Arsip:

pustralnews

Menjadi Remote Pilot: Pelatihan Pengoperasian Drone/UAS untuk Pemetaan Akurat dan Efisien

Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) menggelar Pelatihan Remote Pilot dan Pengoperasian Unmanned Aircraft System (UAS)/Drone untuk Pemetaan Batch #16 pada 11-16 November 2024 di ruang training Pustral UGM, Yogyakarta. Acara ini dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., selaku Kepala Pustral UGM menegaskan pentingnya teknologi drone sebagai solusi inovatif untuk mendukung pemetaan modern. Peltihan ini diharapkan dapat membantu peserta dalam mengembangkan keterampilan teknis serta memahami regulasi pengoperasian Unmanned Aircraft Systems (UAS) yang semakin dibutuhkan dalam bidang pemetaan. Pelatihan ini dihadiri oleh 9 peserta dari berbagai latar belakang instansi dan universitas di seluruh Indonesia. Selama enam hari, peserta mendapatkan kombinasi materi teori dan praktik yang komprehensif.  

Pelatihan ini melibatkan sejumlah instruktur berpengalaman dari Direktorat Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Kementerian Perhubungan, Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Air Nav Indonesia, Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, Pustral UGM, dan beberapa Fakultas di UGM. Selanjutnya pengenalan pelatihan dipaparkan oleh Dr. Taufik Hery Purwanto, M.Si. Materi yang mengenai Peraturan yang berlaku terkait dengan hak, batasan, dan pengoperasian penerbangan dari sistem pesawat udara kecil tanpa awak disampaikan oleh Fajar Adikusuma dari DKKPU Kementerian Perhubungan,  

Peserta pelatihan juga mempelajari Klasifikasi ruang udara dan persyaratan pengoperasian, kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP), dan pembatasan penerbangan yang mempengaruhi pengoperasian pesawat udara kecil tanpa awak yang disampaikan oleh M. Riza Semaryan Lubis dari DNP Kemenhub. Mayor Sus Hosen Akademi Angkatan Udara Yogyakarta menyampaikan materi Informasi resmi cuaca dan efek cuaca pada performa pesawat udara kecil tanpa awak, materi crew resource management dipaparkan Dr. Iswari Nur Hidayati, S.Si., M.Sc. Dr. Taufik Hery Purwanto, M.Si., dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc., dari Departemen Sains Informasi Geografis, menyampaikan materi mengenai prosedur inspeksi permulaan terbang dan perawatan pesawat udara kecil tanpa awak, penentuan performa pesawat udara kecil tanpa awak, serta beban dan performa pesawat udara kecil tanpa awak. Bapak Bakhtiar Alldino Ardi Sumbodo, S.Si., M.Cs dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Fakultas MIPA UGM menyampaikan sebuah materi prosedur komunikasi radio.  

  

Selain itu pengajar dari Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, dr. Yudha Nurhantari, Sp.FM., Ph.D., memaparkan materi pengaruh fisiologis narkoba dan alkohol. Materi Pengambilan keputusan tentang aeronautikaPengambilan keputusan tentang aeronautika dismapiakan oleh Karen Slamet Hardjo, S.Si., M.Sc., dari Departemen Teknologi Kebumian. Moeji Soebagyo, S.ST dari AirNav Indonesia/Perum LPPNPI menyampaikan materi tentang pengoperasian bandar udara. Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc., dari Pustral UGM menyampaikan materi Prosedur inspeksi permulaan terbang dan perawatan pesawat udara kecil tanpa awak. 

Materi pengantar Aerial Survey, pemetaan, sistem koordinat, serta GNSS untuk pengukuran jaring kontrol pemetaan disampaikan oleh Dr. Iswari Nur Hidayati, S.Si., M.Sc., dari Departemen Sains dan Informasi Geografis, Fakultas Geografi UGM. Selain itu, materi juga disampaikan oleh Ruli Andaru, S.T., M.Eng., Ph.D., dan Dr. Bilal Ma`ruf, S.T., M.T., dari Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM. Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada praktik langsung. Peserta mendapatkan kesempatan untuk mengoperasikan drone melalui simulasi dan pelatihan penerbangan di lapangan. 

Pada hari kelima, peserta melakukan praktik pemetaan dengan drone di Sumberarum Setran, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, bersama sejumlah instruktur seperti Iqbal Hanun Azizi, S.T., dan Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. Dalam sesi ini, peserta mempraktikkan pengumpulan data pemetaan serta penggunaan GNSS untuk pengukuran jaring kontrol. Aktivitas praktik ini dirancang agar peserta mendapatkan pengalaman langsung dan wawasan yang lebih mendalam terkait pemanfaatan drone dalam pemetaan. 

Pelatihan ditutup dengan ujian praktik penerbangan yang dinilai oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. dan Iqbal Hanun Azizi, S.T. Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta menerima sertifikat yang telah diverifikasi oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan, dengan nomor registrasi UASTC-009, untuk mendaftar sertifikat remote pilot (Remote Pilot Certificate) melalui portal SIDOPI-GO. 

Setelah seluruh rangkaian kegiatan pelatihan selesai, sertifikat diberikan secara simbolis oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., selaku Kepala Divisi Pelatihan dan Seminar Pustral UGM. Sertifikat ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan kredibilitas peserta dalam bidang pemetaan menggunakan drone, baik untuk penelitian, akademik, maupun kebutuhan industri. Dengan adanya pelatihan ini, Pustral UGM berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan keahlian dan pengetahuan profesional di bidang pengoperasian drone untuk pemetaan. Mengingat pentingnya teknologi drone dalam sektor pemetaan dan survei, pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis yang relevan untuk kebutuhan di lapangan. (Tim Diklat/SDD)

Pustral UGM Menyelenggarakan Pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur Angkatan Ketiga

Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menyelenggarakan pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas parapihak yang terkait. Pelatihan diselenggarakan pada 19-22 November 2024 di Ruang Wanagama, Lt. 1 di Gadjah Mada University Club Hotel (UC Hotel UGM)  secara daring  dan luring. Peserta pelatihan sebanyak 5 orang dari Unit KPBU PT Hutama Karya.

Pelatihan dibuka oleh Dr. Ir. Dewanti, MS selaku Sekretaris Kepala Pustral UGM dengan pengajar Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A, M.P.M., Ph.D dan Eddy Junarsin., Ph. D., CFP, dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Mohamad Rachmadian Narotama, S.T., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, serta Ir. Dwi Ardianta Kurniawan, S.T., M.Sc., IPM dari Pustral UGM dan Danes Quirira Octavio, S.E., M.Sc. dari Universitas Diponegoro. Selain menyimak penyampaian materi di kelas, peserta juga mengunjungi Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulonprogo dan melakukan wawancara dengan perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan DIY untuk mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor penyebab pelabuhan belum beroperasi. Materi dari lapangan selanjutnya didiskusikan di ruang kelas untuk mendapatkan solusi yang mungkin dapat diambil.

Pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur Angkatan ketiga ditutup oleh Ir. Joewono Soemardjito, M.Si selaku Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan Pustral UGM. Beliau menyampaikan terima kasih atas kepercayaan seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan di Pustral UGM. Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat menerapkan dalam tugas di instansinya. (DAK/HLT)

Pustral UGM Menerima Kunjungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan dalam Rangka Rencana Kolaborasi Penelitian

Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menerima kunjungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbangda) Provinsi Kalimantan Tengah pada hari Selasa, 19 November 2024 di Kantor Pustral UGM, Jl. Kemuning M-3, Sekip, Sleman. Kunjungan dilakukan dalam rangka rencana kolaborasi penelitian dengan tema keberlangsungan ekologis dalam pengembangan infrastuktur transportasi khususnya mengenai pengembangan koridor ekologis di Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam kesempatan ini hadir Sekretaris Pustral, Dr. Ir. Dewanti, MS, didampingi peneliti Pustral UGM, serta beberapa perwakilan dari Bappedalitbangda Provinsi Kalimantan Tengah (HLT/ DAK).

Pengarusutamaan Solusi Berbasis Alam (Nature Base Solution – NBS)

Kebutuhan akan infrastruktur, khususnya infrastruktur linier seperti jalan raya, semakin meningkat secara masif untuk membangun konektivitas antar wilayah. Hal ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan kualitas pelayanan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Secara global, pembangunan infrastruktur, khususnya jalan raya, akan terus menjadi perhatian utama karena perannya yang vital dalam mendukung pembangunan daerah (Dulac, 2013).

Namun potensi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan infrastruktur linier perlu diantisipasi. Beberapa dampak tersebut antara lain hilangnya keanekaragaman hayati, fragmentasi habitat, dan peningkatan risiko kepunahan spesies (FIDIC et al., 2023). Di Indonesia, kebutuhan akan konektivitas jalan raya masih sangat besar, terutama di wilayah timur Indonesia yang infrastrukturnya masih terbatas.  Namun, konsep pembangunan infrastruktur berkelanjutan bukannya tanpa tantangan.  Beberapa kendala yang dihadapi antara lain rendahnya tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat, strategi implementasi yang kurang optimal, dan kurangnya pengakuan dari pemberi dana. Selain itu, terbatasnya penelitian mengenai dampak lingkungan dari infrastruktur linier juga memperlambat penerapannya.

World Wildlife Fund (WWF) sebagai bagian dari konsorsium dengan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) telah terlibat dalam perencanaan pembangunan infrastruktur dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2045 melalui kerjasama di bidang Program Infrastruktur Berkelanjutan di Asia (SIPA) dengan Bappenas. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan perencanaan pembangunan khususnya sektor infrastruktur di Indonesia dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, mengintegrasikan solusi berbasis alam yang mendukung ketahanan iklim.

RPJPN 2025-2045 sendiri telah disahkan melalui UU No. 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2025 – 2045, dimana istilah Solusi Berbasis Alam telah digunakan untuk pengendalian bencana dan infrastruktur khususnya terkait dengan sumber daya air. Dengan diakuinya solusi berbasis alam sebagai salah satu solusi sebagai alat untuk mengatasi dampak pembangunan, maka pengarusutamaan konsep ini perlu diperkuat kepada pemangku kepentingan khususnya kalangan akademisi dengan mendorong berbagai penelitian terkait NbS mulai dari konsep, perencanaan, hingga implementasinya.

Sebagai bagian dari rangkaian program Sustainable Infrastructure Programme in Asia (SIPA) yang diinisiasi oleh Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Kementerian PPN/Bappenas bersama OECD dan WWF dalam upaya mengarusutamakan pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang berketahanan iklim di tingkat nasional pada perencanaan pembangunan jangka panjang dan jangka menengah, mengadakan Seminar “Tren Studi Infrastruktur Solusi Berbasis Alam di Indonesia” yang diselenggarakan pada Selasa, 12 November 2024 di Jakarta.

Tujuan dari kegiatan adalah mendapatkan informasi terkini mengenai penelitian-penelitian terkait implementasi Nature-based Solution (NbS) khususnya yang berkaitan langsung dengan pembangunan infrastruktur jalan; dan mengarusutamakan konsep NbS ke lingkungan universitas untuk meningkatkan jumlah penelitian dan implementasinya.

Keluaran dari kegiatan ini adalah mencapai pemahaman bersama tentang bagaimana tren penelitian dan implementasi NbS, khususnya yang terkait langsung dengan pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia; dan ide strategis untuk mengintegrasikan konsep NbS ke dalam kurikulum universitas dan agenda penelitian dengan mengembangkan modul mata kuliah atau penelitian bersama.

Seminar dibuka oleh Sumedi Andono Mulyo selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Sesi paparan dibuka oleh Ryan Bartlett, Shail Joshi dari WWF US yang menyampaikan materi Nature-based Solutions for Climate-Resilient Infrastructure Planning in Indonesia: Modelling Results and Recommendations. Selanjutnya paparan Analisis Dampak Jalan Terhadap Jasa Ekosistem, Temuan Perubahan Tutupan Lahan dan Rekomendasi Pengelolaan di Riau, Sumatera Barat, dan Jambi oleh Prof Projo Danoedoro dari Fakultas Geografi UGM.

Pusar Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada pada kesempatan ini menyampaikan materi Aspek Lingkungan yang Berkontribusi dalam Mengatasi Permasalahan Pembangunan Infrastruktur Jalan yang disampaikan oleh Dwi Ardianta Kurniawan, ST, M.Sc selaku peneliti. Materi yang disampaikan menjawab bagaimana aspek lingkungan seperti perlintasan satwa, jasa lingkungan dan solusi berbasis alam dapat berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan terkait pembangunan infrastruktur khususnya infrastruktur jalan.

Sesi terakhir adalah Tren Penelitian dan Kajian Terkait Solusi Berbasis Alam (NbS) dari Universitas Diponegoro dan  Pengenalan Isu NbS di Lingkungan Akademisi yang dilanjutkan dengan Respon dan Diskusi Terpandu  yang menghadirkan Prof. Dr. Muhammad Baiquni., MA dari Majelis Guru Besar Indonesia, perwakilan Direktorat Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Seminar dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, instansi pemerintah, asosiasi, Lembaga Swadaya Masyarakat serta lembaga donor. (DAK/HLT)

Kesempatan Emas untuk Mengasah Keterampilan Data Spasial: Pustral UGM Selenggarakan Diklat GIS Dasar Batch #23

Diklat Sistem Informasi Geografis (SIG) Dasar Angkatan 23 yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) pada 14-19 Oktober 2024 di University Club (UC) Hotel UGM, merupakan sebuah kesempatan emas bagi peserta untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam bidang SIG. Diklat dihadiri oleh 22 peserta yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. 

Acara dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., selaku Kepala Pustral UGM, yang menekankan pentingnya penerapan teknologi GIS dalam berbagai bidang. Beliau juga menggarisbawahi bahwa peserta diharapkan dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan data spasial, yang kini semakin relevan di berbagai sektor. 

Peserta akan dibekali dengan pemahaman mendalam mengenai konsep-konsep dasar Sistem Informasi Geografis (SIG), pengenalan perangkat lunak ArcGIS, serta teknik pengolahan dan analisis data spasial. Dalam pelatihan ini, para instruktur yang berpengalaman siap membimbing peserta. Salah satunya adalah Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc., dari Pustral UGM, yang akan membawakan materi tentang Konsep Dasar GIS, pengenalan ArcCatalog dan ArcMap, serta teori dan praktik terkait spatial query 

Selain itu, Karen Slamet Raharjo, S.Si., M.Sc. dari Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM, menjelaskan teori struktur data serta data tabular dan query dasar. Dr. Eng. Purnama B. Santosa, ST., M.App.Sc.IPM dari Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM juga mengajarkan teori mengenai data entry dan editing. Tak kalah penting, Dr. Ir. Bilal Ma’ruf., S.T., M.T dari departemen yang sama akan memperkenalkan peserta pada GNSS (Global Navigation Satellite System). Peserta juga akan mendapatkan wawasan tentang spatial analysis dengan data vektor dari Dr. Like Indrawati, S.Si., M.Sc., serta teori dan praktik terkait visualisasi data spasial, pengenalan GNSS, dan spatial referencing yang dibawakan oleh Alfiatun Nur Khasanah, S.Si., M.Sc. 

Praktik langsung menjadi bagian tak terpisahkan dalam pelatihan ini. Dhoni Wicaksono, S.Si., M.Sc. memandu peserta dalam praktik pengenalan ArcCatalog dan ArcMap serta spatial analysis dengan data vektor. Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc. juga mengajarkan praktik struktur data serta data tabular dan query dasar. Untuk praktik data entry dan editing, Agus Kuntarto, S.Si. dari Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM siap memberikan bimbingan bagi para peserta. 

Yang lebih menarik lagi, pelatihan ini mencakup sesi lapangan di Taman Nasional Gunung Merapi. Di sini, peserta akan melakukan pengambilan data menggunakan aplikasi geotagging Avenza dengan pendampingan dari Agus Kuntarto dan Sa’duddin. Hasil observasi lapangan ini kemudian diolah dan divisualisasikan menggunakan aplikasi GIS sehingga dapat memberikan pengalaman langsung kepada peserta tentang proses mulai dari pengumpulan data hingga visualisasi hasil pemetaan.  

Dengan kombinasi materi teori yang komprehensif dan praktik langsung yang aplikatif, peserta diharapkan dapat memahami secara utuh bagaimana SIG dapat diterapkan dalam berbagai konteks nyata. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan para ahli di bidangnya. 

Untuk mengukur pemahaman peserta, pelatihan ini juga dilengkapi dengan pre-test dan post-test, serta memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengembangkan keterampilan mereka melalui berbagai latihan dan praktik langsung di bawah bimbingan para ahli. Setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan akan mendapatkan sertifikat dari Pustral UGM, sebagai bukti kompetensi mereka dalam SIG. Penutupan diklat dilakukan dengan penyerahan sertifikat oleh Kepala Pustral UGM, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D. 

Melalui Pelatihan GIS Dasar ini, para peserta dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh untuk mendukung pengelolaan data lingkungan secara lebih efektif dan efisien. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai pemetaan spasial, analisis data, dan penggunaan teknologi GIS, para peserta diharapkan mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah lingkungan, seperti pemantauan sumber daya alam, pengelolaan lahan, serta konservasi keanekaragaman hayati. 

Selain itu, kami berharap pelatihan ini akan membekali peserta dengan kemampuan untuk merancang strategi pengelolaan lingkungan berbasis data spasial yang lebih akurat, sehingga mampu membantu pengambilan keputusan yang tepat dalam rangka perlindungan dan pelestarian lingkungan. Keterampilan yang dikembangkan dalam pelatihan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan yang berkelanjutan serta pengelolaan sumber daya alam di berbagai sektor, baik di pemerintahan maupun swasta. (Udin)

Pustral UGM Bekerjasama dengan Pelindo Meluncurkan Buku Kapita Selekta Pengembangan Pelabuhan di Indonesia

Angkutan laut merupakan moda transportasi yang terus berkembang di Indonesia. Meskipun angkutan darat masih menjadi moda yang dominan, namun angkutan laut mengalami perkembangan yang menggembirakan dari tahun ke tahun. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada lima pelabuhan utama di Indonesia, yaitu Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Balikpapan, dan Makassar, telah diangkut sebanyak 86,8 juta ton barang pada tahun 2023. Besaran tersebut meningkat dibandingkan tahun 2017 sebesar 72,4 juta ton barang atau tumbuh rerata 3% per tahun.

Pentingnya peran angkutan laut tersebut tentu memerlukan dukungan prasarana dan sarana yang memadai. Pelabuhan merupakan salah satu titik simpul utama dalam rantai logistik di Indonesia dikarenakan perannya di dalam membangun interkoneksi antar wilayah. Secara nasional, pelabuhan menghubungkan berbagai pulau dan wilayah di Indonesia untuk mendukung pemerataan ekonomi melalui perdagangan dan distribusi logistik. Secara global, pelabuhan di Indonesia berpotensi menjadi hub atau penghubung ke banyak negara seperti di Timur Tengah, Eropa, dan Cina. Potensi ini perlu dioptimalkan agar Indonesia, sebagai poros maritim dunia, dapat bersaing dengan negara-negara maju di sektor kepelabuhanan.

Berbagai strategi perlu dilakukan agar kinerja pelabuhan dapat meningkat, salah satunya berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pengetahuan mengenai kepelabuhanan. Salah satu sumber penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah melalui buku dan referensi yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi di Indonesia. Terbitnya buku-buku mengenai kepelabuhanan merupakan langkah kongkrit untuk mendukung strategi tersebut. Untuk itu, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau dikenal dengan Pelindo, bersama dengan Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada menginisasi penerbitan buku seri Kapita Selekta Pengembangan Pelabuhan di Indonesia.

Buku ini terdiri dari tiga volume yaitu Buku 1: Perspektif Kebijakan Pengembangan Pelabuhan di Indonesia (Indonesia Port Development Policy Perspectives), Buku 2: Pengelolaan Pelabuhan Berkelanjutan (Sustainable Port Management), dan Buku 3: Aspek Teknis dalam Pengembangan Pelabuhan (Technical Aspects of Port Development). Secara total, buku ini terdiri dari 25 chapter yang melibatkan 58 penulis yang berasal dari 23 institusi perguruan tinggi dalam dan luar negeri, lembaga pemerintah, swasta dan BUMN. Buku ini sudah melalui proses review yang dilakukan secara  akuntabel melalui peer-review oleh reviewer akademisi terkemuka, praktisi dan regulator serta para reviewer dari Pelindo yang sangat memahami seluk beluk mengenai penyelenggaraan pelabuhan. Keseluruhan proses dijalani selama sekitar enam bulan melalui tiga kali workshop dengan melibatkan para penulis, editor dan reviewer, serta proses konsinyeering untuk finalisasi editorial.

Dalam rangkaian ulang tahun yang ke-3, Pelindo mengadakan soft launching buku dalam tajuk “Pelindo Stakeholders Gathering, Golf Tournament & Book Launching”. Acara diadakan di Royale Jakarta Golf Club, pada Sabtu 12 Oktober 2024 pukul 12.30 – selesai. Prosesi launching dilakukan oleh jajaran Direksi dan Komisaris Pelindo dan Tim Editor yaitu Prof. Dr. Techn. Ir. Danang Parikesit, M.Sc., IPU., APEC.Eng., selaku Peneliti Senior Pustral UGM dan Pengajar pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM. Turut mendampingi pula para editor yaitu Prof. Raja Oloan Saut Gurning, S.T., M.Sc., Ph.D. CmarTech dari Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), serta Prof. Sari Wahyuni, S.I.P., M.Sc., Ph.D, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI). (DAK)

Pustral UGM berpartisipasi dalam 70 Years of Indonesia – Austria Partnership

Wina adalah kota layak huni di dunia pada tahun 2024, rekor yang dipegang kota ini sejak tahun 2018. Jakarta adalah ibu kota Indonesia, beserta aglomerasi perkotaannya adalah rumah berpenduduk lebih dari 30 juta jiwa, menjadikannya salah satu megapolitan dunia. Pembangunan ibu kota baru Indonesia Nusantara merupakan langkah signifikan menuju kehidupan perkotaan yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan memprioritaskan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan, kota ini bertujuan untuk mengurangi jejak karbonnya, meningkatkan kualitas udara, dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya secara keseluruhan. Seiring kemajuan Nusantara dari konsep hingga implementasi, Nusantara diharapkan berfungsi sebagai laboratorium hidup untuk solusi perkotaan yang inovatif dan cetak biru untuk kota-kota masa depan di seluruh dunia.

Dari kisah ketiga kota tersebut, terlepas dari tantangan yang harus dihadapi setiap kota, masing-masing kota memiliki niat dan kebijakan yang kuat untuk keberlanjutan, termasuk mobilitas berkelanjutan. Menciptakan mobilitas yang mulus dan berkelanjutan telah diupayakan oleh Wina dan Jakarta dengan berbagai hasil. Ibu kota baru Indonesia sekarang mencari contoh, pelajaran, teknologi dan pengetahuan tentang kota hutan lestari yang harus dikembangkan dan dipelihara. Untuk itu, dalam rangkaian 70 Years of Indonesia – Austria Partnership, diselenggarakan diskusi panel yang berfungsi sebagai sesi berbagi dan belajar, baik dari akademisi maupun praktisi akan meningkatkan pengetahuan, kapasitas, dan kemitraan untuk lebih mengejar praktik transportasi perkotaan yang berkelanjutan.

Diskusi diselenggarakan di Vienna, Austria 3-4 Oktober 2024 mengambil tema Sustainable Urban Mobility: From concept, governance to implementation. Acara dibuka oleh Bapak Damos D Agusman, Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria, Slovenia dan Organisasasi Internasional di Vienna, serta Prof. Dr. A Min Tjoa, Chairman of the Austrian National Competence Center for Security Research, Vienna  University of Technology. Sesi 1 diskusi panel mengambil tema Revisiting Sustainable Urban Mobility: a New Approach yang menghadirkan 1) Prof. Hermann Knoflacher, Professor of the Institute of Transportation, Research Center of Transport Planning and Traffic Engineering, Vienna University of Technology, 2) Prof. Guenter Emberger, Head of Researcher Unit, Vienna University of Technology, 3) Prof. Danang Parikesit, Professor of Engineering Economics and Transport Policy dan Peneliti Senior Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral), Universitas Gadjah Mada, serta 4) Prof. Yusak O. Susilo, BMK Endowed Professorship in Digitalisation and Automation in Transport and Mobility System, The Institute for Transport Studies, BOKU University. Moderator dalam diskusi adalah Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., Kepala Pustral UGM.

Sesi ini akan menyoroti pentingnya membangun konsep dan kerangka teoritis yang baik untuk mempromosikan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan. Para panelis menguraikan situasi mobilitas saat ini di Wina, Jakarta dan kota-kota global lainnya, dan menekankan tantangan keberlanjutan bagi kota-kota tersebut. Beberapa isu diskusi mencakup bagaimana mendefinisikan keberlanjutan dalam hal transportasi dan mobilitas dan metrik umum untuk menunjukkan keberlanjutan dalam hal pergerakan barang dan jasa. Selain itu dibahas pula utama yang dihadapi oleh kota-kota global dalam mempromosikan mobilitas berkelanjutan, serta bagaimana belajar dari kesalahan masa lalu kita, dan bagaimana membangun pengetahuan yang lebih baik dalam keberlanjutan. Selain itu juga dibahas bagaimana teknologi dapat membantu dalam mencapai target keberlanjutan yang ditetapkan oleh komunitas global sambil memenuhi kebutuhan mobilitas lokal.

Isu selanjutnya adalah peran akademisi dalam mengadvokasi mobilitas berkelanjutan, pandangan tentang pendapat bahwa akademisi sering menempatkan diri jauh dari masalah aktual dan terkini, dan tidak cukup melibatkan diri untuk menemukan solusi langsung dan pragmatis untuk mobilitas perkotaan. Isu terakhir adalah bagaimana mendorong pemerintah dan swasta untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk mengelola pergerakan barang dan jasa di daerah perkotaan, serta apa yang diperlukan agar mereka berbuat lebih baik dalam upaya untuk meningkatkan mobilitas di kota. (DAK)

Webinar: Distribusi Pangan Merata: Membangun Sistem Logistik yang Efektif untuk Mengatasi Kerawanan Pangan

Ketersediaan pangan merupakan aspek penting dalam ketahanan pangan nasional. Sebagai fondasi utama, ketersediaan pangan menjamin bahwa jumlah pangan yang cukup dapat dipenuhi untuk seluruh populasi suatu negara. Ketahanan pangan tidak hanya mencakup kuantitas pangan yang dihasilkan, tetapi juga memastikan bahwa pangan tersedia dalam jumlah yang cukup secara konsisten, aman untuk dikonsumsi, dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Ketika ketersediaan pangan terganggu, baik oleh faktor produksi yang tidak stabil, perubahan iklim, atau masalah distribusi, ketahanan pangan secara keseluruhan menjadi rentan.

Mengatasi kerawanan pangan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai aspek, termasuk sistem logistik yang efektif. Sistem logistik yang baik tidak hanya menjamin ketersediaan pangan, tetapi juga memastikan distribusi yang tepat, efisien, dan adil ke semua lapisan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang rentan. Dalam konteks ini, logistik berperan penting dalam menghubungkan antara produksi pangan, penyimpanan, transportasi, hingga distribusi akhir kepada konsumen. Tanpa sistem logistik yang efektif, kesenjangan dalam pasokan pangan dapat semakin melebar, meningkatkan risiko kerawanan pangan di berbagai wilayah.

Memperhatikan isu penting tersebut, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM bekerjasama dengan Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) UGM menyelenggarakan webinar dengan tema “Distribusi Pangan Merata: Membangun Sistem Logistik yang Efektif untuk Mengatasi Kerawanan Pangan”. Webinar dibuka oleh Sekretaris  Pustral UGM Dr. Ir. Dewanti., MS dan Sekretaris  PSPPR UGM Dr. Suharman., M. Si yang menyampaikan perlunya perhatian terhadap faktor penghambat dalam upaya menjamin ketersediaan pangan seperti keterbatasan infrastruktur, sistem penyimpanan dan transportasi yang tidak efektif serta aksesibilitas ke daerah terpencil akan menghambat distribusi pangan dan pada gilirannya akan meningkatkan risiko kerawanan pangan.

Narasumber pertama pada webinar kali ini adalah Dr. Geog. Dodi Widiyanto., S. Si., M. Reg. Dev., selaku tenaga ahli PSPPR UGM dan Dosen Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi UGM. Dodi menyampaikan Indonesia sebagai negara agraris namun masih menghadapi masalah distribusi pangan. Distribusi bahan pangan utamanya tidak merata di daerah terpencil. Peran infrastruktur logistik masih belum maksimal dalam mendukung distribusi bahan pangan. Tantangan Penyebaran Bahan Pangan (di daerah terpencil dan rawan kerawanan pangan) yang perlu dicarikan solusinya adalah terkait dengan kondisi geografi wilayah, akses dan jarak, keterbatasan infrastruktur transportasi, dan adanya perbedaan produksi pangan dan konsumsi antar pulau. Terlebih Indonesia merupakan negara kepualauan sehingga bebrbagai permasalahan tersebut harus diupayakan untuk menjamin ketersediaan pangan nasional.  Sebagai penutup Dodi menyampaikan bagaimana pengembangan model dasar konseptual rantai pasok cerdas.

Narasumber selanjutnya adalah Dr. Herry Yuliando., S. T. P., MM., M. Agr. selaku tenaga ahli Pustral UGM dan Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Herry menyampaikan bahwa menurut data BPS 2024 menyebut terjadi penurunan pada inflasi komponen bergejolak (volatile food) secara tahunan. Inflasi volatile food di dominasi beras, cabai rawit, dan cabai merah per Juli 2024 menjadi 3,63 persen dari angka sebelumnya 5,96 persen. Secara tahunan, tingkat inflasi volatile food Juli 2024 jauh lebih baik dibandingkan pada Maret 2024 yang kala itu sempat berada di 10,33 persen. Lebih lanjut disampaikan terdapat tantangan lain dalam mewujudkan ketersedian pangan selain infrastruktur dan biaya yaitu bagaimana memastikan kualitas pangan tetap terjaga. Karena banyak produk makanan pokok yang mudah rusak dan memerlukan penanganan yang hati-hati. Sebagai penutup Herry pentingnya memanfaatkan teknologi dalam manajemen pengelolaan logistik pangan salah satunya adalah pengembangan blockchain. Teknologi Blockchain adalah sebuah teknologi desentralisasi berbasis buku besar digital, memiliki potensi besar untuk merevolusi sektor logistik, termasuk di bidang rantai pasok pangan. Penerapan blockchain di bidang logistik memungkinkan peningkatan transparansi, efisiensi, dan keamanan dalam pengelolaan rantai pasokan.

Peserta webinar meliputi pemerintah pusat dan daerah, BUMN, praktisi, akademisi, dan masyarakat umum. Para peserta terlibat aktif dalam diskusi yang dipandu moderator Sri Tuntung Pandangwati., ST., MUP., Ph. D.,  sebagai moderator dan tenaga ahli PSPPR UGM. Acara diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom dan kanal Youtube streaming Pustral UGM pada hari Kamis, 3 Oktober 2024 pukul 08.30 – 11.30 WIB diikuti oleh sekitar 338 peserta. (HLT/DAK/SDD)

Pelatihan GIS Dasar di Pustral UGM: Kunci untuk Memahami Pemetaan dan Analisis Spasial

Sleman, 23-28 September 2024 – Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) kembali menyelenggarakan Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dasar Angkatan ke-22. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai instansi pemerintah, sektor swasta, dan perguruan tinggi di Indonesia. Selama enam hari, peserta diberikan pengetahuan mendalam tentang penggunaan teknologi GIS untuk berbagai keperluan, termasuk perencanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan. 

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pustral UGM, Dr. Ir. Dewanti, M.Si pada tanggal 23 September 2024. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman terhadap teknologi GIS untuk mendukung perencanaan dan pengelolaan wilayah yang lebih baik. “Dengan pemanfaatan GIS, kita dapat melakukan analisis spasial yang mendalam, membantu pengambilan keputusan dalam tata ruang dan pengelolaan lingkungan,” ujarnya. 

Sebagai bagian dari pelatihan, peserta juga mengikuti pre-test untuk mengukur pengetahuan awal mereka tentang GIS sebelum memulai materi pelatihan. Hal ini bertujuan untuk menilai pemahaman peserta dan memberikan dasar yang lebih baik untuk belajar. Penutupan acara dan penyerahan sertifikat dilakukan pada 28 September 2024 oleh Kepala Divisi Pelatihan dan Seminar Pustral UGM, Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. Beliau mengapresiasi semangat para peserta selama pelatihan. “Kami berharap setelah pelatihan ini, peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam pekerjaan sehari-hari, sehingga kontribusinya dapat dirasakan dalam pembangunan wilayah di Indonesia,” kata Sa’duddin saat penyerahan sertifikat. 

Pelatihan ini melibatkan pengajar dan instruktur ahli dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada yang memiliki kompetensi dalam bidang GIS dan pemetaan spasial. Beberapa pengajar yang berperan dalam pelatihan ini antara lain Sa’duddin, Dr. Taufik Hery Purwanto, M.Si., Dr. Barandi Sapta Widartono, S.Si., M.Si., M.Sc., dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc dari Departemen Sains Informasi Geografis, Fakultas Geografi UGM; Dr. Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, S.T., M.App.Sc., IPM, Dr. Ir. Bilal Ma’ruf, dan Iqbal Hanun Azizi, S.T. dari Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM; serta Alfiatun Nur Khasanah, S.Si., M.Sc. dan Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc. dari Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM, serta Agus Kuntarto, S.Si. dari Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM. 

Materi yang disampaikan mencakup topik-topik penting, antara lain Konsep Dasar GIS, Pengenalan ArcCatalog dan ArcMap, Struktur Data, Tabular Data dan Query Dasar, Spatial Referencing, Data Entry dan Editing, Spatial Query, Spatial Analysis dengan Data Vektor, Spatial Data Visualization, Pengenalan Dasar GNSS (Global Navigation Satellite System), dan Pengenalan Dasar Drone/Unmanned Aircraft System. Selain teori, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan pengolahan data menggunakan perangkat lunak ArcGIS dan Agisoft Metashape, serta melakukan pemetaan lapangan dengan teknologi GNSS Handheld dan drone di bawah bimbingan instruktur ahli. 

Di akhir pelatihan, peserta mengikuti post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan mereka setelah menyelesaikan pelatihan. Hasil post-test ini diharapkan dapat menunjukkan seberapa besar pengetahuan yang telah diperoleh peserta selama pelatihan. 

Peserta pelatihan ini berasal dari berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta di Indonesia, termasuk Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang, Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara, dan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. Terdapat juga mahasiswa dari Universitas Amikom Yogyakarta yang turut berpartisipasi. Pelatihan ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi peserta, terutama dalam mendukung tugas-tugas yang membutuhkan analisis spasial dan pemetaan. Dengan pengetahuan yang diperoleh, para peserta diharapkan dapat berkontribusi pada perencanaan tata ruang yang lebih baik dan pembangunan wilayah yang lebih terarah di Indonesia. (Sa’ddudin)

Pelatihan GIS Dasar di Pustral UGM: Kunci untuk Memahami Pemetaan dan Analisis Spasial

Sleman, 23-28 September 2024 – Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) kembali menyelenggarakan Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dasar Angkatan ke-22. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai instansi pemerintah, sektor swasta, dan perguruan tinggi di Indonesia. Selama enam hari, peserta diberikan pengetahuan mendalam tentang penggunaan teknologi GIS untuk berbagai keperluan, termasuk perencanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan. 

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pustral UGM, Dr. Ir. Dewanti, M.Si pada tanggal 23 September 2024. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman terhadap teknologi GIS untuk mendukung perencanaan dan pengelolaan wilayah yang lebih baik. “Dengan pemanfaatan GIS, kita dapat melakukan analisis spasial yang mendalam, membantu pengambilan keputusan dalam tata ruang dan pengelolaan lingkungan,” ujarnya. 

Sebagai bagian dari pelatihan, peserta juga mengikuti pre-test untuk mengukur pengetahuan awal mereka tentang GIS sebelum memulai materi pelatihan. Hal ini bertujuan untuk menilai pemahaman peserta dan memberikan dasar yang lebih baik untuk belajar. Penutupan acara dan penyerahan sertifikat dilakukan pada 28 September 2024 oleh Kepala Divisi Pelatihan dan Seminar Pustral UGM, Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. Beliau mengapresiasi semangat para peserta selama pelatihan. “Kami berharap setelah pelatihan ini, peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam pekerjaan sehari-hari, sehingga kontribusinya dapat dirasakan dalam pembangunan wilayah di Indonesia,” kata Sa’duddin saat penyerahan sertifikat. 

Pelatihan ini melibatkan pengajar dan instruktur ahli dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada yang memiliki kompetensi dalam bidang GIS dan pemetaan spasial. Beberapa pengajar yang berperan dalam pelatihan ini antara lain Sa’duddin, Dr. Taufik Hery Purwanto, M.Si., Dr. Barandi Sapta Widartono, S.Si., M.Si., M.Sc., dan Totok Wahyu Wibowo dari Departemen Sains Informasi Geografis, Fakultas Geografi UGM; Dr. Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, S.T., M.App.Sc., IPM, Dr. Ir. Bilal Ma’ruf, dan Iqbal Hanun Azizi, S.T. dari Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM; serta Alfiatun Nur Khasanah, S.Si., M.Sc. dan Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc. dari Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM, serta Agus Kuntarto, S.Si. dari Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM. 

Materi yang disampaikan mencakup topik-topik penting, antara lain Konsep Dasar GIS, Pengenalan ArcCatalog dan ArcMap, Struktur Data, Tabular Data dan Query Dasar, Spatial Referencing, Data Entry dan Editing, Spatial Query, Spatial Analysis dengan Data Vektor, Spatial Data Visualization, Pengenalan Dasar GNSS (Global Navigation Satellite System), dan Pengenalan Dasar Drone/Unmanned Aircraft System. Selain teori, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan pengolahan data menggunakan perangkat lunak ArcGIS dan Agisoft Metashape, serta melakukan pemetaan lapangan dengan teknologi GNSS Handheld dan drone di bawah bimbingan instruktur ahli. 

Di akhir pelatihan, peserta mengikuti post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan mereka setelah menyelesaikan pelatihan. Hasil post-test ini diharapkan dapat menunjukkan seberapa besar pengetahuan yang telah diperoleh peserta selama pelatihan. 

Peserta pelatihan ini berasal dari berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta di Indonesia, termasuk Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang, Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara, dan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. Terdapat juga mahasiswa dari Universitas Amikom Yogyakarta yang turut berpartisipasi. Pelatihan ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi peserta, terutama dalam mendukung tugas-tugas yang membutuhkan analisis spasial dan pemetaan. Dengan pengetahuan yang diperoleh, para peserta diharapkan dapat berkontribusi pada perencanaan tata ruang yang lebih baik dan pembangunan wilayah yang lebih terarah di Indonesia.  (SDD)