Arsip:

pustralnews

Pustral UGM berpartisipasi dalam 70 Years of Indonesia – Austria Partnership

Wina adalah kota layak huni di dunia pada tahun 2024, rekor yang dipegang kota ini sejak tahun 2018. Jakarta adalah ibu kota Indonesia, beserta aglomerasi perkotaannya adalah rumah berpenduduk lebih dari 30 juta jiwa, menjadikannya salah satu megapolitan dunia. Pembangunan ibu kota baru Indonesia Nusantara merupakan langkah signifikan menuju kehidupan perkotaan yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan memprioritaskan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan, kota ini bertujuan untuk mengurangi jejak karbonnya, meningkatkan kualitas udara, dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya secara keseluruhan. Seiring kemajuan Nusantara dari konsep hingga implementasi, Nusantara diharapkan berfungsi sebagai laboratorium hidup untuk solusi perkotaan yang inovatif dan cetak biru untuk kota-kota masa depan di seluruh dunia.

Dari kisah ketiga kota tersebut, terlepas dari tantangan yang harus dihadapi setiap kota, masing-masing kota memiliki niat dan kebijakan yang kuat untuk keberlanjutan, termasuk mobilitas berkelanjutan. Menciptakan mobilitas yang mulus dan berkelanjutan telah diupayakan oleh Wina dan Jakarta dengan berbagai hasil. Ibu kota baru Indonesia sekarang mencari contoh, pelajaran, teknologi dan pengetahuan tentang kota hutan lestari yang harus dikembangkan dan dipelihara. Untuk itu, dalam rangkaian 70 Years of Indonesia – Austria Partnership, diselenggarakan diskusi panel yang berfungsi sebagai sesi berbagi dan belajar, baik dari akademisi maupun praktisi akan meningkatkan pengetahuan, kapasitas, dan kemitraan untuk lebih mengejar praktik transportasi perkotaan yang berkelanjutan.

Diskusi diselenggarakan di Vienna, Austria 3-4 Oktober 2024 mengambil tema Sustainable Urban Mobility: From concept, governance to implementation. Acara dibuka oleh Bapak Damos D Agusman, Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria, Slovenia dan Organisasasi Internasional di Vienna, serta Prof. Dr. A Min Tjoa, Chairman of the Austrian National Competence Center for Security Research, Vienna  University of Technology. Sesi 1 diskusi panel mengambil tema Revisiting Sustainable Urban Mobility: a New Approach yang menghadirkan 1) Prof. Hermann Knoflacher, Professor of the Institute of Transportation, Research Center of Transport Planning and Traffic Engineering, Vienna University of Technology, 2) Prof. Guenter Emberger, Head of Researcher Unit, Vienna University of Technology, 3) Prof. Danang Parikesit, Professor of Engineering Economics and Transport Policy dan Peneliti Senior Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral), Universitas Gadjah Mada, serta 4) Prof. Yusak O. Susilo, BMK Endowed Professorship in Digitalisation and Automation in Transport and Mobility System, The Institute for Transport Studies, BOKU University. Moderator dalam diskusi adalah Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., Kepala Pustral UGM.

Sesi ini akan menyoroti pentingnya membangun konsep dan kerangka teoritis yang baik untuk mempromosikan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan. Para panelis menguraikan situasi mobilitas saat ini di Wina, Jakarta dan kota-kota global lainnya, dan menekankan tantangan keberlanjutan bagi kota-kota tersebut. Beberapa isu diskusi mencakup bagaimana mendefinisikan keberlanjutan dalam hal transportasi dan mobilitas dan metrik umum untuk menunjukkan keberlanjutan dalam hal pergerakan barang dan jasa. Selain itu dibahas pula utama yang dihadapi oleh kota-kota global dalam mempromosikan mobilitas berkelanjutan, serta bagaimana belajar dari kesalahan masa lalu kita, dan bagaimana membangun pengetahuan yang lebih baik dalam keberlanjutan. Selain itu juga dibahas bagaimana teknologi dapat membantu dalam mencapai target keberlanjutan yang ditetapkan oleh komunitas global sambil memenuhi kebutuhan mobilitas lokal.

Isu selanjutnya adalah peran akademisi dalam mengadvokasi mobilitas berkelanjutan, pandangan tentang pendapat bahwa akademisi sering menempatkan diri jauh dari masalah aktual dan terkini, dan tidak cukup melibatkan diri untuk menemukan solusi langsung dan pragmatis untuk mobilitas perkotaan. Isu terakhir adalah bagaimana mendorong pemerintah dan swasta untuk meningkatkan kapasitas mereka untuk mengelola pergerakan barang dan jasa di daerah perkotaan, serta apa yang diperlukan agar mereka berbuat lebih baik dalam upaya untuk meningkatkan mobilitas di kota. (DAK)

Webinar: Distribusi Pangan Merata: Membangun Sistem Logistik yang Efektif untuk Mengatasi Kerawanan Pangan

Ketersediaan pangan merupakan aspek penting dalam ketahanan pangan nasional. Sebagai fondasi utama, ketersediaan pangan menjamin bahwa jumlah pangan yang cukup dapat dipenuhi untuk seluruh populasi suatu negara. Ketahanan pangan tidak hanya mencakup kuantitas pangan yang dihasilkan, tetapi juga memastikan bahwa pangan tersedia dalam jumlah yang cukup secara konsisten, aman untuk dikonsumsi, dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Ketika ketersediaan pangan terganggu, baik oleh faktor produksi yang tidak stabil, perubahan iklim, atau masalah distribusi, ketahanan pangan secara keseluruhan menjadi rentan.

Mengatasi kerawanan pangan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai aspek, termasuk sistem logistik yang efektif. Sistem logistik yang baik tidak hanya menjamin ketersediaan pangan, tetapi juga memastikan distribusi yang tepat, efisien, dan adil ke semua lapisan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang rentan. Dalam konteks ini, logistik berperan penting dalam menghubungkan antara produksi pangan, penyimpanan, transportasi, hingga distribusi akhir kepada konsumen. Tanpa sistem logistik yang efektif, kesenjangan dalam pasokan pangan dapat semakin melebar, meningkatkan risiko kerawanan pangan di berbagai wilayah.

Memperhatikan isu penting tersebut, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM bekerjasama dengan Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) UGM menyelenggarakan webinar dengan tema “Distribusi Pangan Merata: Membangun Sistem Logistik yang Efektif untuk Mengatasi Kerawanan Pangan”. Webinar dibuka oleh Sekretaris  Pustral UGM Dr. Ir. Dewanti., MS dan Sekretaris  PSPPR UGM Dr. Suharman., M. Si yang menyampaikan perlunya perhatian terhadap faktor penghambat dalam upaya menjamin ketersediaan pangan seperti keterbatasan infrastruktur, sistem penyimpanan dan transportasi yang tidak efektif serta aksesibilitas ke daerah terpencil akan menghambat distribusi pangan dan pada gilirannya akan meningkatkan risiko kerawanan pangan.

Narasumber pertama pada webinar kali ini adalah Dr. Geog. Dodi Widiyanto., S. Si., M. Reg. Dev., selaku tenaga ahli PSPPR UGM dan Dosen Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi UGM. Dodi menyampaikan Indonesia sebagai negara agraris namun masih menghadapi masalah distribusi pangan. Distribusi bahan pangan utamanya tidak merata di daerah terpencil. Peran infrastruktur logistik masih belum maksimal dalam mendukung distribusi bahan pangan. Tantangan Penyebaran Bahan Pangan (di daerah terpencil dan rawan kerawanan pangan) yang perlu dicarikan solusinya adalah terkait dengan kondisi geografi wilayah, akses dan jarak, keterbatasan infrastruktur transportasi, dan adanya perbedaan produksi pangan dan konsumsi antar pulau. Terlebih Indonesia merupakan negara kepualauan sehingga bebrbagai permasalahan tersebut harus diupayakan untuk menjamin ketersediaan pangan nasional.  Sebagai penutup Dodi menyampaikan bagaimana pengembangan model dasar konseptual rantai pasok cerdas.

Narasumber selanjutnya adalah Dr. Herry Yuliando., S. T. P., MM., M. Agr. selaku tenaga ahli Pustral UGM dan Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Herry menyampaikan bahwa menurut data BPS 2024 menyebut terjadi penurunan pada inflasi komponen bergejolak (volatile food) secara tahunan. Inflasi volatile food di dominasi beras, cabai rawit, dan cabai merah per Juli 2024 menjadi 3,63 persen dari angka sebelumnya 5,96 persen. Secara tahunan, tingkat inflasi volatile food Juli 2024 jauh lebih baik dibandingkan pada Maret 2024 yang kala itu sempat berada di 10,33 persen. Lebih lanjut disampaikan terdapat tantangan lain dalam mewujudkan ketersedian pangan selain infrastruktur dan biaya yaitu bagaimana memastikan kualitas pangan tetap terjaga. Karena banyak produk makanan pokok yang mudah rusak dan memerlukan penanganan yang hati-hati. Sebagai penutup Herry pentingnya memanfaatkan teknologi dalam manajemen pengelolaan logistik pangan salah satunya adalah pengembangan blockchain. Teknologi Blockchain adalah sebuah teknologi desentralisasi berbasis buku besar digital, memiliki potensi besar untuk merevolusi sektor logistik, termasuk di bidang rantai pasok pangan. Penerapan blockchain di bidang logistik memungkinkan peningkatan transparansi, efisiensi, dan keamanan dalam pengelolaan rantai pasokan.

Peserta webinar meliputi pemerintah pusat dan daerah, BUMN, praktisi, akademisi, dan masyarakat umum. Para peserta terlibat aktif dalam diskusi yang dipandu moderator Sri Tuntung Pandangwati., ST., MUP., Ph. D.,  sebagai moderator dan tenaga ahli PSPPR UGM. Acara diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom dan kanal Youtube streaming Pustral UGM pada hari Kamis, 3 Oktober 2024 pukul 08.30 – 11.30 WIB diikuti oleh sekitar 338 peserta. (HLT/DAK/SDD)

Pelatihan GIS Dasar di Pustral UGM: Kunci untuk Memahami Pemetaan dan Analisis Spasial

Sleman, 23-28 September 2024 – Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) kembali menyelenggarakan Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dasar Angkatan ke-22. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai instansi pemerintah, sektor swasta, dan perguruan tinggi di Indonesia. Selama enam hari, peserta diberikan pengetahuan mendalam tentang penggunaan teknologi GIS untuk berbagai keperluan, termasuk perencanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan. 

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pustral UGM, Dr. Ir. Dewanti, M.Si pada tanggal 23 September 2024. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman terhadap teknologi GIS untuk mendukung perencanaan dan pengelolaan wilayah yang lebih baik. “Dengan pemanfaatan GIS, kita dapat melakukan analisis spasial yang mendalam, membantu pengambilan keputusan dalam tata ruang dan pengelolaan lingkungan,” ujarnya. 

Sebagai bagian dari pelatihan, peserta juga mengikuti pre-test untuk mengukur pengetahuan awal mereka tentang GIS sebelum memulai materi pelatihan. Hal ini bertujuan untuk menilai pemahaman peserta dan memberikan dasar yang lebih baik untuk belajar. Penutupan acara dan penyerahan sertifikat dilakukan pada 28 September 2024 oleh Kepala Divisi Pelatihan dan Seminar Pustral UGM, Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. Beliau mengapresiasi semangat para peserta selama pelatihan. “Kami berharap setelah pelatihan ini, peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam pekerjaan sehari-hari, sehingga kontribusinya dapat dirasakan dalam pembangunan wilayah di Indonesia,” kata Sa’duddin saat penyerahan sertifikat. 

Pelatihan ini melibatkan pengajar dan instruktur ahli dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada yang memiliki kompetensi dalam bidang GIS dan pemetaan spasial. Beberapa pengajar yang berperan dalam pelatihan ini antara lain Sa’duddin, Dr. Taufik Hery Purwanto, M.Si., Dr. Barandi Sapta Widartono, S.Si., M.Si., M.Sc., dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc dari Departemen Sains Informasi Geografis, Fakultas Geografi UGM; Dr. Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, S.T., M.App.Sc., IPM, Dr. Ir. Bilal Ma’ruf, dan Iqbal Hanun Azizi, S.T. dari Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM; serta Alfiatun Nur Khasanah, S.Si., M.Sc. dan Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc. dari Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM, serta Agus Kuntarto, S.Si. dari Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM. 

Materi yang disampaikan mencakup topik-topik penting, antara lain Konsep Dasar GIS, Pengenalan ArcCatalog dan ArcMap, Struktur Data, Tabular Data dan Query Dasar, Spatial Referencing, Data Entry dan Editing, Spatial Query, Spatial Analysis dengan Data Vektor, Spatial Data Visualization, Pengenalan Dasar GNSS (Global Navigation Satellite System), dan Pengenalan Dasar Drone/Unmanned Aircraft System. Selain teori, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan pengolahan data menggunakan perangkat lunak ArcGIS dan Agisoft Metashape, serta melakukan pemetaan lapangan dengan teknologi GNSS Handheld dan drone di bawah bimbingan instruktur ahli. 

Di akhir pelatihan, peserta mengikuti post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan mereka setelah menyelesaikan pelatihan. Hasil post-test ini diharapkan dapat menunjukkan seberapa besar pengetahuan yang telah diperoleh peserta selama pelatihan. 

Peserta pelatihan ini berasal dari berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta di Indonesia, termasuk Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang, Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara, dan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. Terdapat juga mahasiswa dari Universitas Amikom Yogyakarta yang turut berpartisipasi. Pelatihan ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi peserta, terutama dalam mendukung tugas-tugas yang membutuhkan analisis spasial dan pemetaan. Dengan pengetahuan yang diperoleh, para peserta diharapkan dapat berkontribusi pada perencanaan tata ruang yang lebih baik dan pembangunan wilayah yang lebih terarah di Indonesia. (Sa’ddudin)

Pelatihan GIS Dasar di Pustral UGM: Kunci untuk Memahami Pemetaan dan Analisis Spasial

Sleman, 23-28 September 2024 – Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) kembali menyelenggarakan Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dasar Angkatan ke-22. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai instansi pemerintah, sektor swasta, dan perguruan tinggi di Indonesia. Selama enam hari, peserta diberikan pengetahuan mendalam tentang penggunaan teknologi GIS untuk berbagai keperluan, termasuk perencanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan. 

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Pustral UGM, Dr. Ir. Dewanti, M.Si pada tanggal 23 September 2024. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pemahaman terhadap teknologi GIS untuk mendukung perencanaan dan pengelolaan wilayah yang lebih baik. “Dengan pemanfaatan GIS, kita dapat melakukan analisis spasial yang mendalam, membantu pengambilan keputusan dalam tata ruang dan pengelolaan lingkungan,” ujarnya. 

Sebagai bagian dari pelatihan, peserta juga mengikuti pre-test untuk mengukur pengetahuan awal mereka tentang GIS sebelum memulai materi pelatihan. Hal ini bertujuan untuk menilai pemahaman peserta dan memberikan dasar yang lebih baik untuk belajar. Penutupan acara dan penyerahan sertifikat dilakukan pada 28 September 2024 oleh Kepala Divisi Pelatihan dan Seminar Pustral UGM, Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. Beliau mengapresiasi semangat para peserta selama pelatihan. “Kami berharap setelah pelatihan ini, peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam pekerjaan sehari-hari, sehingga kontribusinya dapat dirasakan dalam pembangunan wilayah di Indonesia,” kata Sa’duddin saat penyerahan sertifikat. 

Pelatihan ini melibatkan pengajar dan instruktur ahli dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada yang memiliki kompetensi dalam bidang GIS dan pemetaan spasial. Beberapa pengajar yang berperan dalam pelatihan ini antara lain Sa’duddin, Dr. Taufik Hery Purwanto, M.Si., Dr. Barandi Sapta Widartono, S.Si., M.Si., M.Sc., dan Totok Wahyu Wibowo dari Departemen Sains Informasi Geografis, Fakultas Geografi UGM; Dr. Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, S.T., M.App.Sc., IPM, Dr. Ir. Bilal Ma’ruf, dan Iqbal Hanun Azizi, S.T. dari Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM; serta Alfiatun Nur Khasanah, S.Si., M.Sc. dan Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc. dari Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM, serta Agus Kuntarto, S.Si. dari Pusat Kedokteran Tropis FK-KMK UGM. 

Materi yang disampaikan mencakup topik-topik penting, antara lain Konsep Dasar GIS, Pengenalan ArcCatalog dan ArcMap, Struktur Data, Tabular Data dan Query Dasar, Spatial Referencing, Data Entry dan Editing, Spatial Query, Spatial Analysis dengan Data Vektor, Spatial Data Visualization, Pengenalan Dasar GNSS (Global Navigation Satellite System), dan Pengenalan Dasar Drone/Unmanned Aircraft System. Selain teori, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan pengolahan data menggunakan perangkat lunak ArcGIS dan Agisoft Metashape, serta melakukan pemetaan lapangan dengan teknologi GNSS Handheld dan drone di bawah bimbingan instruktur ahli. 

Di akhir pelatihan, peserta mengikuti post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan mereka setelah menyelesaikan pelatihan. Hasil post-test ini diharapkan dapat menunjukkan seberapa besar pengetahuan yang telah diperoleh peserta selama pelatihan. 

Peserta pelatihan ini berasal dari berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta di Indonesia, termasuk Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang, Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Utara, dan PT. Bumi Serpong Damai Tbk. Terdapat juga mahasiswa dari Universitas Amikom Yogyakarta yang turut berpartisipasi. Pelatihan ini diharapkan memberikan manfaat besar bagi peserta, terutama dalam mendukung tugas-tugas yang membutuhkan analisis spasial dan pemetaan. Dengan pengetahuan yang diperoleh, para peserta diharapkan dapat berkontribusi pada perencanaan tata ruang yang lebih baik dan pembangunan wilayah yang lebih terarah di Indonesia.  (SDD)

Pelatihan Perencanaan dan Pemodelan Transportasi: Siapkan Diri Menjadi Ahli di Bidang Transportasi bersama Pustral UGM

Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) kembali menyelenggarakan Pelatihan Perencanaan dan Pemodelan Transportasi untuk angkatan ke-2. Pelatihan ini berlangsung dari 27 hingga 31 Agustus 2024 di Wisma MM UGM Hotel, Yogyakarta, dan menghadirkan sejumlah pakar di bidang teknik sipil, ekonomi, dan manajemen transportasi. Dengan kurikulum yang komprehensif, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para profesional dalam perencanaan dan pemodelan transportasi, khususnya untuk mendukung pengembangan dan pengelolaan sistem tol di Indonesia.

Pelatihan ini diikuti oleh 16 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk staf operasional, manajer teknik, hingga ahli teknik transportasi dari berbagai perusahaan dan instansi di Indonesia, seperti PT Waskita Toll Road, PT Cimanggis Cibitung Tollways, dan PT Trans-Jawa Paspro Jalan Tol. Keberagaman latar belakang ini menciptakan suasana belajar yang dinamis, memungkinkan pertukaran ide dan pengalaman antara para profesional di bidang transportasi.

Pelatihan ini dibuka pada tanggal 27 Agustus 2024 oleh Ir. Juhri Iwan Agriawan, S.T., M.Sc., IPM, Koordinator Unit Riset dan Pengembangan Pustral UGM, dan dilanjutkan dengan sesi pre-test untuk mengukur pengetahuan awal para peserta. Sesi pertama mengangkat topik “Pengantar Perencanaan dan Pemodelan Transportasi,” yang disampaikan oleh M. Rizka Fahmi Amrozi, S.T., M.Sc., Ph.D. Materi ini memberikan dasar pemahaman mengenai konsep dan teknik yang digunakan dalam perencanaan transportasi modern, termasuk penggunaan perangkat lunak terkait yang relevan untuk sistem tol.

Selanjutnya, peserta mendalami aplikasi “4 Steps Model dalam Perencanaan Transportasi.” Materi ini dipaparkan oleh Prof. Dr. Eng. M. Zudhy Irawan, S.T., M.T., seorang pakar dalam teknik sipil dan lingkungan dari Fakultas Teknik UGM. Kegiatan ini dilanjutkan dengan praktik penggunaan Aplikasi 4 Steps Model dalam Perencanaan Transportasi yang dipandu oleh M. Rizka Fahmi Amrozi, S.T., M.Sc., Ph.D. dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan. Model ini sangat penting dalam merancang dan mengelola sistem tol yang efisien dan efektif.

Sesi berikutnya meliputi “Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data,” yang dijelaskan oleh Dr. Nursyamsu Hidayat, S.T., M.T. Peserta belajar tentang berbagai metode pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data yang penting untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan transportasi. Materi ini juga dilengkapi dengan praktik langsung di lapangan yang dipandu oleh Dewi Prathita Rachmi, S.T., M.Sc., dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang membantu peserta memahami bagaimana data diterjemahkan menjadi kebijakan dan perencanaan tol yang efektif.

Pelatihan ini tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga memberikan porsi besar pada praktik. Pada hari ketiga dan keempat, peserta terlibat dalam studi kasus nyata di lapangan untuk menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari. Novia Suryadwanti, S.T., M.Sc.Eng., dari Fakultas Teknik UNY, memandu sesi studi kasus ini dengan menantang peserta untuk menyelesaikan masalah transportasi terkait tol menggunakan pendekatan ilmiah dan teknis.

Di samping itu, Hengki Purwoto, S.E., M.A., dan Danes Quirira Octavio, S.E., M.Sc., dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM dan Universitas Diponegoro (UNDIP) memaparkan konsep-konsep penting seperti “Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP)” serta “Manfaat Ekonomi dalam Transportasi.” Peserta diajak untuk memahami bagaimana konsep-konsep ini dapat diterapkan dalam konteks sistem tol untuk memastikan pembiayaan dan manfaat sosial-ekonomi yang berkelanjutan. (SDD)

Meningkatkan Kompetensi Remote Pilot: Pelatihan Pustral UGM untuk Optimalisasi Teknologi Pemetaan

Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) menggelar Pelatihan Sertifikasi Remote Pilot dan Pengoperasian Drone untuk Pemetaan Batch #15 pada 19-24 Agustus 2024 di Wisma MM UGM, Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi hingga profesional dari sektor swasta dan pemerintah. Acara ini dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., Kepala Pustral UGM, yang menekankan pentingnya penguasaan teknologi drone untuk mendukung berbagai proyek pemetaan dan survei di Indonesia. Sertifikasi ini diharapkan dapat membantu peserta dalam mengembangkan keterampilan teknis serta memahami regulasi pengoperasian Unmanned Aircraft Systems (UAS) yang semakin dibutuhkan dalam bidang pemetaan.

Pelatihan ini dihadiri oleh 16 peserta dari berbagai latar belakang profesi, termasuk dosen, konsultan, teknisi, dan pegawai negeri sipil dari berbagai instansi dan universitas di seluruh Indonesia. Selama enam hari, peserta mengikuti berbagai sesi pelatihan intensif yang mencakup teori dan praktik.

Pelatihan ini melibatkan sejumlah instruktur berpengalaman dari Kementerian Perhubungan, Akademi Angkatan Udara, AirNav Indonesia/Perum LPPNPI, dan beberapa fakultas di UGM. Pelatihan dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM. Selanjutnya, pengenalan pelatihan dan materi crew resource management dipaparkan oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc., dari Pustral UGM. Materi mengenai peraturan terkait hak, batasan, dan pengoperasian penerbangan drone disampaikan oleh Bapak Andreas Pallo dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKKPU), Kementerian Perhubungan. Peserta juga mempelajari klasifikasi ruang udara, persyaratan keselamatan operasi penerbangan, serta efek cuaca terhadap performa drone, yang disampaikan oleh Bapak M. Riza Semaryan Lubis dari Direktorat Navigasi Penerbangan (DNP), Kementerian Perhubungan, dan Mayor Sus Hosen dari Akademi Angkatan Udara Yogyakarta.

Pengajar dari Departemen MIPA UGM, Bakhtiar Alldino Ardi Sumbodo, S.Si., M.Cs., membawakan materi terkait prosedur komunikasi radio. Selanjutnya, materi mengenai pengoperasian bandar udara disampaikan oleh Moeji Soebagyo, S.ST., dari AirNav Indonesia/Perum LPPNPI. Dr. Barandi Sapta Widartono, S.Si., M.Si., M.Sc., Dr. Taufik Hery Purwanto, M.Si., dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc., dari Departemen Sains Informasi Geografis, menyampaikan materi mengenai prosedur inspeksi permulaan terbang dan perawatan pesawat udara kecil tanpa awak, penentuan performa pesawat udara kecil tanpa awak, serta beban dan performa pesawat udara kecil tanpa awak.

Selain itu, pengajar dari Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, dr. Yudha Nurhantari, Sp.FM., Ph.D., memaparkan materi mengenai pengaruh fisiologis narkoba dan alkohol. Materi pengambilan keputusan dalam aeronautika disampaikan oleh Karen Slamet Hardjo, S.Si., M.Sc., dari Departemen Teknologi Kebumian.

Materi pengantar Aerial Survey, pemetaan dan sistem koordinat, serta GNSS untuk pengukuran jaring kontrol pemetaan dipaparkan oleh Dr. Ir. Harintaka, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., Ruli Andaru, S.T., M.Eng., Ph.D., dan Dr. Bilal Ma’ruf, S.T., M.T., dari Departemen Teknik Geodesi.

Pelatihan ini tidak hanya mencakup teori, tetapi juga menekankan aspek praktik. Peserta diberi kesempatan untuk mengoperasikan drone melalui simulasi dan latihan terbang di lapangan. Pada hari keempat, peserta terlibat dalam kegiatan praktik pemetaan menggunakan drone di Sumberarum Setran, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, bersama beberapa instruktur seperti Iqbal Hanun Azizi, S.T., dan Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. Dalam sesi ini, peserta mempraktikkan pengumpulan data pemetaan dan penggunaan Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk pengukuran jaring kontrol. Praktik ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung dan pemahaman mendalam mengenai aplikasi drone dalam pemetaan.

Pelatihan diakhiri dengan ujian praktik terbang yang dinilai oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta menerima sertifikat yang telah terverifikasi oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan, dengan nomor registrasi UASTC-009, untuk mendaftar Remote Pilot Certificate melalui portal SIDOPI-GO.

Para peserta berasal dari berbagai instansi, baik akademisi maupun profesional. Beberapa peserta berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Sumatera Utara, Universitas Jember, serta perusahaan konsultan seperti PT Prima Layanan Nasional Enjiniring. Selain itu, terdapat peserta dari sektor swasta dan pemerintah daerah dari Kalimantan Utara.

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pelatihan, para peserta menerima sertifikat yang diserahkan oleh Ir. Dwi Ardianta Kurniawan, S.T., M.Sc., IPM, Kepala Divisi Publikasi dan Promosi UGM. Sertifikat ini diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas dan keahlian peserta dalam pemetaan menggunakan drone, baik untuk keperluan riset, akademis, maupun industri.

Dengan adanya pelatihan ini, Pustral UGM berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan para profesional di bidang pengoperasian drone untuk pemetaan. Teknologi drone semakin penting dalam industri pemetaan dan survei, dan pelatihan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan praktis yang diperlukan di lapangan. (SDD)

Pustral UGM Adakan Pelatihan Spatial dan Network Analysis Angkatan ke-5, Perkuat Fondasi Perencanaan Wilayah Berbasis Data

Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM sukses menyelenggarakan Diklat Spatial dan Network Analysis Angkatan ke-5 pada 4-6 September 2024 di Grand Zuri Malioboro, Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh 16 peserta dari Bappeda dan Litbang Kutai Barat yang berperan penting dalam perencanaan dan pengembangan wilayah. Diklat ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan analisis geospasial yang lebih baik guna mendukung perencanaan pembangunan daerah berbasis data yang lebih efektif dan efisien.

Diklat ini menghadirkan pengajar dari berbagai departemen di Universitas Gadjah Mada yang ahli dalam bidangnya. Konsep Dasar GIS dibawakan oleh Dr. Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, ST., M.App.Sc., IPM, dari Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM, yang memberikan dasar pemahaman mengenai sistem informasi geografis (GIS), suatu keterampilan penting dalam pengelolaan data spasial untuk perencanaan wilayah.

Selanjutnya, materi Analisis Spasial dengan Data Vektor disampaikan oleh Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si., dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc., dari Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi UGM, serta Mereka mengajarkan peserta berbagai teknik analisis spasial yang sangat relevan untuk pengelolaan infrastruktur dan tata ruang.

Pengajar dari Pustral UGM, Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc., dan Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc., dari Departemen Teknologi Kebumian, Sekolah Vokasi UGM juga turut serta menyampaikan materi tentang Analisis Spasial dengan Data Raster, yang berfokus pada pemanfaatan data raster untuk perencanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan. Untuk materi Analisis Jaringan (Network Analysis), Dr. Barandi Sapta Widartono, S.Si., M.Si., M.Sc., dari Fakultas Geografi UGM, menjelaskan konsep dan penerapan analisis jaringan yang sangat penting dalam pemetaan transportasi dan perencanaan infrastruktur daerah. Sesi Praktik Analisis Jaringan dan Lay Out Peta dipandu oleh Agus Kuntarto, S.Si., dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, yang memberikan peserta keterampilan dalam menyusun peta yang efektif dan informatif.

Acara dibuka oleh Sekretaris Pustral UGM, Dr. Ir. Dewanti, M.S., yang menekankan pentingnya penguasaan teknologi geospasial dalam mendukung kebijakan pembangunan yang berkelanjutan. Penutupan acara dihadiri oleh Kepala Pustral UGM, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., bersama Kepala Bappeda Litbang Kutai Barat, Yudianto Rihartono, ST., M.Si., yang menyampaikan apresiasi atas peningkatan kompetensi peserta selama diklat berlangsung.

Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu menggunakan teknologi GIS dan analisis jaringan secara lebih efektif dan mengaplikasikannya dalam perencanaan pembangunan wilayah Kutai Barat. Pustral UGM terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan kapasitas sumber daya manusia, terutama dalam penerapan teknologi berbasis data, guna menghadapi tantangan pembangunan di era digital.

Pustral Menyelenggarakan Webinar Transportasi Digital Dan Era Baru Mobilitas: Menyongsong Indonesia 2045

Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi telah menjadi penggerak utama perubahan di berbagai sektor, termasuk transportasi. Di Indonesia, perkembangan ini menjadi semakin krusial seiring dengan urbanisasi yang cepat, pertumbuhan ekonomi, serta kebutuhan akan mobilitas yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan proyeksi bahwa Indonesia akan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2045, ada kebutuhan mendesak untuk mentransformasi sistem transportasi guna mendukung pertumbuhan ini.

Digitalisasi di sektor transportasi tidak hanya mengubah cara kita berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga memengaruhi seluruh ekosistem mobilitas. Teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, dan kendaraan otonom kini mulai diterapkan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih cerdas, aman, dan terintegrasi. Di Indonesia, inisiatif seperti pengembangan kota pintar (smart city) dan implementasi e-government menjadi fondasi penting dalam mewujudkan transportasi digital.

Tahun 2045 adalah tonggak sejarah penting bagi Indonesia, yang akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya. Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, diperlukan infrastruktur transportasi yang mampu mendukung mobilitas yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan. Transformasi digital di sektor transportasi memainkan peran kunci dalam mencapai visi ini, dengan fokus pada peningkatan aksesibilitas, efisiensi energi, dan pengurangan emisi karbon.

Smart mobility atau mobilitas cerdas menjadi salah satu pilar utama dalam upaya ini. Konsep ini mencakup penggunaan teknologi untuk mengoptimalkan penggunaan moda transportasi, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di Indonesia, implementasi smart mobility harus disesuaikan dengan kondisi geografis, sosial, dan ekonomi yang unik, sehingga mampu memberikan manfaat optimal bagi seluruh lapisan masyarakat.

Transformasi digital di sektor transportasi bukanlah tugas yang mudah dengan berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur, regulasi, hingga kesiapan sumber daya manusia. Di sisi lain, peran teknologi tidak dapat dipungkiri dalam membentuk sistem transportasi masa depan. Demikian disampaikan oleh Ir, Ikaputra, M.Eng, Ph.D, Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM ketika membuka Webinar Transportasi Digital dan Era Baru Mobilitas: Menyongsong Indonesia 2045. Webinar diselenggarakan Rabu, 28 Agustus 2024, dengan pembicara William Sabandar, Ph.D, President Intelligent Transport System (ITS) Indonesia.

Webinar bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan-tantangan transformasi digital di sektor transportasi dan menemukan solusi-solusi inovatif yang dapat diterapkan untuk mendorong digitalisasi transportasi di Indonesia. Webinar juga diharapkan mendiskusikan bagaimana teknologi dapat membantu mewujudkan transportasi yang tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga aman dan ramah lingkungan, sejalan dengan visi Indonesia 2045.

Dalam paparannya, Sabandar menyampaikan bahwa transportasi digital adalah integrasi teknologi dan solusi digital ke dalam sistem transportasi untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan dalam pergerakan orang dan barang. Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology/ICT) telah secara signifikan mengubah cara sistem transportasi dipandang dan digunakan, serta bagaimana mobilitas dilakukan, dengan dampak yang luas terhadap pilihan moda transportasi dan permintaan.

Intelligent Transport Systems (ITS) adalah sistem di mana teknologi informasi dan komunikasi diterapkan di bidang transportasi jalan, termasuk infrastruktur, kendaraan dan pengguna, serta dalam manajemen lalu lintas dan manajemen mobilitas, serta untuk antarmuka dengan moda transportasi lainnya. ITS dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan transportasi dalam banyak situasi, yaitu transportasi jalan, manajemen lalu lintas, mobilitas, dan lain-lain. Beberapa komponen kunci dari ITS meliputi Traffic Management, Public Transport, Vehicle-to-Vehicle (V2V) and Vehicle-to Infrastructure (V2I) Communication, Safety Systems, Navigation and Travel Information, Freight and Logistics, Connected and Autonomous Vehicles, Smart Parking, dan Integrated Transport Systems.

Beberapa contoh sukses dari penerapan ITS disampaikan oleh Sabandar, khususnya di Jakarta, misalnya dengan penerapan Sistem dan Mananjemen Transportasi Umum Terintegrasi. Secara detail, hal itu mencakup Traffic Big Data Platform: Decision Support System, Intelligent Traffic Control System (ITCS), Digitalisasi Pembayaran Angkutan Umum, Sistem Integrasi Pembayaran Parkir dan Angkutan Umum, dan Pengembangan Inisiatif Ekosistem Electric Vehicle. Ke depan, rencana penerapan ITS diantaranya berupa Electronic Traffic Law Enforcement, Electronic Road Pricing, Adaptive Traffic Control System, IoT Bus System dan Multi Lane Free Flow. ITS juga menjadi program yang diimplementasikan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Secara garis besar terdapat 8 tipe ITS yang akan diterapkan di IKN baik pada jalan perkotaan maupun antarkota. Namun demikian, saat ini belum ada pihak swasta yang berminat mengajukan kontribusi pembangunan ITS.

Sabandar juga menyampaikan bahwa teknologi berkembang semakin cepat dan membawa perubahan pada semua bidang pembangunan dan kehidupan masyarakat. Beberapa tren teknologi ke depan diantaranya teknologi digital serta teknologi yang mengurangi keterbatasan fisik dan jarak (IoT, transportasi dan distribusi) yang sangat relevan dengan pengembangan ITS untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Webinar dihadiri oleh 770 peserta yang dengan antusias mengajukan pertanyaan dan diskusi dengan dipandu oleh Kayyisa Fitri, S.Ars, M.T, Peneliti Pustral UGM. (DAK)

Pustral UGM Menyelenggarakan Seminar Terbatas: “Pengembangan Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan dalam Kawasan Habitat Satwa Liar yang Dilindungi”

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan di Indonesia, upaya untuk mengintegrasikan pengembangan infrastruktur dengan pembangunan berkelanjutan semakin banyak dibahas dan dijadikan sebagai dasar pertimbangan. Pengembangan infrastruktur berkelanjutan, termasuk di dalamnya adalah infrastruktur transportasi, tidak hanya difokuskan kepada bagaimana pergerakan orang dan barang dapat difasilitasi secara efisien, namun juga efek dari kegiatan pembangunan tersebut terhadap kawasan dan wilayah yang dilewati oleh infrastruktur tersebut, termasuk pada pergerakan satwa liar dengan membangun koridor satwa. Demikian disampaikan oleh Ir. Ikaputra, M.Eng, Ph.D selaku Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM pada pembukaan seminar terbatas “Pengembangan Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan dalam Kawasan Habitat Satwa Liar yang Dilindungi” pada hari Kamis, 8 Agustus 2024 di Hotel Santika, Yogyakarta. Seminar terbatas berlangsung pukul 09.00 – 16.00 terbagi dalam 2 sesi.

Selanjutnya disampaikan bahwa Pemerintah Indonesia sudah menetapkan kebijakan tentang koridor satwa baik dalam bentuk Inpres, Permen mapun Peraturan Dirjen pada Kementerian KLHK. Salah satu pasal dalam peraturan tersebut menjelaskan tentang prinsip pembangunan hijau atau green infrastructure untuk mendukung kawasan yang mempunyai nilai keanekaragaman hayati tinggi di area lintasan habitat satwa liar. Pada level daerah, kebijakan tersebut juga sudah ditetapkan misalnya di Provinsi Kalimantan Tengah. Di dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RTRWP 2022-2042 Kalimantan Tengah telah diatur aspek ketersambungan habitat melalui ketentuan khusus terkait jalur migrasi satwa liar. Jalur migrasi satwa liar ini diperuntukkan dapat mengakomodasi ketersambungan untuk pergerakan satwa liar untuk menjamin keutuhan siklus hidup dari metapopulasi yang dalam gilirannya akan memfasilitasi pertukaran aliran genetika satwa liar secara alami. Peraturan tersebut telah diterapkan secara nyata di Indonesia, misalnya pada Terowongan perlintasan gajah pada ruas tol Pekanbaru  – Dumai. Di negara tetangga Singapura, pembangunan infrastruktur serupa telah dibangun pada Ecolink@BKE di Bukit Timah – Singapura.

Sesi pertama seminar menampilkan Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D., beliau adalah Direktur Perencanaan & Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional (P3IPN) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dengan tema paparan “Kebijakan pengembangan infrastruktur prioritas nasional”. Selanjutnya, Probo Wresni Adji, S. Hut., M.PA, selaku Kepala Sub Direktorat Penguatan Fungsi dan Pembangunan Strategis Kawasan Konservasi pada Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan paparan berjudul “Strategi tata kelola pembangunan di kawasan konservasi SDA & ekosistem”. Pemateri ketiga adalah Boby Ali Azhari, S.T., M.Sc, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah I (BPIW), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menyampaikan paparan “Kebijakan pengembangan infrastruktur wilayah regional Kalimantan”.

Beberapa poin penting dari sesi pertama adalah 1) Pembangunan infrastruktur perlu memerhatikan keterkaitan antara aspek (pertumbuhan) ekonomi, keterlindungan lingkungan dan juga dimensi sosial, 2) Terdapat banyak praktik baik terkait pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang mengakomodasi aspek lingkungan hidup (termasuk juga satwa liar di dalamnya), perlu dorongan untuk mengadopsi praktik baik ini yang disesuaikan dengan kondisi dan konteks wilayah, 3) Proses perencanaan infrastruktur yang berkelanjutan juga perlu mengubah paradigma terkait perencanaan dan penganggaran karena memasukkan aspek biaya lingkungan, 4) Perlu upaya bersama untuk merubah cara pandang, pandekatan dan panduan perencanaan dan penganggaran projek pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan (terutama yang melewati habitat satwa liar yang terfragmentasi), 5) Perlu mekanisme kuantifikasi atas pengaruh dari Pembangunan infrastruktur terhadap kondisi lingkungan agar proses perencanaan (dan penganggaran) berjalan sebagaimana yang diharapkan, dan 6) Ketegasan penegak hukum menjadi penting dan dibutuhkan untuk memastikan bahwa apa yang direncanakan dan dianggarkan memang sesuai dengan apa yang dibutuhkan

Pada sesi kedua dibuka oleh Dr. Ir. Agus Prabowo, M.Eng., Staf Khusus Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Pengadaan Barang dan Jasa (PUPR), menyampaikan paparan “Strategi pengembangan infrastruktur transportasi berkelanjutan di kawasan habitat satwa liar (staf khusu Menteri PUPR)”. Selanjutnya Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si., M.T., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni Fakultas Geografi UGM menyampaikan paparan “Nature-based Solution (NbS) sebagai strategi baru pengembangan wilayah”.  Sebagai penutup, Dr. Dewanti., MS, selaku Sekretaris Pustral UGM dan pengajar pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM menyampaikan paparan “Pembangunan Infrastruktur Transportasi yang Berkelanjutan”.

Beberapa kesimpulan diskusi sesi kedua adalah 1) Pembangunan infrastruktur transportasi berkelanjutan harus mempertimbangkan prinsip Economically viable, Socially acceptable, Environmentally sound, Politically correct dan Aesthetically pleasing, 2) Pembangunan infrastruktur tidak saja mempertimbangkan prinsip rules/regulation driven tapi juga mission-driven agar apa yang dicita-citakan bisa terwujud, 3) Infrastruktur transportasi berkelanjutan agar bisa terwujud maka perlu ‘biaya ekstra’, aspek non-teknis seringkali lebih besar aspek teknis di dalam mewujudkan infrastruktur tersebut, 4) ‘Exert pressure’ perlu diintegrasikan ke dalam proses perencanaan dan tata kelola agar infrastruktur yang direncanakan (termasuk aspek tata kelola habitat satwa) bisa terwujud, 5) Perlu perubahan berpikir: dari anthropocentric (manusia adalah pusat kehidupan/kegiatan) ke ecocentric (manusia dan ciptaanNya yang lain hidup berdampingan) dan idealnya mengarah ke anthropocene (bahwa kehidupan manusia tidak lagi dipengaruhi oleh kondisi di mana dia berada, tapi justru manusia sudah menentukan nasib bumi/dunia), 6) Hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan infrastruktur transportasi berkelanjutan manakala anggaran yang tersedia (kapasitas fiscal terbatas) diantaranya adalah creative financing, creative funding, PPP, naming rights, crowdfunding, dan crowdsourcing.

Sesi diskusi dipandu oleh R. Derajad Sulistyo Widhyharto, S.Sos., M.Si., beliau adalah Tenaga Ahli Pustral UGM dan pengajar Departemen Sosiologi Fisipol UGM pada sesi 1 dan Doddy Aditya Iskandar, ST, MCP, Ph.D, Tenaga Ahli Pustral UGM dan pengajar pada Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik UGM pada sesi 2. Seminar dihadiri oleh para pemangku kepentingan yang meliputi 1) Perwakilan pemerintah daerah tingkat Provinsi di Kalimantan Tengah, Jawa Tengah dan DIY, yang terdiri dari badan perencanaan beserta litbang, unit kerja yang bertanggungjawab terhadap tata kelola pengembangan infrastruktur dan lingkungan hidup serta kehutanan, 2) Akademisi yang berasal dari Kalimantan Tengah, Jawa Tengah dan DIY, terutama yang memiliki latar belakang dan/atau ketertarikan terkait konservasi habitat satwa liar, lingkungan hidup dan/atau kehutanan, dan infrastruktur transportasi berkelanjutan dan pengembangan wilayah, 3) Perwakilan lembaga swadaya masyarakat dan pegiat konservasi yang memiliki kepedulian mengenai pengembangan infrastruktur transportasi berkelanjutan di kawasan habitat satwa liar yang dilindungi.

Pada pertemuan juga ditandatangani Dokumen Kesepahaman terkait pengembangan infrastruktur transportasi berkelanjutan sebagai bagian dari infrastruktur hijau dengan memerhatikan aspek-aspek terkait konektivitas lansekap dan upaya pengurangan fragmentasi habitat di daerah yang sensitif terhadap perubahan iklim dan memiliki peran strategis di dalam pembangunan ekonomi nasional.  (DAK/HLT)

Pustral UGM Menyelenggarakan Pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur Angkatan Kedua

Pembangunan infrastruktur menjadi arah kebijakan utama pembangunan di Indonesia beberapa tahun terakhir. Belanja negara dalam APBN 2024 tercatat Rp3.325,1 triliun. Sementara, alokasi anggaran infrastruktur dalam APBN 2024 sebesar Rp422,7 triliun. Nilai ini naik 5,8% dari proyeksi realisasi anggaran infrastruktur 2023 sebesar Rp399,6 triliun. Prioritas tinggi pada pembangunan infrastruktur diperkirakan akan tetap tinggi pada pemerintahan mendatang, apalagi dengan mulai terbangunnya Ibukota Negara baru (IKN) yang memerlukan dukungan infrastruktur secara massif.

Sifat penyediaan infrastruktur sebagai layanan dasar kepada masyarakat, seringkali tidak memerhatikan aspek kelayakan, terutama kelayakan ekonomi. Adanya berbagai skema pembiayaan baru dalam bentuk Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) berimplikasi pada pentingnya perhitungan kelayakan ekonomi. Hal ini karena keterlibatan swasta dalam skema tersebut menyaratkan adanya tingkat kelayakan ekonomi yang dapat dicapai.

Adanya pemahaman mengenai metode dan langkah-langkah analisis kelayakan pembangunan infrastruktur sangat diperlukan. Untuk itu, Pustral UGM berinisiatif untuk menyelenggarakan pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas parapihak yang terkait. Pelatihan ini merupakan batch kedua, yang diselenggarakan pada 30 Juli – 2 Agustus 2024 secara daring dan luring di Pustral UGM. Peserta pelatihan sebanyak 5 orang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara.

Pelatihan dibuka oleh Ir. Juhri Iwan Agriawan, S.T., M.Sc Koordinator Unit Penelitian dan Pengembangan Pustral UGM dengan pengajar Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A, M.P.M., Ph.D, Eddy Junarsin., Ph. D., CFP, dan Hengki Purwoto, S.E., M.A, ketiganya dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Kemudian Dr. Evita Hanie Pangaribowo, S.E., M.IDEC dari Fakultas Geografi dan Mohamad Rachmadian Narotama, S.T., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, serta Ir. Dwi Ardianta Kurniawan, S.T., M.Sc., IPM dari Pustral UGM. Selain menyimak penyampaian materi di kelas, peserta juga diberikan materi pelatihan praktik di luar kelas dengan mengunjungi pembangunan jalan tol Yogya – Solo di Klaten Jawa Tengah.

Pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur Angkatan kedua ditutup oleh Ir. Joewono Soemardjito, S.T., M.Si selaku Koordinator Unit Administrasi dan Keuangan Pustral UGM. Beliau menyampaikan terima kasih atas kepercayaan seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan di Pustral UGM. Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat menerapkan dalam tugas di instansinya. (DAK/HLT)