
Peneliti dari Pustral UGM, Arif Wismadi, menilai bahwa kebijakan zero ODOL membawa dampak positif, terutama dalam hal peningkatan keselamatan jalan dan pengurangan biaya pemeliharaan infrastruktur. Namun, ia juga mencermati adanya sisi negatif, seperti potensi kenaikan biaya logistik. Di sisi lain, kebijakan ini membuka peluang untuk mengoptimalkan pemanfaatan muatan balik kosong (empty backload), yang selama ini sering terjadi karena ketidakseimbangan arus barang antar wilayah. Oleh karena itu, menurut Arif, perlu dikembangkan pendekatan baru dalam sistem logistik guna meningkatkan efisiensi rute dan menekan biaya.
Arif menyarankan agar pemerintah mengeksplorasi pendekatan inovatif, seperti pengembangan platform digital berbasis komunitas yang dapat mencocokkan muatan balik secara lebih efisien. Selain itu, ia mendorong pemberian insentif fiskal bagi operator logistik yang berhasil mengoptimalkan rute pengiriman. Integrasi sistem logistik dengan moda transportasi lain, seperti kereta barang, tol laut, dan pelayaran pantai (coastal shipping), juga dinilai penting untuk meningkatkan efisiensi biaya dan waktu pengiriman.
Berita selengkapnya melalui link berikut: www.jogjaidntimes.com
SUmber gambar: bisnistoday.co.id