Webinar: Distribusi Pangan Merata: Membangun Sistem Logistik yang Efektif untuk Mengatasi Kerawanan Pangan

Ketersediaan pangan merupakan aspek penting dalam ketahanan pangan nasional. Sebagai fondasi utama, ketersediaan pangan menjamin bahwa jumlah pangan yang cukup dapat dipenuhi untuk seluruh populasi suatu negara. Ketahanan pangan tidak hanya mencakup kuantitas pangan yang dihasilkan, tetapi juga memastikan bahwa pangan tersedia dalam jumlah yang cukup secara konsisten, aman untuk dikonsumsi, dan dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Ketika ketersediaan pangan terganggu, baik oleh faktor produksi yang tidak stabil, perubahan iklim, atau masalah distribusi, ketahanan pangan secara keseluruhan menjadi rentan.

Mengatasi kerawanan pangan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai aspek, termasuk sistem logistik yang efektif. Sistem logistik yang baik tidak hanya menjamin ketersediaan pangan, tetapi juga memastikan distribusi yang tepat, efisien, dan adil ke semua lapisan masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang rentan. Dalam konteks ini, logistik berperan penting dalam menghubungkan antara produksi pangan, penyimpanan, transportasi, hingga distribusi akhir kepada konsumen. Tanpa sistem logistik yang efektif, kesenjangan dalam pasokan pangan dapat semakin melebar, meningkatkan risiko kerawanan pangan di berbagai wilayah.

Memperhatikan isu penting tersebut, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM bekerjasama dengan Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) UGM menyelenggarakan webinar dengan tema “Distribusi Pangan Merata: Membangun Sistem Logistik yang Efektif untuk Mengatasi Kerawanan Pangan”. Webinar dibuka oleh Sekretaris  Pustral UGM Dr. Ir. Dewanti., MS dan Sekretaris  PSPPR UGM Dr. Suharman., M. Si yang menyampaikan perlunya perhatian terhadap faktor penghambat dalam upaya menjamin ketersediaan pangan seperti keterbatasan infrastruktur, sistem penyimpanan dan transportasi yang tidak efektif serta aksesibilitas ke daerah terpencil akan menghambat distribusi pangan dan pada gilirannya akan meningkatkan risiko kerawanan pangan.

Narasumber pertama pada webinar kali ini adalah Dr. Geog. Dodi Widiyanto., S. Si., M. Reg. Dev., selaku tenaga ahli PSPPR UGM dan Dosen Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi UGM. Dodi menyampaikan Indonesia sebagai negara agraris namun masih menghadapi masalah distribusi pangan. Distribusi bahan pangan utamanya tidak merata di daerah terpencil. Peran infrastruktur logistik masih belum maksimal dalam mendukung distribusi bahan pangan. Tantangan Penyebaran Bahan Pangan (di daerah terpencil dan rawan kerawanan pangan) yang perlu dicarikan solusinya adalah terkait dengan kondisi geografi wilayah, akses dan jarak, keterbatasan infrastruktur transportasi, dan adanya perbedaan produksi pangan dan konsumsi antar pulau. Terlebih Indonesia merupakan negara kepualauan sehingga bebrbagai permasalahan tersebut harus diupayakan untuk menjamin ketersediaan pangan nasional.  Sebagai penutup Dodi menyampaikan bagaimana pengembangan model dasar konseptual rantai pasok cerdas.

Narasumber selanjutnya adalah Dr. Herry Yuliando., S. T. P., MM., M. Agr. selaku tenaga ahli Pustral UGM dan Dosen Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Herry menyampaikan bahwa menurut data BPS 2024 menyebut terjadi penurunan pada inflasi komponen bergejolak (volatile food) secara tahunan. Inflasi volatile food di dominasi beras, cabai rawit, dan cabai merah per Juli 2024 menjadi 3,63 persen dari angka sebelumnya 5,96 persen. Secara tahunan, tingkat inflasi volatile food Juli 2024 jauh lebih baik dibandingkan pada Maret 2024 yang kala itu sempat berada di 10,33 persen. Lebih lanjut disampaikan terdapat tantangan lain dalam mewujudkan ketersedian pangan selain infrastruktur dan biaya yaitu bagaimana memastikan kualitas pangan tetap terjaga. Karena banyak produk makanan pokok yang mudah rusak dan memerlukan penanganan yang hati-hati. Sebagai penutup Herry pentingnya memanfaatkan teknologi dalam manajemen pengelolaan logistik pangan salah satunya adalah pengembangan blockchain. Teknologi Blockchain adalah sebuah teknologi desentralisasi berbasis buku besar digital, memiliki potensi besar untuk merevolusi sektor logistik, termasuk di bidang rantai pasok pangan. Penerapan blockchain di bidang logistik memungkinkan peningkatan transparansi, efisiensi, dan keamanan dalam pengelolaan rantai pasokan.

Peserta webinar meliputi pemerintah pusat dan daerah, BUMN, praktisi, akademisi, dan masyarakat umum. Para peserta terlibat aktif dalam diskusi yang dipandu moderator Sri Tuntung Pandangwati., ST., MUP., Ph. D.,  sebagai moderator dan tenaga ahli PSPPR UGM. Acara diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom dan kanal Youtube streaming Pustral UGM pada hari Kamis, 3 Oktober 2024 pukul 08.30 – 11.30 WIB diikuti oleh sekitar 338 peserta. (HLT/DAK/SDD)

Leave A Comment

Your email address will not be published.

*