Pembangunan infrastruktur menjadi arah kebijakan utama pembangunan di Indonesia beberapa tahun terakhir. Belanja negara dalam APBN 2024 tercatat Rp3.325,1 triliun. Sementara, alokasi anggaran infrastruktur dalam APBN 2024 sebesar Rp422,7 triliun. Nilai ini naik 5,8% dari proyeksi realisasi anggaran infrastruktur 2023 sebesar Rp399,6 triliun. Prioritas tinggi pada pembangunan infrastruktur diperkirakan akan tetap tinggi pada pemerintahan mendatang, apalagi dengan mulai terbangunnya Ibukota Negara baru (IKN) yang memerlukan dukungan infrastruktur secara massif.
Sifat penyediaan infrastruktur sebagai layanan dasar kepada masyarakat, seringkali tidak memerhatikan aspek kelayakan, terutama kelayakan ekonomi. Adanya berbagai skema pembiayaan baru dalam bentuk Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) berimplikasi pada pentingnya perhitungan kelayakan ekonomi. Hal ini karena keterlibatan swasta dalam skema tersebut menyaratkan adanya tingkat kelayakan ekonomi yang dapat dicapai.
Adanya pemahaman mengenai metode dan langkah-langkah analisis kelayakan pembangunan infrastruktur sangat diperlukan. Untuk itu, Pustral UGM berinisiatif untuk menyelenggarakan pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas parapihak yang terkait. Pelatihan ini merupakan batch kedua, yang diselenggarakan pada 30 Juli – 2 Agustus 2024 secara daring dan luring di Pustral UGM. Peserta pelatihan sebanyak 5 orang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara.
Pelatihan dibuka oleh Ir. Juhri Iwan Agriawan, S.T., M.Sc Koordinator Unit Penelitian dan Pengembangan Pustral UGM dengan pengajar Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A, M.P.M., Ph.D, Eddy Junarsin., Ph. D., CFP, dan Hengki Purwoto, S.E., M.A, ketiganya dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Kemudian Dr. Evita Hanie Pangaribowo, S.E., M.IDEC dari Fakultas Geografi dan Mohamad Rachmadian Narotama, S.T., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, serta Ir. Dwi Ardianta Kurniawan, S.T., M.Sc., IPM dari Pustral UGM. Selain menyimak penyampaian materi di kelas, peserta juga diberikan materi pelatihan praktik di luar kelas dengan mengunjungi pembangunan jalan tol Yogya – Solo di Klaten Jawa Tengah.
Pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur Angkatan kedua ditutup oleh Ir. Joewono Soemardjito, S.T., M.Si selaku Koordinator Unit Administrasi dan Keuangan Pustral UGM. Beliau menyampaikan terima kasih atas kepercayaan seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan di Pustral UGM. Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat menerapkan dalam tugas di instansinya. (DAK/HLT)