Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada dan Pusat Kelembagaan Internasional (PUSKI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan kegiatan Regional Workshop berjudul “Regulatory Pilot Space to Facilitate Cross-Border Digital Data Flow for Enabling Self-Driving Car in ASEAN” pada tanggal 4 Juli 2024 di Yogyakarta yang bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan untuk seluruh negara-negara ASEAN terkait pengembangan kerangka peraturan untuk infrastruktur dan sistem yang diperlukan untuk mendukung kendaraan otonom (Autonomous Vehicle/AV), serta rencana aksi untuk aliran data digital lintas batas. Inisiatif ini sejalan dengan ASEAN Digital Masterplan (ADM) 2025, Desired Outcome (DO) 4: A sustainable competitive market for the supply of digital services, serta Enabling Action (EA) 4.1 Continue to identify opportunities to enhance interoperability of the digital regulation to facilitate cross-border data flows.
Regional Workshop RPS diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh delegasi dari negara-negara ASEAN terutama yang bertanggung jawab di dalam perumusan kebijakan di sektor digital dan transportasi, serta perwakilan Sekretariat ASEAN.
Turut hadir juga sejumlah narasumber yang memperkaya dan mempercepat proses perumusan kerangka kebijakan terkait AV, diantaranya Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto dari Departemen Ilmu Komputer Dan Elektronika Universitas Gadjah Mada, Indonesia, Junghwa Kim, Ph.D. Professor dari Kyonggi University, South Korea, Yanuandri Putrasari, Ph.D., Pusat Riset Mekatronika Cerdas Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia, Wei Lung Chen, Chairman of Turing Drive Inc., Taiwan, Muhammad Haziq Faris, CEO REKA Company, Malaysia, Keisuke Yoneda, Ph.D., Directory of Researchers, Kanazawa University, Japan, Roshan Vijay, Centre of Excellence for Testing & Research of Autonomous Vehicles, Nanyang Technological University, Singapore, Widyawan, Ph.D., Department of Electrical and Information Engineering, Universitas Gadjah Mada.
Regional Workshop RPS dibagi menjadi 3 (tiga) sesi panel yaitu Panel Session 1 (Regulatory Framework and Infrastructure Development) yang dimoderatori oleh Mohamad Rachmadian Narotama, Ph.D., Panel Session 2 (Gradual Pilots and Public Education) yang dimoderatori oleh Dr. Arif Wismadi dan Panel Session 3 (Innovation Hubs and Research Collaboration) yang dimoderatori oleh Sigit Basuki Wibowo, Ph.D.
Regional Workshop RPS dibuka oleh Bapak Ichwan Makmur Nasution selaku Kepala Pusat Kelembagaan Internasional – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyoroti kemajuan pesat dalam teknologi AV dan peran integralnya dalam masyarakat. AV mengandalkan teknologi komunikasi canggih, sensor, aktuator, algoritma kompleks, sistem pembelajaran mesin, dan prosesor yang kuat untuk memastikan keamanan. Oleh karenanya, workshop ini merupakan bagian penting dalam implementasi proyek yang bertujuan untuk membangun kerangka regulasi yang solid untuk infrastruktur dan sistem yang diperlukan guna mendukung adopsi luas kendaraan otonom (AV) di ASEAN. Selain itu, juga workshop menyediakan platform penting untuk merumuskan rencana aksi komprehensif yang akan memandu perkembangan AV di negara-negara anggota ASEAN (AMS) dan di seluruh kawasan ASEAN.
Kemudian dilanjutkan oleh Ikaputra, Ph.D selaku Kepala Pustral UGM yang menyampaikan bahwa penelitian terbaru untuk ASEAN telah mengidentifikasi potensi manfaat besar jika kita sepenuhnya mengadopsi teknologi Vehicle to Everything (V2X). Dalam hal keselamatan, penerapan V2X secara penuh dapat mengurangi kecelakaan fatal hingga 79.000 insiden di ASEAN, dengan perkiraan pengurangan biaya kecelakaan sebesar USD 10 juta per tahun. Selain itu, teknologi transportasi pintar ini diproyeksikan dapat mengurangi total emisi ASEAN sebesar 45 juta ton CO2. Sejumlah survei juga memperkirakan adanya ekspansi besar di pasar kendaraan otonom pada tahun 2030, yang menunjukkan pertumbuhan pasar rata-rata lebih dari 30% dari tahun 2020 hingga 2030.
Mr. Ishida Eiji Director for Technical Cooperation, International Digital Infrastructure Promotion Division, Global Strategy Bureau, Ministry of Internal affairs and Communications (MIC), Japan juga menyampaikan bahwa Jepang secara konsisten menekankan hubungan dengan ASEAN dan mendukung pembangunan ASEAN, atas dasar saling pengertian dan manfaat. Beliau juga menyoroti peluang bagus untuk meningkatkan hubungan antara ASEAN-Jepang. Teknologi AV berkembang dengan pesat, dan menyadari bahwa ini adalah prioritas ASEAN. Tidak semua orang dapat menggunakan teknologi tersebut saat ini dan terdapat banyak permasalahan seperti aliran data dan keamanan, dan kami berharap lokakarya ini dapat memfasilitasi permasalahan tersebut.
Sebelum memasuki panel session, Dr. Arif Wismadi selaku ketua tim acara workshop ini menyampaikan tujuan dan agenda kegiatan serta rekomendasi kunci dari workshop tahun sebelumnya dan tindak lanjut ke depan.
Pada panel session 1 Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto menyampaikan materi “Regulation to support Autonomous Vehicles and Digital Data Infrastructure”, Junghwa Kim, Assistant Professor menyampaikan “Lesson on Future Road Safety Regulations: Factors Influencing Collision Severity in Autonomous Vehicles” dan Yanuandri Putrasari, Ph.D. “Regulatory Framework in ASEAN for AV”.
Panel session 2 Wei Lung Chen menyampaikan materi berjudul “Field testing and public communication for autonomous vehicle” dan Haziq Faris, menyampaikan materi berjudul “Autonomous Vehicle Development & Pilot Testing”
Panel session 3 Keisuke Yoneda menyampaikan materi yang berjudul “Demonstration experiments of automated driving on japanese public roads”, Roshan Vijay menyampaikan materi berjudul “Collaborative AV Research Initiatives” dan WIdyawan, Ph.D., menyampaikan materi berjudul “Innovation Hub and Collaboration”
Dalam regional workshop RPS, perwakilan dari setiap delegasi negara ASEAN menyampaikan kondisi terkini mengenai kebijakan yang telah diterapkan di sektor digital dan transportasi untuk mendorong dan memfasilitasi peran sektor digital dan transportasi dalam rangka pengembangan Teknologi AV di masing-masing negara di ASEAN. Informasi yang disampaikan diharapkan akan menjadi dasar bagi pengembangan draft kerangka kerja yang akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan sektor digital dan transportasi mendatang.