Jumlah kecelakaan lalu lintas jalan yang semakin meningkat tiap tahunnya menjadikan perhatian semua kalangan. Data WHO (2023), menyebutkan bahwa sekitar 1,19 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan lalu lintas. Dampak dari kecelakaan jalan adalah cedera sampai dengan meninggal dunia. Cedera lalu lintas jalan raya merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak dan dewasa muda berusia 5–29 tahun. Sekitar 92% kematian di jalan raya di dunia terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.
Di Indonesia, data dari BPS menyebutkan bahwa di tahun 2022 terjadi 139. 258 kecelakaan lalu lintas, dengan korban meninggal dunia 28.131, luka berat 13.364, dan luka ringan 160.449. Sepeda motor menjadi kendaraan dengan keterlibatan paling tinggi pada kecelakan jalan raya.
Permasalahan keselamatan jalan raya perlu dilakukan secara holistik, dengan mengajak keterlibatan berbagai sektor seperti transportasi, kepolisian, kesehatan dan pendidikan, serta sektor swasta, dan juga civil society. Memperhatikan isu penting tersebut, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menginisiasi webinar dengan judul “Menguak Hasil Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya serta Tantangan Meningkatkan Keselamatan Lalu Lintas”. Webinar dibuka oleh Kepala Pustral UGM Ir. Ikaputra, M.Eng., P.hD yang menyampaikan bahwa masalah kecelakaan ini selalu menjadi perhatian apalagi saat ini berdekatan dengan perjalanan massif saat mudik lebaran. Dalam suatu kecelakaan terdapat suatu hal yang penting yaitu investigasi untuk memahami bagaimana kecelakaan terjadi sehingga dapat meminimalisir risiko yang akan terjadi terhadap kejadian yang sama di masa mendatang.
Webinar ini diharapkan menjadi media diskusi para stakeholders mengenai bagaimana mengatasi permasalahan tersebut, dengan mendiskusikan kecenderungan kecelakaan lalulintas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Indonesia, mendiskusikan peristiwa kejadian kecelakaaan lalulintas di jalan raya berikut dampaknya dengan dukungan data dan fakta hasil investigasi di lapangan, dan mendiskusikan program Jasa Raharja dalam menurunkan fatalitas korban melalui percepatan penanganan korban kecelakaan lalulintas.
Narasumber webinar kali ini adalah adalah Ahmad Wildan, selaku Ketua Subkomite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT); Radito Risangadi., SH., M. Risk., Mgmt., selaku Kepala Divisi ESG dan Kelembagaan PT. Jasa Raharja; Dr. Ir. Dewanti., MS yangmerupakan Sekretaris Pustral UGM dan juga Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Magister Sistem dan Teknik Transportasi, Fakultas Teknik UGM.
Narasumber pertama adalah Dr. Ir. Dewanti., MS dari Pustral UGM yang menyampaikan bahwa secara global, penumpang kendaraan roda 4 mewakili 30% dari kematian; diikuti oleh pejalan kaki yang merupakan 23% dari kematian, dengan pengguna kendaraan roda dua dan tiga merupakan 21% dari korban jiwa. Dewanti menyampaikan terdapat beberapa faktor penyebab kecelakaan seperti speeding / ngebut, mabuk, tidak menggunakan piranti keselamatan (helm, seatbelt, child carseat), terdistraksi smartphone, infrastruktur jalan buruk, kendaraan yang tidak aman, buruknya penanganan pasca kecelakaan, dan kurangnya penegakan hukum lalu lintas.
Di akhir paparan, Dewanti menyampaikan langkah – langkah peningkatan keselamatan lalu lintas yaitu: membentuk badan khusus keselamatan lalu lintas; memiliki rencana dan strategi keselamatan lalu lintas jangka panjang; peningkatan pajak dan denda pada kendaraan pribadi dan pelanggaran lalu lintas untuk mendanai program keselamatan lalu lintas; pengumpulan dan perbaikan data kecelakaan; peningkatan infrastruktur jalan yang lebih baik dan aman; mendorong penggunaan kendaraan transportasi umum (kebijakan, dukungan penyediaan sarana prasarana); menggalakkan edukasi kepada masyarakat terkait keselamatan lalu lintas (membentuk kurikulum sekolah terkait bertransportasi, edukasi masyarakat luas melalui tokoh masyarakat, dan lain-lain); memastikan peningkatan teknologi keselamatan kendaraan (membentuk kebijakan wajib teknologi keselamatan tertentu, kerjasama dengan swasta untuk memproduksi teknologi keselamatan jalan secara lokal / dalam negeri dengan harga murah); serta peningkatan peran stakeholders dalam koordinasi, monitoring, dan evaluasi.
Narasumber kedua yaitu Ahmad Wildan dari KNKT di awal paparan menyampaikan safety philosophy yang dapat diartikan tujuan program kselamatan adalah untuk menurunkan resiko terjadinya kecelakaan. Program keselamatan dilakukan secara terstruktur dan sistematis untuk menghilangkan hazard atau menurunkan resiko terjadinya kecelakaan atau peningkatan fatalitas. Terdapat 2 program keselamatan yaitu active safety dengan target menurunkan resiko terjadinya dan passive safety dengan target menurunkan fatalitas korban. Wildan juga menyampaikan tahapan dalam melakukan investigasi kecelakaan yaitu bagaimana kecelakaan terjadi, bagaiamana korban bisa fatal, menentukan faktor kontribusi terhadap 2 tahap sebelumnya, dan merumuskan bentuk mitigasi berupa program penanganan dan pengendalian terhadap faktor kontribusi kecelakaan.
Pada sesi terakhir, Radito Risangadi dari PT Jasa Raharja menyampaikan selama periode sampai dengan Desember 2023 terjadi kenaikan korban lalulintas sebesar 7,90% dibanding periode yang sama tahun lalu diikuti dengan kenaikan santunan sebesar 11,56%. Terjadi penurunan fatalitas korban ditandai dengan penurunan korban dan santunan meninggal dunia masing-masing 5.20% dan 3.41% dibanding periode yang sama tahun lalu. Secara nominal, tahun 2023 santunan lalulintas memiliki kontribusi terbesar yaitu Rp1.718 M atau 55,76% dari total keseluruhan santunan yang disalurkan. Radito menegaskan bahwa penyebab laka adalah multi-faktor sehingga upaya pencegahan harus melibatkan multi-stakeholder. Saat ini Jasa Raharja berkolaborasi dengan stakeholder terkait untuk menjalankan 5 pilar Rencana Umum Nasional Kecelamatan (RUNK) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Webinar ini diikuti dengan antusias oleh peserta yang berasal dari pemerintah pusat dan daerah, BUMN, praktisi, akademisi, dan masyarakat umum. Para peserta terlibat aktif dalam diskusi yang dipandu moderator Ir. Dwi Ardianta Kurniawan, S.T., M.Sc., IPM peneliti dari Pustral UGM. Acara diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan kanal YouTube streaming Pustral UGM pada hari Kamis, 4 April 2024 pukul 09.00 – 12.00 WIB diikuti oleh sekitar 952 peserta melalui Zoom dan kanal YouTube. (UDIN/DAK/HLT)