Pos oleh :

Admin

Mengelola Arus Pergerakan Liburan Nataru: Tantangan dan Solusi di Era Transportasi Terintegrasi

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) merupakan periode dengan peningkatan pergerakan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, pergerakan masyarakat selama libur Nataru dapat mencapai 110 juta orang pada tahun 2024, didorong oleh keinginan berlibur, mudik, dan aktivitas lainnya. Hal ini memunculkan tantangan dalam memastikan kelancaran transportasi nasional, terutama pada simpul-simpul transportasi utama. Manajemen arus pergerakan selama Nataru tidak hanya mencakup aspek kelancaran lalu lintas tetapi juga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat. Hambatan seperti kemacetan, ketidaksesuaian jadwal moda transportasi, dan tantangan logistik pada periode puncak menjadi isu utama yang harus diatasi.  

Era transportasi terintegrasi menuntut sinergi antar moda transportasi seperti darat, laut, dan udara. Pemanfaatan teknologi informasi serta peningkatan kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk Kemenhub, operator dibidang transportasi, menjadi langkah penting untuk menghadirkan solusi yang inovatif. Pemerintah telah mempersiapkan infrastruktur dan layanan untuk mendukung kelancaran Nataru, termasuk pengaturan pelabuhan, bandara, terminal bus, dan stasiun kereta api. Namun, implementasi kebijakan membutuhkan koordinasi yang lebih erat untuk mengurangi kendala operasional dan memenuhi kebutuhan Masyarakat. 

Demikian disampaikan Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D. selaku Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada dalam pembukaan webinar yang diselenggarakan pada hari Kamis, 19 Desember 2024 pukul 09.00 – 11.30 WIB. Webinar menghadirkan Dr. Robby Kurniawan, S.STP.,M.Si., MMTr selaku Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan dan Arif Rusman Yulianto selaku Direktur Operasi PT Pelindo Multi Terminal. 

Robby menjelaskan langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan selama liburan Nataru, seperti pengaturan jadwal transportasi dan pembenahan infrastruktur transportasi. Beliau menyoroti pentingnya sistem transportasi terintegrasi yang menghubungkan berbagai moda transportasi (darat, laut, udara) untuk menciptakan arus perjalanan yang lancar dan aman selama Nataru, serta meminimalkan kemacetan dan ketidaksesuaian jadwal. Kebijakan Sektor Perhubungan Darat yang diterapkan diantaranya adalah 1) Sistem tidal/contra flow, one-way, dan rekayasa lalin (situasional); 2) Pengaturan penyeberangan Pelabuhan Ketapang, Gilimanuk, Jangkar, Lembar, Merak, Bakauheni, Ciwandan, BBJ Bojonegara, BBJ Muara Pilu, dan Pelabuhan Wijaya Karya Beton Tbk; 3) Delaying system dan buffer zone menuju Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk; 4) Mengalihkan sementara 49 Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) sebagai tempat istirahat; 5) Memfasilitasi mudik gratis untuk 3.500 penumpang, 60 unit sepeda motor untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas; 6) Memastikan pasokan BBM di jalur utama yang digunakan, serta 7) Pembatasan operasional angkutan barang.  

Sementara itu Kebijakan Sektor Perhubungan Udara adalah Penurunan harga tiket (disc. Fuel surcharge airlines, PJP2U InJourney, avtur Pertamina), Penambahan kapasitas dan optimalisasi slot time sesuai dengan demand, serta Inspeksi dan ramp check angkutan udara. Pada sektor Perhubungan Laut, kebijakan yang diambil adalah penyiapan kapal navigasi dan kapal patroli, re-route kapal penumpang PSO PT Pelni, pelaksanaan uji petik kelaiklautan kapal penumpang, serta tiket gratis Nataru 2024/2025 dengan kapasitas 29.972 penumpang untuk 100 ruas yang dilayani. Sementara itu, Kebijakan Sektor Perkeretaapaian yang diambil meliputi Ramp Check Standar Pelayanan Minimum (SPM), Penambahan perjalanan KA dan penambahan petugas, Angkutan motor gratis, Monitoring stasiun dan perlintasan sebidang dan antisipasi gangguan dengan Alat Material Untuk Siaga (AMUS), serta Pelaksanaan uji coba Direct Train rute Gambir – Semarang Tawang dan Gambir – Yogyakarta. 

Dalam sesi selanjutnya Arif Rusman menyoroti upaya reformasi dan digitalisasi pelabuhan, yang berperan penting dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan arus mudik, serta memastikan kelancaran distribusi barang dan penumpang selama Nataru. Beliau menekankan pentingnya integrasi antara moda serta bagaimana PT Pelindo Multi Terminal berkolaborasi untuk memastikan alur pergerakan penumpang yang lancar dan aman. Untuk menjaga kenaikan arus penumpang dan barang, Pelindo melakukan beberapa persiapan menjelang Natal 2024 & Tahun Baru 2025, diantaranya adalah penyiapan fasilitas berupa tenda, kursi dan toilet portable selama masa Nataru, kemudian penambahan petugas operasional internal dan pengamanan dari TNI/Polri, juga peningkatan pemeriksaan barang bawaan penumpang, serta memfasilitasi operator untuk mempublikasikan tarif penumpang di terminal milik Pelindo.  

Webinar dihadiri oleh sekitar 300 peserta yang berasal dari berbagai instansi baik pusat maupun daerah. Seusai pemaparan dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh moderator Ir. Iwan Puja Riyadi, S.T., IPM selaku peneliti Pustral UGM. Kesimpulan webinar ini menekankan pentingnya perencanaan strategis dan kebijakan berbasis data dalam mengelola mobilitas masyarakat, terutama selama periode libur Nataru dan Idulfitri. Diperlukan langkah-langkah teknis dan operasional yang terkoordinasi untuk memastikan kelancaran transportasi, keamanan, serta kenyamanan pengguna di tengah tingginya volume pergerakan.  (DAK/SDD/HLT)

Meningkatkan Kapasitas Regulator Melalui Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur Angkatan 5

Beriringan dengan pelatihan yang telah dilaksanakan sebelumnya, pada tanggal 10 – 13 Desember 2024 diselenggarakan pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur angkatan ke 5. Peserta pelatihan sebanyak 15 orang yang berasal dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.  

Pelatihan dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., P.hD selaku Kepala Pustral UGM dengan pengajar meliputi Doddy Aditya Iskandar, S.T., M.CP., Ph.D dan Ir. Djoko Murwono, M.Sc dari Fakultas Teknik UGM; Eddy Junarsin., Ph. D., CFP dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM; Dr. Murti Lestari, M.Si dari Fakultas Ekonomi UKDW; Mohamad Rachmadian Narotama, S.T., M.Sc., Ph.D dari Fakultas Ilmu Budaya UGM; Bapak Hermawan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII); Danes Quirira Octavio, S.E., M.Sc dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro; dan Ir. Dwi Ardianta Kurniawan, S.T., M.Sc., IPM dari Pustral UGM.  

Materi yang disampaikan dalam pelatihan mencakup 30 Jam Pelajaran (JP) yang terdiri atas 17 teori dan 13 praktik. Materi yang disampaikan meliputi Ruang   Lingkup Analisis Kelayakan & Evaluasi Proyek (AKEP), Aspek Kelayakan Teknis (Topografi, Geometri, Tata Guna Lahan), Time Value of Money, Methods for Environmental Valuation, Methods for Financial and Economic Valuation, Demand Forecast and Pricing, Pengantar  Skema KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur, Perhitungan Penilaian Investasi (NPV, IRR, PP, PI, B/C Ratio), Studi Kasus: Bedah Dokumen Kelayakan, serta Interpretasi dan Penyusunan Rekomendasi. Beberapa materi dalam pelatihan mengalami penyesuaian disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta pelatihan. Pelatihan ditutup oleh Dr. Ir. Dewanti, M.S selaku Sekretaris Pustral UGM.  (SDD/Tim Diklat)

Direktorat Jenderal Perkeretaapian Mengikuti Pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur Angkatan 4

Penyediaan infrastruktur karena sifatnya yang memberikan layanan dasar kepada masyarakat, seringkali mengabaikan aspek kelayakan, terutama kelayakan finansial dan ekonomi. Dengan adanya berbagai skema pembiayaan baru, terutama dalam bentuk Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), maka kelayakan ekonomi pembangunan infrastruktur menjadi penting untuk dilakukan. Hal ini karena skema KPBU menyaratkan adanya tingkat kelayakan ekonomi yang dapat dicapai.  

Untuk itu, adanya pemahaman mengenai metode dan langkah-langkah analisis kelayakan pembangunan infrastruktur sangat diperlukan. Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu lembaga penelitian di bawah UGM memiliki misi memberikan pelatihan-pelatihan dalam bidang transportasi dan logistik, termasuk kelayakan infrastruktur sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas para pihak yang terkait.  

Terkait hal tersebut, pada tanggal 3 – 6 Desember 2024 diselenggarakan pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur angkatan ke 4. Peserta pelatihan sebanyak 15 orang yang berasal dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Pelatihan dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., P.hD selaku Kepala Pustral UGM dengan harapan peserta memperoleh insight positif yang bermanfaat dalam tugas yang dijalankan.  

Pengajar pada pelatihan ini meliputi Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A., M.P.M, Ph.D, Eddy Junarsin., Ph. D., CFP, dan Hengki Purwoto, S,E., M.A dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM; Prof. Dr.rer.nat. Djati Mardiatno, M.Si. dari Fakultas Geografi UGM; Mohamad Rachmadian Narotama, S.T., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM; Bapak Hermawan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero); serta Ir. Dwi Ardianta  Kurniawan, S.T., M.Sc., IPM dari Pustral UGM.  

Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari yang mencakup 30 Jam Praktik (JP) yang terdiri atas 18 JP teori dan 12 JP praktik. Dalam rangkaian praktik dilakukan kunjungan ke Stasiun Yogyakarta, ditemui oleh Kepala Stasiun serta beberapa pejabat dari Daop VI Yogyakarta. Pelatihan ditutup oleh Dr. Ir. Dewanti, M.S selaku Sekretaris Pustral UGM.  (SDD/Tim Diklat)

Meningkatkan Kompetensi Melalui Pelatihan Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Angkatan 3

Perencanaan transportasi merupakan sebuah tahap yang sangat penting unutk mengatasi permasalahan transportasi baik saat ini maupun kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang. Permasalahan di masa mendatang disebabkan oleh dinamika mobilitas yang semakin beragam karena bertambah kompleknya interaksi yang timbul pada berbagai faktor yang terkait, seperti bertambahnya penduduk, jumlah kendaraan, pola penggunaan lahan dan pola penyediaan sarana transportasi.   

Pendekatan yang dilakukan dalam perencanaan transportasi berbasis sistem dengan mengintegrasikan beragam pola interaksi yang terjadi sehingga dapat meminimalisir kemungkinan permasalahan yang akan muncul. Perencanaan transportasi yang tepat dan sesuai tentu saja membutuhkan waktu, sumber daya, dan usaha yang besar untuk menghasilkan perencanaan sarana dan prasarana yang baik. Harapannya sarana dan prasarana tersebut dapat mendukung sistem transportasi yang aman, lancar, efisien, dan selamat.  

Mengingat pentingnya hal tersebut, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menginisiasi pelatihan perencanaan dan permodelan transportasi yang periode ini merupakan angkatan pertama ketiga. Metode pelaksanaan pelatihan dilakukan secara tatap muka pada tanggal 11 – 14 November 2024 di Ruang Training Pustral UGM dengan peserta sebanyak 13 peserta yang terdiri berbagai instansi : PT Bintaro Serpong Damai, PT Makassar Airport Network, Institut Teknologi Sumatera, Universitas Sulawesi Barat, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Nganjuk, Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, CV Senjaya. 

Pelatihan dibuka oleh Dr. Ir. Dewanti, M.S. selaku Sekretaris Pustral UGM. Pengajar pada diklat ini yaitu M. Rizka Fahmi Amrozi, S.T., M.Sc., Ph.D dan Gusti Muhammad Bintang dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik UGM; Dr. Nursyamsu Hidayat, ST., M.T, dari Departemen Teknik Sipil, Sekolah Vokasi UGM; Ir. Danny Setiawan, S.T., M.Sc., dari Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Teknologi Yogyakarta, serta Novia Suryadwanti, S.T., M.Sc.Eng, dari Departemen Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Pelatihan mencakup 34 Jam Pelajaran (JP) yang terdiri 22 JP teori dan 12 JP praktik.  

Pelatihan Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Angkatan ke-3 ditutup oleh Ir. Juhri Iwan Agriawan, S.T., M.Sc. selaku Koordinator Unit Penelitian dan Pengembangan Pustral UGM. Beliau menyampaikan terima kasih atas kepercayaan seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan di Pustral UGM. Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat mengembangkannya kembali di lingkungannya. (SDD/Tim Diklat)

Pustral UGM Gelar Pelatihan SIG: Siapkan Peserta Menghadapi Tantangan Teknologi Geospasial

Sleman. Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) telah menyelenggarakan Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dasar Batch #25 pada 2-7 Desember 2024 di ruang Training Pustral UGM, pelatihan ini bertujuan mengembangkan keterampilan praktis peserta dalam menggunakan perangkat lunak GIS, seperti ArcGIS, serta memperkuat kemampuan mereka dalam melakukan analisis geospasial yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat. Peserta juga dikenalkan dengan teknologi terbaru, seperti pengolahan data GNSS dan penggunaan drone untuk pemetaan. Pelatihan ini diikuti oleh 12 peserta dari berbagai instansi dan profesi, seperti perencana daerah, akademisi, hingga staf kesehatan dan lingkungan. Peserta pelatihan berasal dari Australia Alumni Grants/ Yayasan Komunitas Penjaga Pulau, Fakultas Teknik Universitas Jember, Kanwil Badan Pertanahan Nasional Prov. D.I. Yogyakarta, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banjarmasin Kementerian Kesehatan, Politeknik Pariwisata Makassar, hingga sektor swasta seperti PT Sumber Segara Primadaya. 

Acara ini dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D selaku Kepala Pustral UGM, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pemahaman dan keterampilan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengelolaan data geospasial yang semakin kompleks. Beliau menggarisbawahi bahwa GIS bukan hanya alat, tetapi merupakan suatu metode yang sangat relevan di berbagai sektor, mulai dari perencanaan pembangunan hingga manajemen lingkungan. Kepala Pustral juga menyampaikan harapannya agar pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga mendorong kolaborasi antar peserta dari berbagai instansi, sehingga mereka dapat saling berbagi pengalaman dan memperluas jaringan profesional di bidang geospasial. 

Selama enam hari, peserta mengikuti dari berbagai sesi pelatihan intensif yang mencakup teori dan praktik. Pelatihan ini peserta mempelajari Konsep Dasar GIS yang disampaikan oleh Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si, yang dari Departemen Sains Informasi Geografis Fakultas Geografi UGM, serta pengenalan perangkat lunak ArcGIS, serta pengenalan materi struktur data, tabular data, dan query dasar dipandu oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. dan tim dari Pustral UGM.  

Dalam pelatihan ini mempelajari praktik data tabular, spatial query, dan spatial referencing. Peserta mempelajari teknik mengatur koordinat spasial, mengedit data, dan melakukan analisis query spasial. yang disampaikan oleh Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc dan Alfiatun Nur Khasanah, S.Si., M.Sc dari Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM. Sedangkan untuk teori data entry dan editing disampaikan oleh Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si,. serta teori spatial query oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc., Khuzna Mediati, S.Si., sebagai praktisi di bidang geospasial. dan yang memandu sesi praktik pada materi data entry, editing, serta spatial query untuk memastikan peserta memahami dan mampu menerapkan teknik-teknik tersebut. Saat memasuki topik lanjutan seperti spatial analysis menggunakan data vektor dan pengolahan data menggunakan GNSS. Materi ini disampaikan oleh Dr. Like Indrawati, S.Si., M.Sc., Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc., dari Departemen Sains dan Informasi Geografis Fakultas Geografi UGM serta Dr. Ir. Bilal Ma’ruf., S.T., M.T dari Departemen Geodesi Fakultas Teknik UGM yang memberikan pengalaman praktis kepada peserta dalam analisis data spasial. Sedangkan untuk teori dan praktik visualisasi data spasial  disampaikan oleh Triana Pungkasari, A.Md., dari Pustral UGM dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc. 

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan perhatian besar pada aspek praktikal. Para peserta diberi kesempatan langsung untuk mengoperasikan drone melalui simulasi dan latihan terbang di lapangan. Dalam pelatihan ini, Bakhtiar Alldino Ardi Sumbodo, S.Si., M.Cs., dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM memaparkan cara penggunaan drone untuk keperluan pemetaan. Praktik pemetaan dilakukan di Sumberarum Setran, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, di mana peserta mempelajari pengoperasian drone manual serta teknik pemetaan berbasis drone. Selain itu, peserta juga dilatih untuk mengolah data hasil pemetaan dan menyajikan visualisasi data tersebut. Setelah semua rangkaian kegiatan selesai, sesi post-test diadakan untuk mengevaluasi pemahaman peserta. Pelatihan secara resmi ditutup pada Sabtu, 7 Desember 2024, oleh Dr. Ir. Dewanti, M.S., yang menjabat sebagai Sekretaris Pustral UGM sekaligus menyerahkan  sertifikat  kepada peserta. Beliau menyampaikan apresiasi kepada para peserta atas semangat dan antusiasme selama pelatihan, serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan di lingkungan kerja masing-masing. Sertifikat ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme dan kompetensi peserta dalam bidang pemetaan menggunakan SIG, baik untuk kepentingan riset, akademik, maupun sektor industri. Pelatihan ini dirancang untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pemetaan dan pengelolaan data spasial. Selain memberikan pemahaman teoritis, pelatihan ini juga membekali peserta dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan saat ini, khususnya dalam mendukung perencanaan pembangunan berbasis data yang akurat dan efisien. 

Pustral UGM berharap agar peserta dapat mengimplementasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh dalam pekerjaan masing-masing untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan data geospasial. Pustral juga berharap pelatihan ini dapat membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara peserta, instansi, dan UGM dalam pengembangan teknologi geospasial yang relevan dengan kebutuhan sektor-sektor strategis di Indonesia. Selain itu Pustral UGM juga berkomitmen untuk terus menyelenggarakan pelatihan yang mendukung peningkatan kompetensi profesional di berbagai bidang. Pelatihan ini diharapkan menjadi wadah bagi para peserta untuk saling berbagi pengalaman, menjalin jejaring, dan mendiskusikan inovasi-inovasi baru di bidang sistem informasi geografis. 

Langit Jadi Jalan Raya Baru: Masa Depan Taksi Terbang Di Indonesia

Taksi terbang merupakan inovasi dalam bidang transportasi udara yang mulai menarik perhatian global, termasuk di Indonesia. Salah satu proyek besar yang akan membawa teknologi ini adalah rencana pengoperasian taksi terbang di Ibu Kota Nusantara (IKN). Teknologi ini menawarkan solusi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, terutama di kota-kota besar. Dengan menggunakan sistem multicopter, taksi terbang yang ramah lingkungan ini diharapkan dapat menjadi alternatif transportasi yang efisien dan berkelanjutan.

Di Indonesia, pengembangan taksi terbang tidak hanya berfokus pada aspek teknologi, tetapi juga pada persiapan regulasi dan infrastruktur yang mendukung. Kolaborasi dengan perusahaan luar negeri, seperti Volocopter, menjadi langkah penting dalam memastikan implementasi teknologi ini sesuai dengan standar internasional. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa pengoperasian taksi terbang ini dapat diakses secara inklusif oleh masyarakat luas, bukan hanya oleh kalangan tertentu.

Namun, pengembangan ini menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah penyediaan landasan vertikal (vertiport) di kawasan urban yang padat. Selain itu, tingkat penerimaan masyarakat terhadap teknologi baru ini juga memerlukan sosialisasi yang masif. Regulasi terkait keamanan penerbangan dan integrasi dengan sistem transportasi yang sudah ada juga menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Dengan berbagai potensi dan tantangan yang ada, taksi terbang diyakini mampu merevolusi sistem transportasi di Indonesia. Teknologi ini tidak hanya akan mengurangi kemacetan, tetapi juga membuka akses ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau. Keberhasilannya akan sangat bergantung pada kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mendukung pengembangannya.

Untuk mengkaji lebih lanjut mengenai taksi terbang dan pengembangannya di Indonesia, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada mengadakan webinar bertajuk Langit Sebagai Jalan Raya Baru: Taksi Terbang dan Pengembangannya di Indonesia. Webinar ini dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Desember 2024, pukul 08.45 – 11.30 WIB. Acara dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., selaku Kepala Pustral UGM. Beliau menyampaikan bahwa tema ini sangat relevan dengan tantangan dalam transformasi transportasi modern. Taksi terbang tidak hanya menawarkan solusi kemacetan di kota-kota besar, tetapi juga membuka peluang besar untuk transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan mendukung pengembangan wilayah terpencil, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pembicara pada webinar ini adalah Prof. Dr. Ir. Gesang Nugroho, S.T., M.T., IPM, Dosen Departemen Teknik Mesin dan Teknik Industri, Fakultas Teknik UGM, yang dilanjutkan oleh pembicara kedua, M. Rizal Lubis, selaku Inspektur Navigasi Penerbangan, Direktorat Navigasi Penerbangan, Kementerian Perhubungan.

Prof. Gesang dalam paparannya menyampaikan bahwa keberadaan passenger drone sebagai taksi terbang diperlukan karena beberapa alasan, antara lain tingginya kepadatan jalan akibat tingginya kepemilikan kendaraan bermotor, banyaknya wilayah terpencil yang sulit diakses oleh alat transportasi eksisting, dan kebutuhan untuk penanganan darurat seperti ambulans yang sering terjebak kemacetan. Drone Penumpang adalah kendaraan terbang otonom yang dirancang untuk mengangkut penumpang, sementara AAV (Autonomous Aerial Vehicle) merujuk pada kendaraan udara yang sepenuhnya otonom, tidak memerlukan pengemudi, dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk mengangkut penumpang, pengiriman barang, serta pemantauan udara.

Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya kemacetan di kota-kota besar, drone penumpang atau AAV dapat menjadi solusi transportasi masa depan yang efisien dan ramah lingkungan. Tantangan untuk AAV di Indonesia adalah bahwa pengoperasian AAV untuk pengangkutan penumpang belum diatur secara khusus. Regulasi terkait penerbangan otonom dan pengaturan ruang udara perkotaan perlu dikembangkan agar AAV dapat beroperasi secara aman di Indonesia. Selain itu, perhatian juga perlu diberikan pada potensi ancaman terhadap sistem kontrol drone dan peretasan sistem otonom. Infrastruktur untuk tempat pendaratan AAV di kota besar masih sangat terbatas, dan biaya pengembangannya juga masih cukup tinggi.

Namun demikian, potensi pengembangan taksi udara cukup menjanjikan di masa mendatang. Dari sisi transportasi, taksi udara dapat berperan dalam pengurangan kemacetan, transportasi ramah lingkungan, khususnya yang berbasis listrik, serta penyediaan transportasi cepat dan nyaman. Selain itu, terdapat potensi ekonomi, antara lain pengembangan industri baru dalam teknologi, infrastruktur udara, serta pekerjaan terkait, seperti teknisi drone, pengembang perangkat lunak, dan lainnya. Taksi udara juga dapat berperan dalam peningkatan pariwisata serta menjadi sarana transportasi untuk daerah terpencil.

Rizal Lubis, selaku pembicara berikutnya, menyampaikan bahwa perkembangan Advanced Air Mobility (AAM) dan Urban Air Mobility (UAM) di Indonesia semakin penting seiring dengan meningkatnya penggunaan kendaraan udara tanpa awak (UAV) di lingkungan perkotaan. AAM merujuk pada penggunaan UAV untuk berbagai aplikasi, sedangkan UAM khusus untuk operasional di area perkotaan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) sedang menyusun regulasi yang sesuai dengan kemajuan teknologi ini, termasuk pedoman operasional dan standar keselamatan untuk memastikan integrasi UAV dalam sistem penerbangan nasional.

Untuk mendukung pengembangan AAM, DJPU fokus pada beberapa aspek kunci, seperti kerangka regulasi, manajemen keselamatan, dan pengembangan infrastruktur. Salah satu inisiatif yang diusulkan adalah pembentukan lingkungan uji coba (sandbox) untuk proyek percontohan yang dapat menguji teknologi baru. Selain itu, DJPU juga berupaya menjalin kerja sama dengan kelompok kerja internasional untuk menyelaraskan standar dan praktik dalam pengoperasian UAV, sehingga Indonesia dapat memanfaatkan potensi AAM secara efektif sambil menjaga keselamatan dan integritas operasional di ruang udara.

Sejak Agustus 2024, telah dilakukan berbagai kegiatan untuk pengembangan taksi terbang, di antaranya identifikasi dan seleksi lokasi pilot project (26 Agustus 2024), focus group discussion dengan stakeholder (30 Agustus 2024), survei lokasi pilot project oleh tim (7 September 2024), penyusunan peraturan untuk pembentukan sandbox (26 September 2024), public hearing & kunjungan proyek percontohan (25 Oktober 2024), serta kegiatan lain yang masih akan terus dikembangkan di masa mendatang.

Webinar ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta, yang terlibat aktif dalam diskusi yang dimoderatori oleh Ir. Hendra Edi Gunawan, S.T., M.Sc., IPM, Peneliti Pustral UGM. Hasil dari webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bahwa passenger drone memiliki potensi besar sebagai solusi transportasi masa depan yang efisien, aman, dan ramah lingkungan. Teknologi ini menawarkan jawaban atas tantangan urbanisasi dan kebutuhan mobilitas yang semakin kompleks, terutama di wilayah perkotaan yang padat. Namun, untuk mewujudkan visi ini, diperlukan pengembangan regulasi yang mendukung, peningkatan infrastruktur, dan penyempurnaan teknologi. (Tim Diklat dan Seminar/SDD)

Meningkatkan Kompetensi SDM dalam Pengelolaan Data Spasial untuk Mendukung Pembangunan Berbasis Teknologi”

Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) telah menyelenggarakan Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dasar Batch #24 pada 18–23 November 2024 di ruang Grafika, lantai 2 Gadjah Mada University Club Hotel (UC Hotel UGM). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam memahami konsep dasar GIS serta menguasai teknik-teknik praktis pengolahan data spasial. Pelatihan ini diikuti oleh 16 peserta dari Bappeda Kutai Timur, Kalimantan Timur. Acara ini dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D selaku Kepala Pustral UGM,  yang dalam sambutannya menekankan pentingnya penguasaan teknologi GIS untuk mendukung perencanaan pembangunan yang berbasis data. Beliau juga menyoroti bahwa penggunaan teknologi spasial, seperti GIS dan drone, merupakan solusi strategis untuk menghadapi tantangan modern di berbagai sektor, termasuk tata ruang dan pembangunan wilayah.  

Pelatihan ini melibatkan infrastruktur dari Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM, Departemen Sains Informasi Geografis Fakultas Geografi UGM, Pustral UGM, Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM, dan Pusat Kedokteran Tropis UGM. Selama enam hari, peserta mengikuti dari berbagai sesi pelatihan intensif yang mencakup teori dan praktik. Pelatihan ini peserta mempelajari Konsep Dasar GIS yang disampaikan oleh Dr. Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, S.T., M.App.Sc., IPM, serta pengenalan perangkat lunak ArcGIS oleh Alfiatun Nur Khasanah, S.Si., M.Sc. 

Hari berikutnya, peserta mendalami materi struktur data, tabular data, dan query dasar, baik secara teori maupun praktik, dipandu oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. dan tim. Dalam pelatihan ini peserta di hari ke-3 dan ke-4 difokuskan pada spatial referencing, data entry dan editing, serta spatial query. Peserta mempelajari teknik mengatur koordinat spasial, mengedit data, dan melakukan analisis query spasial. Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc., serta Agus Kuntarto, S.Si., memandu sesi teori dan praktik untuk memastikan peserta memahami dan mampu menerapkan teknik-teknik tersebut. Saat memasuki topik lanjutan seperti spatial analysis menggunakan data vektor dan pengolahan data menggunakan GNSS. Materi ini disampaikan oleh Dr. Like Indrawati, S.Si., M.Sc., Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc., dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc., yang memberikan pengalaman praktis kepada peserta dalam analisis data spasial.  

Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan perhatian besar pada aspek praktikal. Para peserta diberi kesempatan langsung untuk mengoperasikan drone melalui simulasi dan latihan terbang di lapangan. Dalam pelatihan ini, Agus Kuntarto, S.Si., memaparkan cara penggunaan drone untuk keperluan pemetaan. Praktik pemetaan dilakukan di Sumberarum Setran, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, di mana peserta mempelajari pengoperasian drone manual serta teknik pemetaan berbasis drone. Selain itu, peserta juga dilatih untuk mengolah data hasil pemetaan dan menyajikan visualisasi data tersebut. Setelah semua rangkaian kegiatan selesai, sesi post-test diadakan untuk mengevaluasi pemahaman peserta. Pelatihan secara resmi ditutup pada Sabtu, 23 November 2024, oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc., yang menjabat sebagai Kepala Divisi Pelatihan dan Seminar Pustral UGM. 

Setelah mengikuti seluruh rangkaian pelatihan, peserta menerima sertifikat yang diserahkan oleh Ibu Kasiri, staf divisi bidang pelatihan dan seminar. Sertifikat ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme dan kompetensi peserta dalam bidang pemetaan menggunakan SIG, baik untuk kepentingan riset, akademik, maupun sektor industri. Pelatihan ini dirancang untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pemetaan dan pengelolaan data spasial. Selain memberikan pemahaman teoritis, pelatihan ini juga membekali peserta dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan saat ini, khususnya dalam mendukung perencanaan pembangunan berbasis data yang akurat dan efisien. 

Pustral UGM berharap para peserta, terutama dari Bappeda Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, dapat mengaplikasikan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menganalisis data spasial, merencanakan tata ruang wilayah, dan memonitor perkembangan pembangunan dengan lebih efektif. Pemahaman teknologi GIS juga diharapkan menjadi solusi inovatif dalam pengambilan keputusan strategis yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Pustral UGM untuk terus mendorong inovasi teknologi di sektor transportasi dan logistik, termasuk pemanfaatan perangkat modern seperti GIS. Melalui program ini, Pustral UGM berupaya aktif dalam membangun ekosistem pengelolaan data spasial secara profesional, baik di tingkat regional maupun nasional. (Tim Diklat/SDD)

Pelatihan Spatial and Network Analysis: Meningkatkan Kemampuan GIS untuk Pekerjaan dan Penelitian

Sleman, 18-20 November 2024 – Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) sukses menggelar Pelatihan Spatial and Network Analysis (SNA) Angkatan ke-6 di ruang ruang Humaniora Gadjah Mada University Club (UC) Hotel UGM, yang diikuti oleh peserta dari berbagai instansi dan institusi pendidikan. Pelatihan berlangsung selama tiga hari dengan total 28 Jam Pelajaran (JP), mencakup teori dan praktik analisis spasial dan jaringan. 

Acara dimulai dengan pembukaan oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., selaku Kepala Pustral UGM, dilanjutkan dengan sesi pre-test untuk mengukur pemahaman awal peserta. Hari pertama difokuskan pada Konsep Dasar GIS dan Analisis Spasial dengan Data Vektor, yang disampaikan oleh Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si., dari Departemen Sains Informasi Geografis Fakultas Geografi UGM dan Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc, dari Pustral UGM Pada hari kedua, peserta mendalami Analisis Spasial dengan Data Raster bersama Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc., dari Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM melalui teori dan praktik intensif. Materi diakhiri pada hari ketiga dengan Analisis Jaringan dan Lay Out Peta, yang dibimbing oleh Karen Slamet Hardjo, S.Si., M.Sc., dari Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM dan Khuzna Mediati, S.Si. praktisi di bidang geospasial. 

Pelatihan diikuti oleh 6 peserta, termasuk perwakilan dari Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Fakultas Teknik Universitas Jember, dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana. Pelatihan ditutup pada Rabu, 20 November 2024, dengan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta. Penyerahan sertifikat dilakukan oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc, Kepala Divisi Pelatihan dan Seminar Pustral UGM.  

Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi peserta dalam penguasaan GIS serta analisis spasial dan jaringan, baik untuk kebutuhan pekerjaan maupun penelitian. Dengan pemahaman mendalam terhadap konsep dasar GIS, analisis data vektor, raster, dan jaringan, peserta diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif berbasis data untuk mendukung tata ruang, perencanaan wilayah, serta pengelolaan sumber daya.Melalui praktik langsung, peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam situasi nyata, meningkatkan efisiensi kerja dan pengambilan keputusan. Selain itu, Pustral UGM berharap peserta dapat menjadi agen perubahan dengan berbagi ilmu di lingkungan kerja masing-masing, memperluas dampak pelatihan ini dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini sejalan dengan visi Pustral UGM untuk membangun kapasitas sumber daya manusia yang unggul dan siap menghadapi tantangan di berbagai sektor. (Tim Diklat/SDD)

Menjadi Remote Pilot: Pelatihan Pengoperasian Drone/UAS untuk Pemetaan Akurat dan Efisien

Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) menggelar Pelatihan Remote Pilot dan Pengoperasian Unmanned Aircraft System (UAS)/Drone untuk Pemetaan Batch #16 pada 11-16 November 2024 di ruang training Pustral UGM, Yogyakarta. Acara ini dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., selaku Kepala Pustral UGM menegaskan pentingnya teknologi drone sebagai solusi inovatif untuk mendukung pemetaan modern. Peltihan ini diharapkan dapat membantu peserta dalam mengembangkan keterampilan teknis serta memahami regulasi pengoperasian Unmanned Aircraft Systems (UAS) yang semakin dibutuhkan dalam bidang pemetaan. Pelatihan ini dihadiri oleh 9 peserta dari berbagai latar belakang instansi dan universitas di seluruh Indonesia. Selama enam hari, peserta mendapatkan kombinasi materi teori dan praktik yang komprehensif.  

Pelatihan ini melibatkan sejumlah instruktur berpengalaman dari Direktorat Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Kementerian Perhubungan, Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Air Nav Indonesia, Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, Pustral UGM, dan beberapa Fakultas di UGM. Selanjutnya pengenalan pelatihan dipaparkan oleh Dr. Taufik Hery Purwanto, M.Si. Materi yang mengenai Peraturan yang berlaku terkait dengan hak, batasan, dan pengoperasian penerbangan dari sistem pesawat udara kecil tanpa awak disampaikan oleh Fajar Adikusuma dari DKKPU Kementerian Perhubungan,  

Peserta pelatihan juga mempelajari Klasifikasi ruang udara dan persyaratan pengoperasian, kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP), dan pembatasan penerbangan yang mempengaruhi pengoperasian pesawat udara kecil tanpa awak yang disampaikan oleh M. Riza Semaryan Lubis dari DNP Kemenhub. Mayor Sus Hosen Akademi Angkatan Udara Yogyakarta menyampaikan materi Informasi resmi cuaca dan efek cuaca pada performa pesawat udara kecil tanpa awak, materi crew resource management dipaparkan Dr. Iswari Nur Hidayati, S.Si., M.Sc. Dr. Taufik Hery Purwanto, M.Si., dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc., dari Departemen Sains Informasi Geografis, menyampaikan materi mengenai prosedur inspeksi permulaan terbang dan perawatan pesawat udara kecil tanpa awak, penentuan performa pesawat udara kecil tanpa awak, serta beban dan performa pesawat udara kecil tanpa awak. Bapak Bakhtiar Alldino Ardi Sumbodo, S.Si., M.Cs dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika Fakultas MIPA UGM menyampaikan sebuah materi prosedur komunikasi radio.  

  

Selain itu pengajar dari Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, dr. Yudha Nurhantari, Sp.FM., Ph.D., memaparkan materi pengaruh fisiologis narkoba dan alkohol. Materi Pengambilan keputusan tentang aeronautikaPengambilan keputusan tentang aeronautika dismapiakan oleh Karen Slamet Hardjo, S.Si., M.Sc., dari Departemen Teknologi Kebumian. Moeji Soebagyo, S.ST dari AirNav Indonesia/Perum LPPNPI menyampaikan materi tentang pengoperasian bandar udara. Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc., dari Pustral UGM menyampaikan materi Prosedur inspeksi permulaan terbang dan perawatan pesawat udara kecil tanpa awak. 

Materi pengantar Aerial Survey, pemetaan, sistem koordinat, serta GNSS untuk pengukuran jaring kontrol pemetaan disampaikan oleh Dr. Iswari Nur Hidayati, S.Si., M.Sc., dari Departemen Sains dan Informasi Geografis, Fakultas Geografi UGM. Selain itu, materi juga disampaikan oleh Ruli Andaru, S.T., M.Eng., Ph.D., dan Dr. Bilal Ma`ruf, S.T., M.T., dari Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM. Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada praktik langsung. Peserta mendapatkan kesempatan untuk mengoperasikan drone melalui simulasi dan pelatihan penerbangan di lapangan. 

Pada hari kelima, peserta melakukan praktik pemetaan dengan drone di Sumberarum Setran, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, bersama sejumlah instruktur seperti Iqbal Hanun Azizi, S.T., dan Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. Dalam sesi ini, peserta mempraktikkan pengumpulan data pemetaan serta penggunaan GNSS untuk pengukuran jaring kontrol. Aktivitas praktik ini dirancang agar peserta mendapatkan pengalaman langsung dan wawasan yang lebih mendalam terkait pemanfaatan drone dalam pemetaan. 

Pelatihan ditutup dengan ujian praktik penerbangan yang dinilai oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc. dan Iqbal Hanun Azizi, S.T. Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta menerima sertifikat yang telah diverifikasi oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan, dengan nomor registrasi UASTC-009, untuk mendaftar sertifikat remote pilot (Remote Pilot Certificate) melalui portal SIDOPI-GO. 

Setelah seluruh rangkaian kegiatan pelatihan selesai, sertifikat diberikan secara simbolis oleh Sa’duddin, S.Si., M.B.A., selaku Kepala Divisi Pelatihan dan Seminar Pustral UGM. Sertifikat ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan kredibilitas peserta dalam bidang pemetaan menggunakan drone, baik untuk penelitian, akademik, maupun kebutuhan industri. Dengan adanya pelatihan ini, Pustral UGM berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan keahlian dan pengetahuan profesional di bidang pengoperasian drone untuk pemetaan. Mengingat pentingnya teknologi drone dalam sektor pemetaan dan survei, pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis yang relevan untuk kebutuhan di lapangan. (Tim Diklat/SDD)

Pustral UGM Menyelenggarakan Pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur Angkatan Ketiga

Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menyelenggarakan pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas parapihak yang terkait. Pelatihan diselenggarakan pada 19-22 November 2024 di Ruang Wanagama, Lt. 1 di Gadjah Mada University Club Hotel (UC Hotel UGM)  secara daring  dan luring. Peserta pelatihan sebanyak 5 orang dari Unit KPBU PT Hutama Karya.

Pelatihan dibuka oleh Dr. Ir. Dewanti, MS selaku Sekretaris Kepala Pustral UGM dengan pengajar Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A, M.P.M., Ph.D dan Eddy Junarsin., Ph. D., CFP, dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Mohamad Rachmadian Narotama, S.T., M.Sc., Ph.D. dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, serta Ir. Dwi Ardianta Kurniawan, S.T., M.Sc., IPM dari Pustral UGM dan Danes Quirira Octavio, S.E., M.Sc. dari Universitas Diponegoro. Selain menyimak penyampaian materi di kelas, peserta juga mengunjungi Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulonprogo dan melakukan wawancara dengan perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan DIY untuk mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor penyebab pelabuhan belum beroperasi. Materi dari lapangan selanjutnya didiskusikan di ruang kelas untuk mendapatkan solusi yang mungkin dapat diambil.

Pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur Angkatan ketiga ditutup oleh Ir. Joewono Soemardjito, M.Si selaku Kepala Divisi Administrasi dan Keuangan Pustral UGM. Beliau menyampaikan terima kasih atas kepercayaan seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan di Pustral UGM. Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat menerapkan dalam tugas di instansinya. (DAK/HLT)