
YOGYAKARTA – Di tengah tuntutan pengambilan keputusan berbasis data yang kian mendesak, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menegaskan komitmennya dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia nasional. Melalui “Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dasar Angkatan 26” yang digelar pada 14–19 Juli 2025, Pustral UGM membekali para profesional dari berbagai instansi dengan keahlian pemetaan digital yang esensial untuk perencanaan dan analisis modern.
Pelatihan yang telah berjalan hingga angkatan ke-26 ini menjadi bukti konsistensi dan relevansi Pustral UGM sebagai lembaga riset terdepan sejak didirikan pada 2001. Dikelola secara profesional oleh Divisi Pelatihan dan Seminar di bawah pimpinan Sa’duddin, S.Si., M.B.A, M.Sc., program ini telah menjadi rujukan utama bagi para profesional di seluruh Indonesia yang ingin menguasai teknologi geospasial.
Dukungan penuh dari jajaran pimpinan mempertegas signifikansi strategis pelatihan ini. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Pustral UGM, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., dan ditutup oleh Koordinator Unit Penelitian dan Pengembangan, Ir. Juhri Iwan Agriawan, S.T., M.Sc. Keterlibatan langsung para pimpinan ini mengisyaratkan bahwa kurikulum yang diajarkan selaras dengan standar riset terapan yang digunakan Pustral UGM dalam mengkaji isu-isu transportasi, logistik, dan infrastruktur nasional.
Selama enam hari intensif, peserta diajak menyelami alur kerja SIG secara komprehensif. Tiga hari pertama difokuskan pada pembangunan fondasi yang kokoh, mencakup konsep dasar SIG, pengenalan perangkat lunak ArcGIS, struktur data, hingga teknik georeferencing untuk memastikan akurasi peta. Sesi ini dilanjutkan dengan praktik entri dan penyuntingan data, sebuah keterampilan fundamental untuk membangun basis data spasial yang andal.
Memasuki paruh kedua, pelatihan beralih ke tingkat analisis dan teknologi yang lebih canggih. Peserta mempelajari analisis spasial menggunakan data vektor untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan geografis yang kompleks. Keunggulan utama program ini terletak pada integrasi teknologi akuisisi data modern, di mana peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS) dan drone untuk pemetaan udara.
Kekuatan utama pelatihan ini terletak pada jajaran instrukturnya, sebuah “tim impian” yang terdiri dari para pakar lintas fakultas di UGM. Pustral UGM secara strategis memobilisasi para ahli dari Fakultas Teknik, Geografi, MIPA, Sekolah Vokasi, hingga Pusat Kedokteran Tropis. Kolaborasi ini memastikan peserta mendapatkan pemahaman SIG yang holistik dan aplikatif dari berbagai sudut pandang keilmuan.
Pendekatan interdisipliner ini memberikan nilai tambah yang luar biasa. Peserta belajar tentang presisi sistem koordinat dari pakar Teknik Geodesi, logika komputasi dari ahli Sains Informasi Geografis, hingga teknik pengolahan citra drone dari spesialis Ilmu Komputer. Perspektif yang beragam ini membekali peserta dengan kemampuan untuk melihat SIG bukan sekadar sebagai alat teknis, melainkan sebagai platform kolaboratif untuk memecahkan masalah yang kompleks.
Dampak pelatihan ini tercermin dari profil 12 peserta yang beragam, mulai dari perwakilan Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabalong dan Murung Raya, hingga sektor swasta seperti pengembang properti PT. Bumi Serpong Damai, serta Naresy International Education Consultant. Keberagaman ini menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, di mana tantangan nyata dari berbagai industri dapat didiskusikan dan dicarikan solusinya melalui pendekatan spasial.
Validasi terkuat terhadap kualitas program datang dari Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, yang mengirimkan delegasi berisi delapan orang dengan latar belakang pendidikan yang bervariasi, dari perencanaan wilayah hingga akuntansi. Langkah ini menunjukkan pengakuan bahwa literasi spasial merupakan kompetensi inti yang harus dimiliki oleh seluruh lini organisasi. Lulusan pelatihan ini kini siap kembali ke instansi masing-masing sebagai agen perubahan, dibekali keahlian untuk mendukung pembangunan nasional yang lebih efisien dan terinformasi secara spasial. (SDD & Tim Training)