Pustral UGM Menyelenggarakan Pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur menjadi arah kebijakan utama pembangunan di Indonesia beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari alokasi anggaran Pemerintah untuk infrastruktur sebesar Rp392 triliun dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. Nilai tersebut naik 7,75% dibandingkan pada outlook APBN 2022 sebesar Rp363,8 triliun. Besaran anggaran tersebut setara dengan 16% dari RAPBN 2023. Anggaran infrastruktur tersebut salah satunya dialokasikan ke belanja pemerintah pusat sebesar Rp213,39 triliun. Ini meliputi belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp189,21 triliun dan belanja non-K/L sebesar Rp24,17 triliun. Prioritas tinggi pada pembangunan infrastruktur diperkirakan akan tetap tinggi pada pemerintahan mendatang, apalagi dengan mulai terbangunnya Ibukota Negara baru (IKN) yang memerlukan dukungan infrastruktur secara massif. 
Penyediaan infrastruktur, karena sifatnya yang memberikan layanan dasar kepada masyarakat, seringkali tidak memerhatikan aspek kelayakan, terutama kelayakan finansial dan ekonomi. Dengan adanya berbagai skema pembiayaan baru, terutama dengan keterlibatan swasta dalam bentuk Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS), maka kelayakan ekonomi pembangunan infrastruktur menjadi penting untuk dilakukan. Hal ini karena keterlibatan swasta dalam skema tersebut menyaratkan adanya tingkat kelayakan ekonomi yang dapat dicapai. 
Adanya pemahaman mengenai metode dan langkah-langkah analisis kelayakan pembangunan infrastruktur sangat diperlukan. Untuk itu, Pustral UGM berinisiatif untuk menyelenggarakan pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas parapihak yang terkait. Pelatihan ini merupakan batch pertama, yang diselenggarakan pada 28-31 Agustus 2023 secara tatap muka dan online di Pustral UGM. Peserta pelatihan sebanyak 7 orang yang terdiri atas 5 orang dari Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, 1 orang dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat Kabupaten Mempawah, dan 1 orang dari swasta.
Pelatihan dibuka oleh Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D. Kepala Pustral UGM. Pengajar pada diklat ini yaitu Prof. Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A., M.P.M., Ph.D; Hengki Purwoto, S.E., M.A.; dan dan Eddy Junarsin., Ph. D., CFP dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM; Dr. Sc. Adhy Kurniawan, S.T. dari Teknik Sipil, Sekolah Vokasi UGM; Mohamad Rachmadian Narotama, ST, M.Sc., Ph.D dari Jurusan Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya UGM; Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc dari Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan UII; dan Ir. Dwi Ardianta Kurniawan, S.T., M.Sc., IPM dari Pustral UGM, Direktorat Penelitian UGM. Selain menyimak penyampaian materi di kelas, peserta juga diberikan materi pelatihan praktek di luar kelas dengan mengunjungi Pelabuhan Tanjung Adikarto di Kabupaten Kulonprogo.
Pelatihan Studi Kelayakan Proyek Infrastruktur ditutup oleh Dr. Dewanti, MS. selaku Sekretaris Pustral UGM. Beliau menyampaikan terima kasih atas kepercayaan seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan di Pustral UGM. Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat menerapkan dalam tugas di instansinya.