Sleman – Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM kembali menggelar Pelatihan Spatial dan Network Analysis Angkatan ke-8 pada 19–21 November 2025. Pelatihan ini menjadi upaya Pustral UGM dalam memperkuat kapasitas instansi pemerintah dan profesional dalam melakukan analisis spasial tingkat lanjut sebagai dasar penyusunan kebijakan tata ruang yang lebih presisi dan berbasis data.
Pelatihan diikuti tujuh peserta dari berbagai instansi, yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Banjarbaru, Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, serta CV. Multi Airovira Kota Banjarbaru. Kehadiran peserta lintas sektor ini menunjukkan tingginya kebutuhan terhadap kompetensi teknis analisis spasial, terutama untuk mendukung penilaian aksesibilitas wilayah, pemilihan lokasi strategis, serta perencanaan jaringan prasarana dan layanan transportasi.
Untuk memastikan kualitas materi, pelatihan menghadirkan tim instruktur lintas disiplin UGM. Narasumber terdiri atas Dr. Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, S.T., M.App.Sc., IPM. (Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM), Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si., Dr. Nur Mohammad Farda, S.Si., M.Cs., dan Dr. Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc. (Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi UGM). Dukungan juga diberikan oleh Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc. (Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM), Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc., dan Yessy Noven Agustina, S.P. (Pustral UGM), serta Agus Kuntarto, S.Si. (Pusat Kedokteran Tropis UGM).
Selama tiga hari, peserta mengikuti pembelajaran komprehensif mulai dari konsep dasar analisis spasial, pengolahan data vektor dan raster, hingga teknik visualisasi sesuai kaidah kartografis. Pembelajaran ini memastikan peserta mampu menghasilkan peta analisis yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dokumen pendukung perencanaan dan pengambilan keputusan.
Pelatihan dibuka oleh Ir. Juhri Iwan Agriawan, S.T., M.Sc., selaku Koordinator Unit Riset dan Pengembangan Pustral UGM, dan ditutup oleh Kasiri, S.Pd., dari Divisi Pelatihan dan Seminar. Melalui program ini, Pustral UGM terus memperkuat perannya sebagai katalis peningkatan kompetensi geospasial nasional yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pembangunan berkelanjutan.
Pelatihan diikuti tujuh peserta dari berbagai instansi, yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Banjarbaru, Dinas Tata Ruang Kota Bekasi, serta CV. Multi Airovira Kota Banjarbaru. Kehadiran peserta lintas sektor ini menunjukkan tingginya kebutuhan terhadap kompetensi teknis analisis spasial, terutama untuk mendukung penilaian aksesibilitas wilayah, pemilihan lokasi strategis, serta perencanaan jaringan prasarana dan layanan transportasi.
Untuk memastikan kualitas materi, pelatihan menghadirkan tim instruktur lintas disiplin UGM. Narasumber terdiri atas Dr. Eng. Ir. Purnama Budi Santosa, S.T., M.App.Sc., IPM. (Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM), Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si., Dr. Nur Mohammad Farda, S.Si., M.Cs., dan Dr. Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc. (Departemen Sains Informasi Geografi, Fakultas Geografi UGM). Dukungan juga diberikan oleh Rendy Putra Maretika, S.Si., M.Sc. (Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi UGM), Sa’duddin, S.Si., M.B.A., M.Sc., dan Yessy Noven Agustina, S.P. (Pustral UGM), serta Agus Kuntarto, S.Si. (Pusat Kedokteran Tropis UGM).
Selama tiga hari, peserta mengikuti pembelajaran komprehensif mulai dari konsep dasar analisis spasial, pengolahan data vektor dan raster, hingga teknik visualisasi sesuai kaidah kartografis. Pembelajaran ini memastikan peserta mampu menghasilkan peta analisis yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dokumen pendukung perencanaan dan pengambilan keputusan.
Pelatihan dibuka oleh Ir. Juhri Iwan Agriawan, S.T., M.Sc., selaku Koordinator Unit Riset dan Pengembangan Pustral UGM, dan ditutup oleh Kasiri, S.Pd., dari Divisi Pelatihan dan Seminar. Melalui program ini, Pustral UGM terus memperkuat perannya sebagai katalis peningkatan kompetensi geospasial nasional yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pembangunan berkelanjutan.