Pengembangan wilayah saat ini memberikan peran yang lebih besar bagi mobilitas dan aksesibilitas baik karena jarak yang semakin dekat maupun informasi yang semakin mengglobal. Mobilitas global menjadi suatu fenomena yang menarik untuk dipelajari sekaligus diantisipasi agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sekaligus meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Pergerakan orang dan barang, baik intra maupun antar negara menjadi kenyataan yang tidak bisa dihindari, sehingga Indonesia sebagai bagian dari komunitas global harus beradaptasi dengan perubahan ini.
Berbagai isu yang selama ini dirasakan dan perlu mendapatkan perhatian oleh para pelaku bisnis dan transportasi di Indonesia pada era global mobility adalah meningkatnya pertumbuhan jumlah pergerakan orang dan barang, perubahan kecenderungan pola bepergian, tuntutan kualitas dan variasi penyelenggaraan transportasi yang efisien, inovasi teknologi transportasi dan informasi, transportasi yang berkelanjutan, serta pola pemanfaatan ruang yang optimal.
Pemerintah dan para stakeholders lainnya memegang peran penting untuk menciptakan penyelenggaraan transportasi sebagai wujud dari salah satu pelayanan terhadap mobilitas global. Kecenderungan global mobility akan berimplikasi pada dua hal, yaitu jika tidak ditangani dengan baik oleh suatu negara, akan menurunkan citra negara tersebut yang pada akhirnya akan berdampak buruk pada aspek-aspek lainnya. Sebaliknya, jika penanganannya dilakukan secara efisien dengan memperhatikan tuntutan pelayanan, maka akan meningkatkan citra negara dan kesejahteraan warganya.
Terjadinya pandemi COVID-19 menimbulkan perubahan besar pada pola mobilitas orang dan barang. Pengurangan aktifitas di luar rumah dan pengaturan untuk menjaga jarak menimbulkan penurunan penggunaan angkutan umum secara signifikan. Di sisi lain, peningkatan aktifitas dari rumah, baik untuk bekerja, belajar maupun berbelanja menyebabkan peningkatan penggunaan teknologi dan pengiriman barang secara end to end. Kebutuhan pengiriman barang-barnag untuk penanggulangan pandemi juga meniscayakan adanya sistem logistik kemanusiaan yang handal. Semua fenomena tersebut perlu diantisipasi agar sektor transportasi dan logistik akan mampu tetap bertahan dan menjalankan fungsinya di tengah pandemi.
Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki keragaman disiplin yang tinggi dan kualitas peneliti yang prima yang merupakan aset utama menjawab permasalahan dan tantangan pengembangan transportasi dan logistik yang berdimensi kompleks. Menggalang potensi yang ada akan mampu memberikan kesempatan berkiprah para ahli dan penelitinya, sehingga mampu menyumbang kemajuan sektor transportasi dan logistik di Indonesia maupun di dunia internasional. Selain itu, keberadaan sebuah lembaga yang memiliki kepedulian pada sektor transportasi dan logistik diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang lebih kompleks saat ini maupun masa yang akan datang. Untuk itulah, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) pada tahun 2001 didirikan.