Webinar Ulang Tahun MTI ke-25 “Mudik Natal dan Tahun Baru 2021 di Masa Pandemi COVID-19”
Dalam rangka ulang tahun Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ke-25, MTI bekerjasama dengan Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menyelenggarakan rangkaian webinar dengan tema Mudik Natal dan Tahun Baru 2021 di Masa Pandemi COVID-19. Webinar pertama dilaksanakan pada Hari Senin, 21 Desember 2020 pukul 09.00 – selesai. Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, ST., MT., IPU., ASEAN selaku Ketua Umum MTI dan Kepala Pustral UGM dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa dampak pandemic COVID-19 adalah sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari penurunan kedatangan wisman sebesar 78.2% via penerbangan pada 16 bandar utama, penurunan 83.6% via laut pada 5 pelabuhan utama dan 73.9% via darat pada 5 pintu utama. Sementara itu, beberapa referensi ilmiah menyatakan fakta bahwa risiko penularan COVID – 19 dalam moda adalah kecil. Untuk itu, negara perlu menyeimbangkan transportasi yang sehat dan sejahtera. Tantangannya adalah mengembalikan kepercayaan publik terhadap keselamatan dan kesehatan bertransportasi.
Dalam kesempatan paparan, Ir. Agus Pambagio, MEA., CPN (pengamat kebijakan publik) menyoroti inkosistensi kebijakan penanganan pandemic COVID-19. Pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa Surat Edaran yang ini tidak bersifat memaksa, sementara suatu kebijakan perlu adanya sanksi. Sementara itu Tulus Abadi (Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia – YLKI) menyampaikan perlunya penguatan implementasi Protokol Kesehatan (Prokes) saat mudik Nataru 2020. Senada dengan pandangan pembicara sebelumnya, sejak dari awal sampai akhir 2020 manajemen penanganan pandemi COVID-19 oleh pemerintah berjalan timpang dan inkonsisten. Akibatnya, pemerintah salah prediksi kapan COVID-19 akan melandai, sehingga Indonesia memiliki rasio kematian di atas rata-rata negara-negara ASEAN lainnya. Tulus juga meragukan kesiapsiagaan aparat di daerah dalam mendorong terwujudnya Prokes yang konsisten selama mudik libur Nataru.
Ir. Tri Achmadi, Ph.D. dari Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) memaparkan mengenai dampak pandemi pada angkutan laut dan penyeberangan. Dampak kebijakan pengendalian transportasi selama ini telah menurunkan jumlah penumpang hingga 80% hingga periode bulan Mei 2020. Mulai bulan Mei, terjadi peningkatan volume penumpang sebagai dampak kebijakan pelonggaran. Di sisi lain, selama masa penurunan jumlah penumpang tetap terjadi peningkatan penularan COVID-19. Hingga saat ini belum ada yang memastikan kapan pandemic COVID-19 akan berakhir. Pengalaman menunjukkan, setelah 2 liburan panjang selama pandemic (Hari Raya Idul Fitri dan long weekend) selalu terjadi lonjakan kasus COVID.
Drs. Ir. Djoko Setijowarno (pengajar pada Unika Sugijopranoto dan pengurus MTI) menyoroti mengenai kebijakan pemangkasan hari libur dan kewajiban rapid antigen yang terkesan terlalu mepet. Hal ini menyebabkan kerugian pada masyarakat yang sudah jauh-jauh hari merencanakan mudik pada Nataru 2020 sebagai ganti libur Lebaran.
Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. selaku Peneliti Pustral UGM dan pengurus MTI dalam paparannya menyampaikan bahwa risiko pentingnya kehatian-hatian dalam bermobilitas. Langkah-langkah yang tepat perlu dilakukan dengan hierarki 1) Hindari mudik, 2) Jika terpaksa mudik, pilih moda teraman, 3) Hindari perjalanan dengan orang yang tidak tinggal serumah, 4) Jika terpaksa berinteraksi dengan orang lain, terapkan prokes secara ketat, 5) Sikap pribadi untuk hati hati cegah virus masuk area mata, hidung, mulut, bahkan dengan standar yang lebih tinggi dari protokol kesehatan yang berlaku.
Dr. Cris Kuntadi (staf ahli Menhub) sebagai pembahas menyoroti bahwa semua pembicara menyampaikan perlunya pengetatan Prokes 3M. Beliau menyampaikan apresiasi terhadap PT KAI yang merupakan salah satu operator transportasi yang mendapat banyak penghargaan. Diantaranya sebagai Heroes of The Transportation Industry in The Pandemic Era Category Transportation dalam E-Awarding WartaEkonomi.co.id CEO & Corporate Award 2020 dan penghargaan atas kontribusi besar dalam penanganan dan pemulihan pandemi COVID-19 di bidang Transportasi/Logistik dari GATRA Media Group. Beliau juga menyoroti hierarki dalam melakukan mobilitas yang disampaikan oleh Dr. Ir. Arif Wismadi, MSc. yaitu hidari mudik, namun jika terpaksa mudik, pilihlah moda teraman. Usulan Djoko Setijowarno untuk menyediakan fasilitas rapid tes pada terminal Tipe A masuk akal karena pemerintah berkewajiban untuk memastikan aktivitas tetap berlangsung namun dengan penerapan Prokes.
Alvin Lie, M. Sc pembahas selanjutnya juga menyoroti inkonsistensi kebijakan penanganan COVID-19 yang membuat masyarakat bingung, termasuk apparat yang melaksanakan. Kebijakan perlu konsistensi sepanjang tahun, misalnya sejak bulan Juni pemerintah mendorong orang untuk melakukan perjalanan wisata, namun sekarang pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk tidak melakukan perjalanan Mudik Nataru.
Prof. Dr. Ir. Suyono Dikun, M.Sc, pendiri MTI dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa transportasi adalah infrastruktur peradaban, maka transportasi dapat membangun peradaban.
Webinar dihadiri oleh sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan, yaitu akademisi, pejabat pemerintah, serta media massa.