Webinar Nasional: Transportasi Jalan Berkeselamatan di Indonesia
Kementerian PUPR terus berupaya untuk meningkatkan konektivitas jaringan jalan nasional melalui perbaikan waktu tempuh pada jalan lintas utama pulau. Untuk mencapai hal tersebut harus didukung program-program peningkatan kinerja jalan nasional, yang salah satu indeksnya adalah perbaikan rating keselamatan jalan, demikian disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoeljono sebagai keynote speaker utama pada webinar Transportasi Jalan Berkeselamatan di Indonesia, Kamis, 21 Oktober 2021. Secara global, lebih dari 1,35 juta jiwa meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas setiap tahun selama dasawarsa terakhir. Kecelakaan lalulintas menjadi penyebab utama kematian anak-anak dan anak muda usia remaja, sekaligus penyebab kematian ke delapan terbesar untuk semua umur. Kerugian ekonomi akibat kecelakaan lalulintas pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah rata-rata sebesar 5% dari GDP. Secara nasional, berdasar data Global Status Report of Road Safety dari WHO tahun 2018, terkait keselamatan jalan dan kecelakaan lalu lintas, Indonesia menempati posisi 5 terbaik di negara ASEAN dengan nilai indeks fatalitas 2,47.
Menteri Basuki selanjutnya menyatakan, apabila mencermati trend kecelakaan lalulintas pada 2 tahun terakhir, terdapat penurunan fatalitas selama tahun 2019 – 2020, yang ditengarai akibat pembatasan mobilitas selama pandemi. Hal lain yang menjadi faktor penyebab kecelakaan khususnya di jalan tol adalah faktor pengemudi yang disebabkan oleh kurangnya antisipasi dan lengah, hal ini terkait dengan speeding issue. Beberapa permasalahan yang telah diinventarisir terkait penyelenggaraan jalan yang berpotensi menghambat perwujudan jalan berkeselamatan diantarnya adalah sisi manajemen, perencanaan, pengawasan, teknis, pengaturan lalulintas, lingkungan jalan dan lingkungan terkait cuaca. Permasalahan tersebut sangat berpotensi menyebabkan konflik dan kecelakaan yang berujung pada peningkatan kecelakaan dan fatalitas.
Dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan telah dijabarkan mengenai rencana aksi untuk mewujudkan jalan berkeselamatan yang diharapkan menekan angka fatalitas pada jaringan jalan pada umumnya. Ke depan, jalan nasional diharapkan mampu untuk mencapai rating bintang 3 dari bintang 5 bahkan lebih. Berbagai elemen sistem manajemen keselamatan jalan atau quality assurance yang telah dilaksanakan diantaranya penilaian dampak keselamatan jalan, audit keselamatan jalan, inspeksi keselamatan jalan, manajemen lokasi rawan kecelakaan, manajemen kecelakaan jaringan jalan dan laik fungsi jalan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa setiap 1 jam terdapat 2 hingga 3 orang meninggal akibat kecelakaan di Indonesia. Grafik fatalitas di Indonesia justru meningkat, sementara di Eropa dan Amerika menurun. Data dari Asian Development Bank (ADB) menunjukkan bahwa kerugian akibat kecelakaan di Indonesia sekitar 2,9% – 3,1% dari PDB Indonesia atau tahun 2020 setara dengan Rp440 T – Rp478 T. Sebesar 61% kecelakaan akibat faktor manusia. 30% akibat faktor prasarana dan 10% akibat pemenuhan lain fungsi jalan. Kemenhub menjadi salah satu instansi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan keselamatan jalan. Program dan kebijakan terus dilaksanakan untuk melaksanakan 5 pilar keselamatan jalan, yaitu manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan, serta penanganan pra dan pasca kecelakaan. Jalan berkeselamatan apabila memenuhi 3 kriteria, yaitu regulating road (jalan yang memenuhi standar geometrik jalan berdasarkan regulasi), self explaining road (jalan yang bisa menjelaskan kondisinya, yatu jalan yang memiliki fasilitas perlengkapan yang tepat dan cukup), serta forgiving road (jalan yang memaafkan, yaitu jika kecelakaan tidak dapat terhindarkan lagi maka jalan juga dilengkapi fasilitas pengaman berupa pagar pengaman jalan, jalur penyelamat dan lain-lain). Kemenhub berkomitmen untuk menurunkan angka kecelakaan melalui program keselamatan lalu lintas jalan dengan berkolaborasi dengan Kementerian PUPR. “Program dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya menyelenggarakan dan perbaikan prosedur uji berkala dan uji tipe, pembatasan usia kendaraan, penanganan over dimensi overloading (ODOL), pemasangan stiker (APCT) pada kendaraan bermotor, kereta gandengan dan kereta tempelan, serta penerapan e-tilang yang berkolaborasi dengan Polri, Kejaksaan, Pengadilan dan Bank,” demikian menurut Menteri Perhubungan.
Acara webinar dibuka oleh Rektor UGM Prof. Dr. Panut Mulyono yang menyatakan UGM sangat menyambut baik dan mendukung upaya Pemerintah mewujudkan jalan yang berkeselamatan dengan mengurai beban angkutan penumpang dan barang pada jaringan jalan nasional termasuk jalan tol dengan jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kota untuk menurunkan “travel time” dan biaya operasi kendaraan. Berkaitan dengan semangat tersebut, webinar nasional tersebut dirangkai dengan peluncuran buku “Uji Laik Fungsi Jalan Berkeselamatan dan Berkepastian Hukum” karya Prof. Agus Taufik Mulyono (ATM), Guru Besar pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM. Rektor menyampaikan selamat berkarya kepada Prof. ATM yang sudah memberikan kontribusi keilmuan dan pengalamannya dalam bentuk buku ilmiah praktis yang sangat holistik dan komprehensif menelaah, membahas, dan memberikan contoh penerapan uji laik fungsi jalan. “Semoga buku ini menjadi karya monumental ilmiah yang menjadi kebanggaan bagi UGM pada khususnya dan seluruh civitas akademika pada umumnya,” demikian Prof Panut Mulyono.
Acara tersebut juga menghadirkan keynote speaker Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR, Dr. Ir. Hedy Rahadian, M.Sc; Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Irjen Pol (Purn) Drs. Budi Setiyadi, S.H., M.Si; serta Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen. Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si.
Sesi pembahasan menghadirkan berbagai stakeholders penyelenggaraan jalan di Indonesia yang membahas buku dari berbagai aspek. Para pembahas diantaranya adalah Dr. Ir. Heru Dewanto, ST, MSc. (Eng) (Ketua Umum PII), Ir. Sugiyartanto, MT (Ketua Umum HPJI), Prof. Dr. Eng. M. Isran Ramli, S.T., M.T (Ketua FSTPT), Dr. Ir. Hikmat Iskandar, M.Sc. (Ahli Utama Bidang Teknik dan Keselamatan Jalan), Ir. Herry Vaza, M.Eng.Sc, Ph.D (Direktur Pembangunan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR), Ahmad Yani, ATD., M.T. (Direktur PTDI – STTD, Kementerian Perhubungan), Ir. Agus Pambagio, MEA., CPN. (Ahli Kebijakan Publik), serta Harya S. Dillon, P.hD (Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia). Sesi pemaparan dan diskusi dipandu oleh moderator Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc (Peneliti Utama Pustral UGM). Webinar ditutup oleh Prof. Dr. Bambang Agus Kironoto selaku Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset sekaligus Caretaker Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM.
Acara yang diinisasi oleh Pustral UGM bekerjasama dengan Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) dan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) tersebut diikuti secara antusias oleh lebih dari 2300 peserta melalui aplikasi zoom dan live streaming pada kanal youtube pustralugm. Acara diikuti berbagai kalangan, dari pemerintah, berbagai organisasi dan asosiasi profesi, akademisi serta masyarakat luas.