Masukkan kata kunci
Table of Contents

Webinar Nasional Pengembangan Aerotropolis di Wilayah Sekitar Ibukota Negara Baru

Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur diperkirakan akan dapat mengakibatkan adanya pergeseran pemusatan kegiatan dan potensi munculnya berbagai kegiatan lainnya di sekitar wilayah IKN. Oleh karena itu beberapa kebijakan perlu dilakukan penyesuaian terhadap pengaturannya. Terkait dengan sektor perhubungan, beberapa penyesuaian regulasi dilakukan dan dibawah wewenang Kementerian Perhubungan. Sebagai IKN baru, optimalisasi konektivitas menjadi hal yang penting untuk diwujudkan sebagai dukungan terhadap aktivitas yang nanti terjadi di kawasan sekitar Ibu Kota Negara (IKN) nantinya.

Pada saat ini sedang dilakukan berbagai macam penyesuaian dari berbagai sektor untuk mewujudkan konektivitas di IKN. Untuk itu, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menginisiasi web seminar dengan tema “Pengembangan Aerotropolis di Wilayah Sekitar Ibukota Negara Baru” yang diselenggarakan kerjasama antara Pusat Studi Transportasi dan Logitik UGM dan Badan Litbang Kementerian Perhubungan. Webinar ini dibuka oleh Caretaker Pustral UGM, Prof. Bambang Agus Kironoto yang menyampaikan bahwa konektivitas memiliki peran sentral dalam mendukung IKN di Provinsi Kalimantan Timur.

Kepala Puslitbang Transportasi Udara, Capt. Novyanto Widadi dalam kesempatan ini juga menyampaikan bahwa wilayah di sekitar Provinsi Kalimantan Timur termasuk provinsi lainnya di Pulau Kalimantan diharapkan akan mendukung konektivitas dan pengembangan IKN dengan salah satu caranya melalui pengembangan bandar udara di sekitar wilayah IKN tersebut dengan penerapan konsep aerotropolis untuk memastikan kemanfaatan dari keberadaan bandara dan peningkatan konektivitasnya. Lebih lanjut, Capt. Novyanto Widadi menjelaskan bahwa aerotropolis pada dasarnya adalah daerah yang terintegrasi dengan bandar udara, dan disekitarnya terdapat kluster hotel, kantor, fasilitas distribusi dan logistik dimana semua jenis aktivitas tersebut disediakan dan ditingkatkan oleh bandar udara.

Tim Ahli Pustral UGM, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., menyebutkan bahwa secara prinsip ada tiga ilmu besar di dalam Aerotropolis, yakni Urban Planning, Airport Planning dan Business Site Planning, dimana ini merupakan kesatuan yang penting. Selain itu Ikaputra menjelaskan pentingnya mewujudkan Aerotropolis yang memiliki link baik itu global maupun nasional. Diusulkan adanya tiga hub aerotropolis yaitu di sekitar bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, di sekitar bandara APT Pranoto dan hub integrasi di sekitar kawasan Karang Joang.

Narasumber lainnya Peneliti PUSTRAL UGM, Juhri Iwan Agriawan, ST. M. Sc mengatakan bahwa bandara yang diperkirakan akan dapat dikembangkan Aerotropolis berdasarkan peran bandara dan konektivitasnya adalah Bandara SAMS Sepinggan (BPN), Balikpapan sebagai bandara pengumpul primer (KM 166/2019) dan Bandara APT Pranoto (AAP), Samarinda, sebagai bandara pengumpul sekunder (KM 166/2019). Selain itu juga akan melibatkan beberapa wilayah mitra atau penyangga yang diperkirakan meliputi seluruh wilayah Kalimantan Timur, terutama wilayah-wilayah yang berbatasan dan mempunyai akses baik.

Salah satu pembahas yaitu Kepala Bidang Transportasi Satgas Perencanaan IKN, Atyanto Busono, menjelaskan beberapa kawasan yang harus didukung dengan transportasi publik yang terencana sesuai pentahapan populasi dan meliputi airport connection, MRT/LRT pada koridor antar kota, BRT Direct Service pada koridor kota, BRT Autonomous pada koridor axsis sumbu kebangsaan, Shuttle Bus Area sumbu dan autonomous mini-bus pada kompleks istana dan kementerian.

Sementara itu, General Manager Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Rika Danakusuma, menyampaikan bahwa konsep Aerotropolis merupakan konsep yang sesuai dalam mengembangkan Kawasan dengan sentra bandara sebagai economic driver. Konsep multiple airport system sebagai basis implementasi Aerotropolis IKN (single Aerotropolis) akan sangat berdampak pada pertumbuhan perekonomian kawasan.

Pembahas lainnya yaitu Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Agus Budi Prasetyo, menyampaikan bahwa pengembangan Aerotropolis tentu saja dapat memberikan manfaat bagi Kota Balikpapan, diantaranya bandara sebagai pusat kegiatan di Aerotropolis akan pusat pertumbuhan, bukan hanya sebagai pusat kegiatan nasional tetapi juga internasional.

Harapan dari terselenggarakannya webinar ini adalah dapat tersempurnakannya rekomendasi kebijakan terkait peningkatan pertumbuhan dan konektivitas wilayah IKN melalui pengembangan bandara di wilayah sekitar berdasarkan konsep aerotropolis.