Smart City dan Transportasi Berkelanjutan: Tantangan dan Implementasi di Indonesia
Transportasi merupakan unsur penting dalam kehidupan bangsa dan dalam menciptakan keterhubungan dalam hal ini adalah persatuan bangsa. Pembangunan di bidang transportasi akan sangat penting unutk mendukung perkembangan sektor-sektor lainnya dalam mewujudkan sasaran pembangunan nasional dan tentu saja pemerataan pembangunan. Bamwesigye, D., & Hlavackova, P., (2019) dalam publikasinya menyebutkan bahwa lingkungan alam dunia, kesejahteraan sosial, dan pembangunan ekonomi biasanya bergantung pada sistem Transportasi. Kemudian Saleem, M, dkk., (2022) juga menyebutkan bahwa Transportasi yang berkelanjutan adalah isu utama bagi kota-kota di seluruh dunia, termasuk smart city. Smart City telah dikembangkan selama dekade terakhir, dan mengurangi kemacetan lalu lintas telah menjadi perhatian utama dalam pengembangan Smart City.
UNESCO memperkirakan dengan semakin tumbuh dan berkembangnya ekosistem di bidang IT dengan segala bentuk inovasinya, smart city akan sangat populer untuk dikembangkan di dunia. Smart City sudah dimplementasikan di berbagai kota di dunia dan terbukti mampu menyelesaikan berbagai persoalan secara cepat pula. Adanya teknologi membawa kemudahan informasi bagi masyarakat. Melalui sebuah aplikasi, beragam informasi mengenai kota dapat diakses secara cepat oleh masyarakatnya dan Pemerintah Daerah melalui pogram yang dinamakan Smart City.
Transportasi menjadi salah satu sektor penting untuk dikembangkan dalam pengembangan smart city. Smart mobility, Intelligent energy service, dan ICT merupakan interkoneksi antara Transportasi berkelanjutan dan smart city. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan karakteristik yang beragam baik itu dari sisi geografis maupun dukungan infrastrukturnya. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi negara kita untuk bisa mengembangkan smart city. Untuk itu, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM menginisiasi webinar nasional dengan topik “Smart City dan Transportasi Berkelanjutan: Tantangan dan Implementasi di Indonesia”. Webinar ini diharapkan menjadi media diskusi para stakeholder mengenai bagaimana implementasi smart city dan transportasi berkelanjutan serta tantangan yang akan dihadapi.
Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D. selaku Kepala Pustral dalam pembukaan menyampaikan bahwa tema webinar sangat menarik yaitu bagaimana mengembangkan kota yang cerdas dengan transportasi menjadi bagian di dalamnya. Harapannya webinar ini dapat menjadi wahana diskusi untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan nasional. Pendekatan smart city dalam suatu kota semestinya dapat mencakup seluruh aspek kehidupan. Dalam implementasinya, semestinya seluruh OPD dapat terlibat didalamnya. Pendekatan smart city diawali dengan “biasanya”, inovasi, memanfaatkan TIK, kemudian tata kelola dan SDM, serta sensing-understanding-acting. Smart city bertujuan agar layanan publik akan semakin cepat, lebih nyaman, lebih aman, serta lebih menyejahterakan warga kota (smarter city). Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Ir. Achmad Djunaedi, MURP., Ph.D dalam webinar ini selaku narasumber.
Konsep smart city dibangun dengan 3 konsep yaitu teknologi, manusia dan wilayah. Komponen teknologi meliputi wired city, digital city; komponen manusia meliputi creative city, knowledge city, dan sebagainya; dan komponen wilayah meliputi green city, sustainable city dan sebagainya. Prof. Jun, panggilan akrab beliau juga menyampaikan bahwa menurut CISCO, konsep smart city adalah kota yang mengadopsi solusi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kualitas hidup. Sedangkan The UK Department of Business, Inovation, and Skill memberikan penjelasan lebih mendetail seperti keterlibatan warga, dukungan infrastruktur, teknologi digital sehingga menjadikan suatu kota menjadi lebih layak huni, tangguh dan lebih mampu dalam merespon tantangan. Transportasi yang berkelanjutan dan smart city mempunyai hubungan yang erat. Penggunaan transportasi yang memberikan dampak yang seminimal mungkin bagi lingkungan. Dukungan dari perwujudan smart city dapat mendukung tercapainya transportasi yang berkelanjutan.
Kerangka smart city dalam transportasi perkotaan adalah pengembangan smart mobility. Sehingga hal tersbut berkembang menjadi sustainable smart transportation seperti pengembangan smart street, smart vehicle, smart parking dan smart mobility. Beberapa hasil inovasi di atas telah dikembangkan dan telah diimplementasikan seperti penerangan jalan umum cerdas, ITS, sistem kontrol lalu lintas yang saling terhubung, pemasangan GPS di kendaraan, autonomous vehicle, electric mobility, layanan parkir mandiri, layanan angkutan umum terpadu, dan lain sebagainya. Di akhir paparan, Prof. Jun menyampaikan bahwa tantangan dalam implementasi smart city di Indonesia antara lain menyangkut kepemimpinan dan policy, pendanaan, kerjasama lintas sektor lintas daerah, ketersediaan teknologi, dukungan SDM, perubahan tata kelola dan birokrasi, serta manajemen inovasi daerah untuk mendukung pengembangan smart city.
Webinar ini disambut dengan antusias oleh peserta yang meliputi pemerintah pusat dan daerah, kepolisian, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum. Para peserta terlibat aktif dalam diskusi yang dipandu moderator Ir. Deni Prasetio Nugroho, S.T., MT., IPM dari Pustral UGM. Acara diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom dan kanal Youtube streaming Pustral UGM pada hari Selasa, 21 Februari 2023 pukul 09.00 – 11.15 WIB diikuti oleh sekitar 350 peserta baik melalui Zoom maupun melalui Youtube. (HLT/SDD/DAK).