Pustral UGM Berkolaborasi dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Meluncurkan Buku Kajian Kritis Pembangunan Jalan Tol di Indonesia
Jakarta, 23 Juni 2023– Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII menyelenggarakan peluncuran Buku Kajian Kritis Pembangunan Jalan Tol di Indonesia yang dilaksanakan di Kampus UGM Jakarta pada Jumat, (23/6). Peluncuran buku dikemas dalam acara INCoTalk Seri 1 yang merupakan suatu kegiatan forum diskusi yang diinisiasi oleh komunitas Innovative Financing (INFINITY) yang telah diluncurkan oleh PT PII pada bulan Maret 2023 lalu.
Dalam kesempatan ini dilakukan penyerahan buku oleh Kepala Pustral UGM bersama Dirut PT PII kepada Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono, yang turut hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, Basuki menyampaikan bahwa terdapat dua hal penting dalam penyelenggaraan jalan tol yang patut untuk diperhatikan, yaitu aspek kualitas pembangunan dan tata kelola. Aspek kualitas sangat terkait dengan tanah dasar, sehingga diperlukan penyelidikan tanah yang benar. Dalam aspek tata kelola, penyelenggaraan jalan tol di Kementerian PUPR saat ini ditangani oleh 3 bagian, yaitu Ditjen Pembiayaan Infrastruktur (aspek financing sebelum kontrak), Ditjen Bina Marga (aspek teknis), dan Badan Pengatur Jalan Tol (aspek pengusahaan, monitoring pelayanan, environmental). “Saya berharap buku ini dapat menjadi referensi untuk para pengembang jalan tol,” kata Basuki dalam sambutannya.
Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa PT PII sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan yang mendapat mandat mempercepat pembangunan infrastuktur melalui skema penjaminan pemerintah sangat mendukung upaya yang dilakukan untuk melakukan penulisan buku kajian kritis pembangunan jalan tol di Indonesia. Buku ini akan menjadi referensi yang tepat dalam membahas isu-isu yang berkaitan dengan kebijakan dan pengelolaan risiko dalam pengembangan jalan tol serta aspek tata kelola dan sustainability. “Buku ini merupakan langkah yang nyata upaya untuk melakukan manajemen pengetahuan dan lesson learned yang harapannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas sehingga dapat memahami bagaimana infrastruktur ini dapat dikembangkan, dibangun sebagai hasil sinergi kerjasama yang sangat erat antara pemerintah, investor, badan usaha dan juga lembaga-lembaga keuangan,” jelas Sutopo.
Sebelumnya, dalam sambutan secara daring, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Nizam menyampaikan harapannya bahwa kajian kritis dalam buku tersebut dapat turut meningkatkan SDM dalam pembangunan infrastruktur di tanah air, khususnya pembangunan jalan tol.
Danang Parikesit, selaku koordinator penulis dalam membuka sesi diskusi menyampaikan bahwa selama ini pembahasan mengenai jalan tol sangat terfragmentasi, hanya pada aspek engineering atau financing. Pengembangan jalan tol terdiri dari ekosistem pengetahuan yang sangat banyak, mulai dari aspek policy, aspek keuangan, aspek pembiayaan, aspek desain teknis maupun cara-cara konstruksi. Terdapat aspek engineering yang harus terus-menerus diungkap dan dipelajari, sehingga kualitas jalan dapat sustain dalam masa konsesi 50 tahun. Sehingga fokus tidak hanya pada delivery tapi juga sustainability. “Dalam 3 volume buku ini terdapat 31 artikel ilmiah yang disusun dengan standar yang baik, yang berasal dari referensi maupun pengalaman. Buku ditulis oleh 77 penulis, dari 17 kampus, juga dari swasta/BUMN, Kementerian/Lembaga. Jumlah referensi yang dirujuk sebanyak 606 baik dari dalam maupun luar negeri,” terangnya.
Selanjutnya, dalam sesi diskusi yang dipandu Tri Tjahjono dari Universitas Indonesia, Hedy Rahadian, Dirjen Bina Marga menyatakan bahwa kajian perlu dipertajam agar sifatnya lebih dua arah, karena PUPR memiliki banyak data yang mungkin tidak aksesibel bagi akademisi. Hedy selanjutnya menguraikan berbagai isu terkait penyelenggaraan jalan tol diantaranya sistem yang lebih kompleks dari yang berupa trans menjadi grid sehingga diperlukan distribusi traffic management, kemudian utilisasi jalan tol yang berjalan secara market driven bukan government intervention sehingga banyak pemerintah daerah yang belum memanfaatkan tol secara optimal. Tantangan lain yang dihadapi adalah pada aspek engineering yang belum cukup kuat dalam detail, sehingga dalam implementasi dapat terjadi perubahan yang cukup banyak dibandingkan basic design. Aspek teknologi juga harus dikembangkan, seperti penggunaan geoform . “Preservasi juga big problem,” tambahnya. “Bina Marga berencana menyatukan asset management system khususnya pavement management system namun belum berjalan seperti harapan. Tantangan lain yang dihadapi sejak dulu adalah masalah over dimension over load atau ODOL.”
Masih dalam sesi diskusi, Krist Ade Sudiyono, Sekjen Asosiasi Jalan Tol Indonesa (ATI) menyatakan bahwa ATI ingin menjadi mitra pemerintah membangun infrastruktur bangsa. Ada suasana gamang yang disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu aspek leadership, kapabilitas, serta tata kelola. Leadership terkait dengan arahan pembangunan infrastruktur yang saat ini cukup jelas di bawah Pak Jokowi dan Pak Basuki, namun masih dipertanyakan keberlanjutannya. Kapabilitas tidak hanya berupa kapabilitas keuangan, namun juga local partner yang capable bagi investor luar negeri serta competitiveness. “Selain itu, tata kelola juga menjadi aspek penting. Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selalu dihadapkan permasalahan selain nilai ekonomis juga ada nilai untuk publik, yaitu bagaimana kemanfaatan jalan tol bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Pada sesi pembuka, Ikaputra selaku Kepala Pustral UGM mewakili Rektor menyatakan bahwa Universitas Gadjah Mada selalu mendorong segenap civitas academica untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Beliau sangat mengapresiasi penerbitan buku Kajian Kritis Pembangunan Jalan Tol di Indonesia yang berhasil meramu narasi para penulis dari dari berbagai Perguruan Tinggi maupun instansi terkait mengenai tematik jalan tol dalam rentang tahun 1978-2022 dari berbagai perspektif keilmuan. “Buku yang diinisiasi oleh Prof. Dr. Danang Parikesit, yang juga merupakan dosen Fakultas Teknik UGM ini merupakan buku pertama yang membahas jalan tol secara komprehensif. Kerja keras dan dedikasi dari para penulis maupun semua pihak yang mendukung penyusunan buku ini layak untuk diapresiasi. Melalui buku kajian kritis yang tersaji secara komprehensif dalam 3 volume ini, para penulis telah berupaya untuk menarasikan tentang kebijakan pembangunan jalan tol: dulu, kini, dan masa yang akan datang, pengelolaan aspek teknis dalam perancangan dan pembangunan, serta pelaksanaan operasi dan pemeliharaan jalan tol,” terangnya. (DAK)