Pentingnya Menambah Infrastruktur di Jalur Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
Peneliti senior Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) Arif Wismadi mengatakan pemerintah harus menambah infrastruktur di jalur rawan laka atau kecelakaan. Hal tersebut berkaca dari kecelakaan bus wisata di jalur Imogiri-Dlingo, kawasan Bukit Bego, Kapanewon Imogiri, Bantul, yang menewaskan 13 orang kemarin. Arif mengatakan pada daerah dengan geometri jalan yang rawan kecelakaan memang harus mendapat prioritas lebih pada aspek keselamatan. Walaupun di ruas-ruas tersebut telah terdapat rambu-rambu peringatan tentang tanjakan dan tikungan.
“Namun demikian daerah blackspot, atau rawan dan atau sering terdapat kecelakaan harus ada upaya ekstra,” kata Arif saat dihubungi wartawan, Senin (7/2/2022).
Arif menjelaskan yang harus menjadi penekanan, pertama adalah upaya menekan risiko kecelakaan. Seperti rambu dan marka untuk traffic calming atau mengurangi kecepatan laju kendaraan. Kemudian, kedua, mencegah kemungkinan kecelakaan tunggal maupun yang melibatkan pengguna kendaraan lain.
“Banyak kecelakaan melibatkan pengguna yang tidak memahami medan yang dilalui. Kondisi permukaan jalan yang bagus dapat menimbulkan kesalahan tindakan sopir yang tidak mengenal medan, sehingga tidak tahu kapan harus menahan laju, serta kapan menyiapkan tenaga akselerasi untuk menghadapi tanjakan,” urainya.
“Untuk itu perambuan harus memberikan informasi yang cukup tidak hanya informatif tapi instruktif untuk pengendara,” sambungnya.
Berita selengkapnya: www.detik.com
Sumber gambar: Pradito Rida Pertana/detikJateng