Peningkatan Kapasitas Perencanaan dan Pengelolaan Logistik Perkotaan di Indonesia melalui Kegiatan Shortcourse dan Executive Training Program for City Logistics
Pertumbuhan penduduk dan tingginya urbanisasi di perkotaan meningkat pesat dewasa ini. Perkotaan merupakan mesin pertumbuhan nasional dan global. Kawasan perkotaan dihuni setengah populasi dunia, dan menghasilkan sekitar 80% dari Produk Domestik Bruto (PDB) global. Dalam konteks Global Climate Change, Perkotaan juga terkait dengan sekitar 70% dari konsumsi energi global dan emisi gas rumah kaca yang berhubungan dengan energi.
Perubahan tersebut menyebabkan tingginya pergerakan orang dan permintaan barang di wilayah perkotaan. Efek dari perubahan tersebut dan telah kita rasakan bersama adalah meningkatnya kepadatan ruang lalu lintas kendaraan di perkotaan, berdampak serius seperti kemacetan, ketidakefisienan, dan peningkatan emisi CO2. Pembiaran terhadap permasalahan ini dikhawatirkan akan menciptakan ketidakteraturan dan kerusakan lingkungan kota.
Permasalahan dampak dari semua di atas membutuhkan perhatian serius dari semua pemangku kepentingan maupun kebijakan, terutama para perencana transportasi dan tata ruang kota, demikian pula operator dan akademisi diharapkan mampu menyiapkan solusi jitu untuk permasalahan di atas yang akan menyumbang bagi perbaikan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan.
Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, sebagai bagian dari masyarakat akademisi, dengan didukung oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui kegiatan shortcourse bagi para kandidat mahasiswa S-3 guna menyiapkan rencana riset di bidang transportasi dan logistik perkotaan, dan kegiatan executive training bagi Pemerintah Kota dengan tema: “Lean, Clean, and Green Cities Rationalizing Indonesia Urban Freight trough Inclusive Urban Development”. Dalam rangkaian kegiatan yang diselenggarakan mulai tanggal 3 hingga 6 Oktober 2016 ini, para peserta shortcourse dan executive training diharapkan mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai konsep tentang city logistics, permasalahan dan tantangan, serta strategi dalam pengelolaannya.
Dalam kegiatan ini, telah dihadirkan pembicara kunci dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yaitu Bpk. Erwin Raza untuk menyampaikan arah kebijakan sistem logistik nasional ke depan. Selain itu, dihadirkan pula para pakar city logistics dari the University of Melbourne (Prof. Russel Thompson) dan the University of Sydney (Mrs. Ines Osterle) untuk menyampaikan konsep dan strategi pengelolaan city logistics, serta beragam best practices yang telah dilakukan negara lain seperti di Australia dan negara-negara di Eropa. Dari kalangan asosiasi logistik yang direpresentasikan oleh Bpk. Imam Gandhi dari Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), telah menyampaikan problem dan tantangan pengembangan logistik perkotaan di Indonesia.
Selain itu, acara dimeriahkan dengan kegiatan diskusi kelompok yang terbagi dalam 5 tim (kota) yaitu: Jakarta, Makassar, Medan, Yogyakarta, dan Denpasar, untuk bersama-sama menemukenali permasalahan pokok yang dihadapi dalam aktivitas logistik perkotaan di kotanya masing-masing dan mencari alternatif solusi untuk masalah tersebut. Masing-masing tim kota tersebut telah mempresentasikan hasil diskusinya dalam forum dan mendapatkan masukan yang sangat berharga dari para pakar di bidang city logistics.
Acara ini telah dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Prof. Dr. Suratman. Dalam opening speech-nya, beliau menyampaikan pesan bahwa “Kota Yogyakarta sebagai kota budaya, pariwisata, dan pendidikan, sekarang ini sudah macet, berbeda dengan kondisi 20 tahun yang lalu. Tentunya di era pendidikan seperti sekarang ini, saya berharap kedepannya Yogyakarta tidak hanya menjadi model transportasi yang baik tetapi juga dalam hal manajemen logistik perkotaan yang baik. Pustral-UGM dengan pengetahuan, penelitian, dan sumber daya ahli yang dimiliki mempunyai peran dalam hal tersebut. Dengan dukungan penuh dari Dinas Perhubungan dan Kemenko Perekonomian, Pustral-UGM siap berkolaborasi dari segi konsep dan teknologi untuk mengubah sistem logistik perkotaan di Yogyakarta”.
(Joewono Soemardjito & Muadz)