Masukkan kata kunci
Table of Contents

Isu-Isu Pengembangan Kota Yogyakarta dan Sekitarnya

Sebuah kota memiliki berbagai permasalahan yang melekat karena karakteristik yang dimilikinya. Kemacetan, polusi, sampah, kemiskinan, dan berbagai permasalahan lain adalah fenomena yang jamak terjadi di wilayah perkotaan. Berbagai fenomena dan permasalahan tersebut seolah menjadi “keharusan” yang menandai ciri sebuah kota, dan sering kali seolah tak memiliki solusi dan jalan keluar. Namun, benarkah harus demikian?

Mencermati   fenomena    yang   terjadi    pada   sebuah kota sebenarnya ibarat proses belajar untuk mengenali permasalahan.  Dari proses identifikasi tersebut,  selanjutnya dapat dipikirkan bagaimana solusi yang dapat dilakukan, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Lebih jauh lagi, solusi yang coba diterapkan  pada sebuah kota dapat direplikasi ke kota lain, khususnya yang memiliki karakteristik serupa. Untuk itu, buku “Wajah Kota, Wajah Kita” disusun oleh Dwi Ardianta Kurniawan, ST., M.Sc. (peneliti PUSTRAL-UGM) sebagai salah satu upaya menjawab isu penting tersebut.

Apa yang tertulis pada buku “Wajah Kota, Wajah Kita” sebenarnya adalah potongan-potongan pengamatan  yang dilakukan khususnya pada Kota Yogyakarta dan wilayah yang melingkupinya. Berbagai tema coba dituliskan, yang secara garis besar mencakup tema transportasi (perilaku, kemacetan, manajemen lalu lintas, infrastruktur), permukiman (sampah, harga tanah, air bersih), dan kebijakan pembangunan  secara luas. Banyak   uraian   yang   mungkin   tidak   memberikan solusi  secara   mendalam,   karena   sebagaimana   judulnya, tulisan  ini sebenarnya  hanya  sebuah  coretan  pengamatan dan  kegelisahan  melihat  fenomena-fenomena yang terjadi sepanjang  jalan.

Berdasarkan semangat tersebut, PUSTRAL-UGM menyelenggarakan acara seminar bulanan pada 27 Februari 2017. Acara ini sekaligus sebagai acara launching buku “Wajah Kota, Wajah Kita”.  Seminar ini mengundang peserta yang memiliki kompetensi dan kepedulian terhadap pembangunan kota. Dengan demikian,  seminar yang diadakan diharapkan mampu  jadi  pemicu  diskusi  yang  nantinya  dapat menuntun pada sebuah solusi bagi kota Yogyakarta dan wilayah yang melingkupinya.