Masukkan kata kunci
Table of Contents

Humanitarian Logistics Training

Indonesia merupakan kawasan dengan potensi bencana alam yang cukup tinggi dikarenakan letak geografisnya. Salah satu kawasan yang memiliki  tingkat resiko tinggi adalah di Jawa, yang menjadi  lebih rentan dikarenakan merupakan wilayah dengan kepadatan populasi yang sangat  tinggi. Bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi (kadang disertai tsunami) yang sifatnya besar, maupun bencana lain seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, kekeringan, angin ribut maupun bencana  lain telah  menjadi bagian  dari kehidupan sehari-hari masyarakat di wilayah ini.

Dalam rangka penanganan bencana ini pemerintah menetapkan beberapa skala bencana yang berkaitan dengan besaran penanganannya. Bencana besar biasanya ditangani pada tingkat provinsi maupun nasional, sedangkan bencana yang  dampaknya relatif lokal ditangani oleh tingkat provinsi maupun kabupaten meskipun kadangkala memiliki skala permasalahan  yang cukup besar, misalnya sampai terjadi pengungsian penduduk dari wilayah terdampak. Hal ini diperparah oleh  kenyataan  bahwa kejadian bencana pada tingkat ini lebih sering terjadi dibandingkan bencana-bencana besar.

Salah satu aspek yang selama ini perlu menjadi perhatian adalah dalam konteks pengelolaan logistik. Perbaikan terhadap proses ini perlu dilakukan dalam rangka mencapai kinerja pengelolaan bantuan logistik yang efisien sekaligus efektif. Berangkat dari latar belakang tersebut, KUEHNE FOUNDATION, HELP LOGISTICS AG dan PUSTRAL-UGM, menyelenggarakan Pelatihan Logistik Kebencanaan (Humanitarian Logistics) pada tanggal 27-29 September 2017, yang bertempat di Wisma Kagama, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas pengelola bantuan kemanusiaan pada saat terjadinya bencana dengan mengkombinasikan yang terbaik dari praktik internasional dan hasil pembelajaran lokal, sehingga diharapkan dapat lebih berhasil dan berdaya guna.

Sebagai narasumber dalam pelatihan ini adalah Temmy Tanubrata dari Kuehne Foundation, Juhri Iwan Agriawan, dan Fajar Saumatmadji (PUSTRAL-UGM). Acara ini diikuti oleh lembaga pemerintah, masyarakat, serta organisasi yang terlibat dalam penanganan logistik kebencanaan maupun kebencanaan secara umum.

Selain pemberian materi kelas, acara ini dimeriahkan dengan kegiatan diskusi kelompok yang terbagi dalam 4 tim untuk bersama-sama menjawab soal tentang logistik kebencanaan yang diberikan oleh narasumber. Masing-masing tim berdiskusi untuk menemukenali permasalahan pokok yang dihadapi dalam aktivitas logistik kebencanaan dan mencari alternatif solusi untuk masalah dari pertanyaan yang dilberikan oleh narasumber. Setiap tim  tersebut telah mempresentasikan hasil diskusinya dalam forum dan mendapatkan masukan yang sangat berharga dari para pakar di bidang humanitarian logistics.

Acara diakhiri dengan site visit ke Gudang Bulog, Kalasan –Sleman, Yogyakarta, serta pemberian sertifikat bagi para peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dari awal hingga selesai.