Focus Group Discussion “Transformasi Sektor Penerbangan Guna Mendukung Sektor Pariwisata di Indonesia”
Pusat Studi Transportasi dan Logistik diminta menjadi narasumber dalam dalam Focus Group Discussion (FGD) yang bertema “Transformasi Sektor Penerbangan Guna Mendukung Sektor Pariwisata di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Sekretatiat Kabinet Republik Indonesia. FGD diselenggarakan secara online pada hari Rabu, 25 November 2020 pukul 10.00 – 13.00. Dalam kesempatan ini, Pustral diwakili oleh Bapak Juhri Iwan Agriawan, ST, M.Sc, dengan mengangkat isu “Transformasi Sektor Penerbangan Guna Mendukung Sektor Pariwisata Di Indonesia”. Beberapa materi yang disampaikan meliputi (1) Identifikasi masalah dan alternatif solusi pengembangan sektor aviasi di Indonesia (khususnya bandara internasional), (2) Dampak yang timbul akibat penghapusan status bandara internasional dari sisi konektivitas serta upaya mitigasi yang diperlukan; dan, (3) Rekomendasi kebijakan sektor penerbangan yang mendukung perekonomian nasional (khususnya sektor pariwisata).
Dampak Covid 19 di dunia penerbangan sangat signifikan, sehingga diperlukan opsi-opsi kebijakan saat era new normal, diantaranya adalah: opsi pemulihan ekonomi, opsi misi kemanusiaan, dan opsi utamakan kemanusiaan untuk ekonomi yang lebih baik.
Selain itu, dibahas juga isu yang sedang hangat, yaitu pengapusan status bandara internasional. Terdapat keuntungan dan kerugian apabila kebijakan tersebut diterapkan. Untuk itu, perlu mitigasi dampak penghapusan status bandara internasional, diantaranya : 1)Peningkatan kapasitas bandara internasional yang ditunjuk baik di sisi udara maupun sisi darat, untuk layanan internasional dan domestic 2)Peningkatan layanan penerbangan lanjutan ke destinasi wisata dengan memastikan layanan ke semua destinasi dengan mudah 3)Mengembangkan paket-paket wisata yang memudahkan wisatawan yang hanya memiliki waktu dan biaya terbatas 4)Menentukan bandara internasional yang ditunjuk dengan mempertimbangkan perletakan, jarak, kondisi pengembangan infrastruktur dan operasional bandara 5)‘Mengatur’ alur pergerakan wisatawan mancanegara, supaya dapat mengunjungi destinasi wisata lain selain yang utama, dengan memudahkan akses informasi dan layanan terhadap paket-paket wisata yang ada
Pada akhir paparan, disampaikan beberapa rekomendasi kebijakan sektor penerbangan yang dapat mendukung sektor pariwisata, diantaranya: 1) Regulator fokus mengembangkan rute-rute yang secara tradisional merupakan rute wisatawan mancanegara/nusantara, penerapan kewajiban protocol Kesehatan, memetakan daerah-daerah dengan resiko tinggi dan melakukan pembatasan di Kawasan tersebut, pemindahan ibukota berdampak pada perbaikan kesetaraan akses dari wilayah di Indonesia. 2) Sisi Suply : dukungan finansial untuk maskapai-maskapai utama. 3) Sisi Demand : mengembalikan kepercayaan public untuk tetap menggunakan angkutan udara, menyiapkan paket-paket perjalanan yang menarik, dan mensosialisasikan teknologi perlindungan terhadap virus didalam pesawat kepada pengguna
Webinar menghadirkan narasumber lain, yaitu Bapak Alvin Lie (pengamat penerbangan) dan Bapak Budijanto Ardijansjah (Wakil Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata). FGD dihadiri oleh kalangan internal Seketariat Kabinet yang dimaksudkan untuk menyerap aspirasi pemerhati dunia penerbangan. Hasil FGD selanjutnya akan disampaikan kepada kementerian teknis terkait. FGD dibuka oleh Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Sekretariat Kabinet, Ibu Agustina Murbaningsih.