Masukkan kata kunci
Table of Contents

Diskusi Online Forwahub 2020 “Disiplin Protokol Kesehatan Jadi Kunci Sukses Pulihnya Lalu Lintas Penerbangan”

Dampak pandemic COVID-19 adalah penurunan kedatangan wisatawan yang hingga 78,2% via penerbangan (16 bandara utama). Mengembalikan kepercayaan publik terhadap keselamatan dan Kesehatan penerbangan menjadi tantangan penting bagi pulihnya subsektor penerbangan. Untuk itu Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) menyelenggarakan Diskusi Online Forwahub 2020 yang bertema “Disiplin Protokol Kesehatan Jadi Kunci Sukses Pulihnya Lalu Lintas Penerbangan” pada hari Sabtu, 19 Desember 2020 pukul 10.00 – 12.30. Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyon, ST., MT., IPU., ASEAN selaku Kepala Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), dan Dewan Pakar Ikatan Ahli Bandar Udara Indonesia (IABI) diundang sebagai salah satu narasumber dalam acara tersebut, dengan menyampaikan isu mengenai “Mitigasi Keselamatan dan Kesehatan Proses Penerbangan”.

 

Dalam kesempatan tersebut disampaikan paparan mengenai 1) Tantangan Penerbangan Sehat, 2) Dampak Kerugian Pandemi COVID-19, 3) Fakta dan Referensi Ilmiah Indikasi Penularan Covid-19, 4) Protokol Kesehatan Proses Penerbangan, dan 5) Mitigasi Keselamatan dan Kesehatan Proses Penerbangan.

 

Beberapa referensi ilmiah menyatakan bahwa pesawat telah memiliki teknologi untuk mengganti udara di dalam kabin. Penggunaan filter HEPA (High Efficiency Particulate Air) mampu menyaring udara dengan efektivitas 99,99% (Nazarenko, 2020). IATA (2020) melaporkan bahwa kasus penularan di dalam pesawat di seluruh dunia sangat sedikit. Hanya terdapat 44 kasus dari 1,2 milyar pelaku perjalana, atau 1 kasus tiap 27 juta, sebagian besar terjadi ketika masker belum wajib menjadi protokol kesehatan. Yang, dkk (2020) menyatakan bahwa terdapat potensi penularan di dalam pesawat dengan risiko kecil (mild) jika penumpang tidak disiplin menggunakan masker/ pelindung mulut dan wajah.

 

Pada akhir paparan disampaikan bahwa mitigasi keselamatan dan kesehatan proses penerbangan perlu dilakukan terhadap bandara, pesawat udara, kru, kargo. Aksi yang dianggap mampu mengembalikan kepercayaan publik untuk naik pesawat (IATA, 2020) adalah 1) Check kesehatan kepada penumpang (30%), 2) Pembatasan rute (25%), 3) Meningkatkan standar pembersihan (18%), 4) Membatasi pelaku perjalanan (14%), dan 5) Meningkatkan standar testing pesawat (13%). Selain itu komunikasi sosialisasi terus menerus ke publik tentang jaminan keamanan, keselamatan dan kesehatan naik pesawat perlu dilakukan. Perlu digalakkan pula promosi melalui badan usaha institusi agar dapat menggunakan kembali angkutan udara sebagai moda angkutan mendukung kegiatannya.

 

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Bapak Muhammad Awaluddin dan Ketua Pengurus Harian YLKI, Bapak Tulus Abadi sebagai pembicara.