ASEAN Regional Workshop “Aplikasi V2X (Vehicle-To-Everything) untuk praktik TIK yang berkelanjutan dan ramah lingkungan: praktik terbaik penggunaan TIK untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas dan mengurangi konsumsi bahan bakar”
Kamis, 16 September, Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) bersama Kominfo dan ASEAN Sekretariat menyelenggarakan ASEAN Regional Workshop yang secara khusus menyoroti fungsi V2X yang bersinggungan dengan Intelligent Transport Systems (ITS) yang memungkinkan peningkatan keselamatan di jalan raya, efisiensi lalu lintas, dan pengurangan emisi. V2X (vehicle to everything) adalah istilah umum yang mengacu pada kendaraan yang berkomunikasi dan terhubung dengan hal-hal lain seperti kendaraan lain (Vehicle to Vehicle-V2V), infrastruktur (Vehicle to Infrastructure-V2I) serta pejalan kaki (Vehicle to Pedestrian-V2P).
Acara ASEAN Regional Workshop yang diselenggarakan secara hybrid ini terdiri dari Pembukaan, Sesi Panel, Sesi Workshop dan Penutup. Sesi Pembukaan dimulai dengan sambutan oleh Caretaker Pustral UGM – Prof. Bambang Agus Kironoto yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah menghadiri workshop ini. Apresiasi juga disampaikan untuk pihak-pihak yang bekerjasama menyelenggarakan acara ini antara lain Pemerintah Jepang, ASEAN Sekretariat, Kemenkominfo RI serta Peneliti dan Staf Pustral UGM. Beliau bersyukur Pustral UGM dapat mengambil bagian dalam penelitian tentang penggunaan teknologi baru untuk membantu transformasi digital di sektor transportasi di ASEAN. Sebagai bagian dari penelitian, Workshop ini berfungsi sebagai platform untuk menyatukan praktik terbaik, pengalaman, dan berbagi informasi tentang adopsi V2X di Asia Tenggara. Diskusi regional tentang masalah ini penting karena sebagai kawasan, ASEAN bertujuan untuk menjadi masyarakat yang lebih terhubung, sebagaimana tertuang dalam ASEAN ICT Masterplan (AIM2020) dan ASEAN Digital Masterplan (ADM2025). Dengan peningkatan mobilitas regional yang diharapkan, terutama di sepanjang ASEAN Highway, harmonisasi teknologi V2X akan memastikan perjalanan yang lebih berkeselamatan dan berkelanjutan. Karena adanya pandemi, workshop ini disesuaikan menjadi kombinasi workshop online atau virtual dan offline. Namun demikian, harapannya semua tamu dan peserta yang hadir dapat mengambil manfaat dari kesempatan berbagi informasi yang timbul dari lokakarya ini.
Sofi Soeria Atmadja selaku Koordinator Kerjasama Regional Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia secara resmi membuka kegiatan workshop ini. Dalam pembukaannya menyampaikan bahwa inisiatif ini dikaitkan dengan penggunaan TIK berkelanjutan oleh sektor publik dan swasta sehingga ASEAN dapat menjadi komunitas digital dan blok ekonomi terkemuka, yang didukung oleh layanan, teknologi, dan ekosistem digital yang aman dan transformatif. Teknologi Vehicle-to-Everything (V2X) merupakan salah satu sarana yang memungkinkan untuk meningkatkan konektivitas ASEAN, terutama dalam mendukung peningkatan solusi TIK hijau dan transportasi yang berkelanjutan. Berdasarkan data tahun 2016-2019, setiap tahun di ASEAN, transportasi jalan raya menyumbang sekitar 415 juta ton emisi karbon CO2, konsumsi bahan bakar 123 Mtoe (Jutaan ton setara minyak) dan hilangnya lebih dari 113.000 jiwa akibat kecelakaan di jalan raya. Di masa depan V2X merupakan teknologi untuk transportasi modern yang lebih berkeselamatan dan berkelanjutan untuk itu diperlukan persiapan untuk mengadopsi teknologi ini termasuk infrastruktur dan sistem. Oleh karena itu, Kementrian Kominfo mengambil peran sektor telekomunikasi dan digital untuk mempercepat adopsi teknologi V2X.
Takaaki Ando selaku Wakil Direktur Jenderal untuk Promosi Infrastruktur Digital Internasional Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang menyampaikan bahwa beliau senang banyak negara anggota ASEAN yang hadir hari ini dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, dan sekretariat ASEAN. Teknologi V2X sedang diuji di beberapa negara anggota ASEAN (AMS). Penggunaan spektrum dan infrastruktur publik sedang diuji. Perlu adanya kesamaan standar digital dan harmonisasi spektrum di tingkat regional ASEAN. Dalam lokakarya ini, diharapkan masing-masing negara ASEAN dapat berbagi hasil. Saya berharap workshop ini dapat membantu membentuk pedoman dan policy paper, serta mendukung implementasi v2x di kawasan ASEAN.
Di Jepang, ada kerjasama untuk membuat kendaraan otonom yang dapat beroperasi pada 2025. MIC (Kementrian Telekomunikasi dan Informatika Jepang) melakukan pengembangan dan penelitian untuk teknologi komunikasi nirkabel. MIC mengatur pembagian frekuensi untuk memperkenalkan V2X baru di pita 5.9 Ghz. Sumber yang berbeda diperoleh untuk menyediakan kondisi lalu lintas real-time untuk kendaraan otonom. Jepang juga mendukung pengembangan V2X di luar negeri seperti di India untuk kendaraan darurat, menggunakan teknologi Jepang, dimana kendaraan menyingkir untuk kendaraan darurat.
Pada Sesi Panel ini menghadirkan tiga narasumber dan dimoderatori oleh Dr Arif Wismadi yang merupakan Peneliti di Pustral UGM. Narasumber pertama, Prof. Tien-Pen Hsu dari National Taiwan University memaparkan materi dengan judul “V2X and its safety application with Motorcycle in Asia-Case in Taiwan“. Beliau menyampaikan tentang situasi lalu lintas motor di Taiwan, empat tahun program implementasi ITS 2017-2020 oleh Kementrian Transportasi dan Komunikasi Taiwan, penerapan dan evaluasi dua tahun Proyek V2X Motorcycle Safety dan langkah selanjutnya untuk Sistem Keselamatan Sepeda Motor Pintar (Smart Motorcycle Safety System) dengan V2X. Dalam evaluasi dua tahun Proyek V2X Motorcycle Safety diperoleh hasil bahwa penerapan teknologi ini dapat mengurangi kecepatan 34%, mengurangi angka kecelakaan 80%.
Pemaparan kedua disampaikan oleh Tetsuya Sato – Director of Transportation Research Institute Co.,Ltd, Japan dengan judul “V2X Service and Status in Japan and Other Regions“. Beliau menyampaikan tentang status dan layanan V2X di Jepang dan negara lainnya seperti Filipina, India. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa dengan menggunakan V2X, diharapkan terwujud lingkungan transportasi yang aman dan lancar, dan dengan mengumpulkan berbagai data diharapkan dapat mendukung pemahaman tentang status kota dan transportasi saat ini yang berbasis data, juga sebagai pemeriksaan dan evaluasi cepat dari berbagai tindakan dan pengambilan keputusan, dan terwujudnya Kota Cerdas sebagai Kota Berkelanjutan.
Pemaparan ketiga disampaikan oleh Chang-Yi LUO, Ph.D selaku Project Manager and Principal Researcher Toyota Motor Corporation Japan dengan judul “ V2X Standardization Status “. Beliau menjelaskan apa itu V2X, layanan V2X di Jepang dan bagaimana standardisasinya. V2X adalah kendaraan yang dapat berkomunikasi dengan hal hal lainnya seperti infrastruktur kota, kendaraan lain, pedestrian, dan kendaraan untuk mobilitas lainnya. Beliau juga menyampaikan bahwa beberapa mobil Toyota sudah mengunakan teknologi V2X. Lebih lanjut beliau menampilkan simulasi video yang menampilkan bagaimana Teknologi V2X bekerja untuk mengantisipasi kecelakaan.
Pada Sesi Workshop, Sigit Basuki Wibowo, S.T., M.Eng., Ph.D dan Ir. Sujoko Sumaryono, MT (Peneliti Pustral UGM) menyampaikan informasi umum mengenai teknologi V2X. Kedua pembicara tersebut menyampaikan bahwa Teknologi V2X adalah teknologi komunikasi antara kendaraan dengan entitas komunikasi di sekitarnya seperti, roadside unit, cloud, jaringan internet, dan lain-lain. Teknologi V2X memungkinkan setiap kendaraan yang dilengkapi dengan peralatan pendukung dapat melakukan pertukaran berbagai informasi (bahaya, peringatan, bantuan, dll) dengan entitas komunikasi lain seperti tersebut diatas. Informasi-informasi tersebut dapat digunakan untuk membantu pengemudi sehingga dapat meningkatkan keselamatan, kenyamanan, dan penghematan waktu berkendara. Selain itu, V2X juga diharapkan dapat mengendalikan polusi udara, pengurangan berbagai polutan seperti gas mono oksida CO, HC-CO, dan polutan berupa material padat, yang dikeluarkan kendaraan bermotor.
Sesi Workshop dilanjutkan dengan penyampaian pendapat masing-masing negara mengenai pilihan teknologi dan kebijakan serta peraturan tentang teknologi V2X serta tahapan transformasi industri transportasi dan telekomunikasi untuk mengadopsi teknologi tersebut. Pada sesi ini acara difasilitatori oleh Mohamad Rachmadian Narotama, M.Sc., Ph.D (Cand.)
Pada Bagian Penutup, Sigit Basuki Wibowo, S.T., M.Eng., Ph.D menyampaikan rekomendasi arah kebijakan yang memungkinkan bagi ASEAN dalam merespons teknologi V2X antara lain adopsi standar dan penyediaan spektrum serta pengembangan dan adopsi teknologi V2X baik untuk kepentingan safety maupun non safety untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Selanjutnya Dr. Arif Wismadi menyampaikan kesimpulan secara umum dari hasil workshop bahwa negara-negara ASEAN siap melakukan transformasi digital di bidang transportasi melalui adopsi teknologi V2X untuk meningkatkan keselamatan, pengurangan polusi dan penghematan energi.
Webinar ini mendapatkan antusias yang baik dengan banyaknya peserta yang hadir (kurang lebih 90 Peserta) baik dari delegasi negara – negara ASEAN, pemerintah pusat/daerah, akademisi (dosen/mahasiswa), industri yang terlibat aktif dalam setiap sesi.