Humanitarian Logistics Management Training
Indonesia merupakan kawasan dengan potensi bencana alam yang cukup tinggi dikarenakan letak geografisnya. Salah satu kawasan yang memiliki tingkat resiko tinggi adalah di Jawa, menjadi lebih rentan dikarenakan merupakan wilayah dengan kepadatan populasi yang sangat tinggi. Bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi (kadang disertai tsunami), banjir, banjir bandang, tanah longsor, kekeringan, angin ribut maupun bencana lain telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di wilayah Jawa.
Dalam penanganan bencana, pemerintah menetapkan beberapa skala bencana yang berkaitan dengan besaran penanganannya. Bencana besar biasanya ditangani pada tingkat provinsi maupun nasional, sedangkan bencana yang dampaknya relatif lokal ditangani oleh tingkat provinsi maupun kabupaten meskipun kadangkala memiliki skala permasalahan yang cukup besar, misalnya sampai terjadi pengungsian penduduk dari wilayah terdampak. Hal ini diperparah oleh kenyataan bahwa kejadian bencana pada tingkat ini lebih sering terjadi dibandingkan bencana-bencana besar.
Salah satu aspek yang selama ini perlu menjadi perhatian adalah dalam konteks pengelolaan logistik. Perbaikan terhadap proses ini perlu dilakukan dalam rangka mencapai kinerja pengelolaan bantuan logistik yang efisien sekaligus efektif.
Berangkat dari latar belakang tersebut, KUEHNE FOUNDATION, HELP LOGISTICS AG dan PUSTRAL-UGM, menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Logistik Kebencanaan (Humanitarian Logistics Manajement) pada tanggal 31 Oktober – 2 November, yang bertempat di University Club, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas pengelola bantuan kemanusiaan pada saat terjadinya bencana dengan mengkombinasikan pembelajaran praktik internasional dan lokal, sehingga diharapkan dapat lebih berhasil dan berdaya guna.
Sebagai narasumber dalam pelatihan ini adalah Temmy Tanubrata dari Kuehne Foundation, Juhri Iwan Agriawan dari PUSTRAL-UGM dan Danang Samsurizal dari BPPD Provinsi D.I. Yogyakarta. Acara ini diikuti oleh lembaga pemerintah, masyarakat, serta organisasi yang terlibat dalam penanganan logistik kebencanaan maupun kebencanaan secara umum.
Selain pemberian materi kelas, acara ini dimeriahkan dengan kegiatan diskusi kelompok yang terbagi dalam 4 tim untuk bersama-sama menjawab soal tentang logistik kebencanaan yang diberikan oleh narasumber. Masing-masing tim berdiskusi untuk menemukenali permasalahan pokok yang dihadapi dalam aktivitas logistik kebencanaan dan mencari alternatif solusi untuk masalah dari pertanyaan yang dilberikan oleh narasumber. Setiap tim tersebut telah mempresentasikan hasil diskusinya dalam forum dan mendapatkan masukan yang sangat berharga dari para pakar di bidang humanitarian logistics.
Dalam acara ini, para narasumber juga mengajak peserta mengunjungi gudang logistik milik Dinas Sosial Provinsi D.I. Yogyakarta dan BPPD D.I. Yogyakarta. Para pengelola gudang memberikan penjelasan terkait pengelolaan logistik baik dalam masa penyimpanan maupun pendistribusian ke daerah yang terkena dampak bencana.