Pustral UGM Berpartisipasi dalam Regional Policy Dialogue: Transforming the Logistics Sector di New Delhi, India
Logistik memegang peranan penting dalam mewujudkan konektivitas nasional dalam bentuk jaringan sistem dan fasilitasi perdagangan maupun industri. Sistem logistik yang tidak baik antara lain dapat berdampak pada ketidakseimbangan suply demand dan ketidakseimbangan perdagangan antara wilayah Barat dan Timur Indonesia. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh kinerja infrastruktur logistik (konektivitas multimoda) yang belum optimal serta kolaborasi antar pelaku logistik yang belum efektif dan efisien. Sebagai negara kepulauan dengan 17.000 pulau dengan panjang 5.150 kilometer dari timur ke barat yang membentang antara Samudra Hindia dan Pasifik, Indonesia dapat mengalami kondisi yang dikenal sebagai “mimpi buruk” logistik.
Mewakili Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Dr. Kuncoro Harto Widodo sebagai salah satu tenaga ahli menyampaikan bahwa terdapat beberapa tantangan dalam upaya kita bersama untuk meningkatkan kinerja logistik nasional. Dalam Logistics Performance Index, terdapat beberapa hal yang menunjukan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan dalam upaya untuk perbaikan kinerja logistik nasional. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Regional Policy Dialogue Transforming the Logistics Sector yang diselenggarakan oleh UNESCAP and AITD pada tanggal 15 Juli 2022 bertempat di New Delhi, India. Acara dilaksanakan secara hybrid baik daring maupun luring.
Keberadaan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) sebagai pedoman dalam penyelenggaraan logistik nasional dirasakan belum optimal dalam implementasinya. Kuncoro menyampaikan beberapa permasalahan tersebut terkait dengan legal status dari Sislognas, disharmonisasi kebijakan antar sektor, dualisme kelembagaan dalam koordinasi logistik, serta belum adanya instrumen monitoring dan evaluasi indikator kinerja pelaksanaan Sislognas. Beberapa permasalahan di atas perlu untuk segera dirumuskan solusinya agar relevan dengan upaya kita dalam meningkatkan kinerja logistik nasional.
Pada akhir paparan, Kuncoro menyampaikan sebuah gagasan atau ide berupa Framework of Indonesia National Logistics System Development. Dari gagasan tersebut diharapkan dapat mewujudkan logistics service performance. Berdasarkan perspektif semua pemangku kepentingan terkait seperti Pemerintah, swasta/Industri dan juga akademisi diharapkan dapat merumuskan kembali Sislognas untuk menghadapi tantangan global ke depan yang semakin dinamis. (HLT/DAK)