Webinar Kontribusi Pos dan Logistik untuk Mengatasi Pandemi Covid – 10 (The New Normal)
Kontribusi pos dan logistik sangat penting di tengah Pandemi Covid 19 untuk mendistribusikan alat kesehatan ke seluruh wilayah Indonesia. Di sisi lain, perubahan perilaku masyarakat dari belanja offline menjadi online merupakan peluang sektor ini untuk berkembang, meskipun perubahan perilaku dapat terjadi ketika pandemi berakhir. “Hal ini menjadi peluang dan tantangan sektor pos dan logistik di era new normal,” demikian disampaikan oleh Sri Sultan HB X dalam sambutan webinar Kontribusi Pos dan Logistik untuk Mengatasi Pandemi Covid – 10 (The New Normal). Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM pada 20 Mei 2020.
Ahmad M Ramli, Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kominfo menyampaikan meskipun transaksi online shop meningkat 400% sejak pandemi dan diprediksi akan terus berlanjut pada new normal, platform marketplace akan mendapat persaingan dari retailer besar hingga minimarket yang juga membuka layanan online hingga delivery. “Jasa pos dan logistik akan berkompetisi pada kualitas layanan,”ujarnya. Lebih jauh, beliau mendorong penerapan protokol penanganan Covid 19 yang yang benar dan disiplin tinggi untuk mengantar pada kondisi new normal.
Indra Maulana dari Kabag Hukum Ditjen PPI Kominfo menyampaikan jaminan perlindungan data pribadi di tengah meningkatnya e-commerce serta dukungan peran logistik terhadap kepuasan pelanggan dan efisiensi layanan pengiriman. Indra menekankan,”Penyelenggara pos bertindak sebagai pengendali atas data yang disediakan pelanggan untuk layanan pengirimannya”. Beliau juga menyampaikan jaminan keamanan aplikasi PeduliLindungi yang diluncurkan oleh Kominfo untuk mengatasi Covid – 19.
Sementara itu, Mohammad Feriadi dari Asperindo menyampaikan komitmen Asperindo untuk melaksanakan pelayanan prima di seluruh wilayah Indonesia, mematuhi protokol kesehatan Covid-19 di semua jajaran, serta melaksanakan aktivitas CSR di seluruh jaringan organisasi. “Langkah-langkah tersebut diambil di tengah pembatasan transportasi dan tindakan karantina yang menghambat proses pengiriman barang,” ujarnya. Di sisi lain, terdapat peningkatan permintaan yang signifikan dari masyarakat karena berpindah ke platform online.
Pembicara lain, Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama PT. Pos Indonesia menyampaikan bahwa PT. Pos Indonesia tetap melayani masyarakat dengan berbagai pembatasan di era Covid 19. “Pos Indonesia meluncurkan aplikasi QPosinAja sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan berkirim barang, terutama di saat PSBB berlangsung,”ujarnya. Jauh sebelum pandemi terjadi, PT Pos Indonesia sudah berperan secara sosial untuk mendukung program pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH), distribusi pangan/natura, distribusi uang tunai maupun non tunai.
Pembicara terakhir, Agus Taufik Mulyono dari Pustral UGM menyampaikan dampak positif pandemik Covid-19 berupa literasi IT dan kemudahan akses prosedur digital dapat dimanfaatkan sektor pos dan logistik untuk mempercepat distribusi logistik kemanusiaan. “PT. Pos Indonesia dan Asperindo dapat berperan sebagai donor untuk mengelola distribusi bahan bantuan logistik kemanusian pada masa dan pasca pandemik Covid-19,”ujarnya. Lebih jauh, pemerintah harus segera mendefinisikan perangkat legal terkait aturan main donor logistik kemanusiaan untuk bencana non-natural.
Acara yang dipandu oleh Arif WIsmadi dari Pustral UGM ini diselenggarakan sebagai rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 102. Acara diikuti oleh 681 peserta dari seluruh wilayah Indonesia, serta luar negeri.
Para Panelis pada Webinar Kontribusi Pos dan Logistik untuk Mengatasi Pandemi Covid – 10 (The New Normal)